Share

Kecemasan Orangtua

Kesadaran itu akhirnya datang setelah kini bahtera rumah tangganya hampir karam. Perasaan bersalah karena menentang kedua orangtuanya bertahun-tahun lalu menghujam setiap titik di relung terdalam perasan Aruna.

Dia bahkan sempat sesumbar pada keluarga besar, mengatakan keputusannya dulu memilih Tibra adalah benar. Aruna terisak kencang saat mengingat peristiwa itu. Ibu dan Bapaknya hanya mengangguk dan tersenyum, saat dia dengan wajah yang sumringah di acara peresmian cabang kelima mereka setengah tahun lalu mengatakan beruntung dulu dia mengikuti hatinya.

Tidak disangka, satu bulan kemudian peristiwa itu terjadi, seolah Tuhan menjawab kesombongan Aruna pada kedua orangtuanya. Aruna yang saat itu melakukan kunjungan mendadak ke cabang luar kota yang bisa ditempuh dengan jarak kurang dari dua jam perjalanan harus mendapati kenyataan pahit.

Dia menyaksikan dengan mata dan kepalanya sendiri Tibra memeluk Andhira dari belakang sambil menciumi leher wanita tidak tahu terima kasih itu, memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status