Share

bagian 31

Part 88

“Ya, Tante?”

“Aku terserah anak-anakku,” jawab Rasti menohok.

“Iya. Bagaimana Nadine, Raline? Kita jalan-jalan, ya?” tanya Hanung pada kedua anak Rasti.

Keduanya mengangguk pasrah. Sulit untuk mereka mengatakan tidak mau. Terbiasa dididik untuk sopan menjadikan mereka tidak berani membangkang.

“Alea duduk belakang sama adik-adik, ya?” perintah Hanung.

Alea menurut. Langsung masuk ke dalam mobil. Namun, ia menempati satu kursi penuh. Sementara Nadine dan Raline harus berdesakan dalam satu kursi.

Rasti selalu mengawasi anak-anaknya melalui kaca depan.

“Jangan nempel-nempel deh, kakinya,” seru Alea saat tidak sengaja kakinya bersentuhan dengan kaki Raline.

“Sini, Dek, nempel kakak aja,” ujar Nadine seraya menarik kaki Raline.

“Alea!” panggil Hanung.

“Apa sih, Papa. Ini dia nih, kakinya ditempel-tempelin aku,”

“Paling gitu aja. Adik-adiknya diajak berbincang dong,” suruh Hanung.

“Papa aja coba. Papa aja gak pernah ngajak mereka berbincang. Ngapain nyuruh aku.” Seketika, Hanung mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status