Share

BAB 3

SELAMAT MEMBACA.

Setelah kejadian malam ini, Santi menjadi lebih mengenal Haryanto dan dia sangat sedih jika suatu saat Haryanto baik dengan dia bukan karena sayang tapi dia ingin menunjukkan keadilan pada Santi.

Memang waktu pacaran, Haryanto Lintang pernah mengatakan dia tidak jatuh cinta pada Santi, cintanya sudah dibawa meninggalkan dengan meninggalnya cinta pertamanya yaitu pacar cinta pertamanya meninggal karena Leukemia.

Karena itu setelah menikah, Haryanto Lintang belum bisa move on dengan pacar pertamanya dan dia memajang foto pacar pertamanya di dinding berhadapan dengan meja makan mereka dan Santi tidak ambil pusing, untuk apa cemburu dengan gadis yang sudah meninggal.

Ya, gadis itu memang cantik dengan rambut yang panjang sebahu , mata yang jelita , muka daun sirih, Haryanto sangat senang dengan gadis yang memiliki muka daun sirih dan Santi lebih ke arah muka bundar. Katanya sih gadis ini penyabar dan penyayang.

“Saya itu seperti cermin yang telah pecah setelah jatuh di lantai. Sudah tidak ada masa depan setelah kematian pacar saya itu, kamu jangan mendekati saya, nanti takut sakit hati dengan tindakan tindakan saya, saya itu tukang berkelahi dan pria yang tidak ada masa depan dan miskin .” Kata haryanto mencoba menghindar dari kejaran Santi.

******

Sayang semakin Haryanto mengatakan dirinya adalah jelek semakin Santi merasa pria ini adalah pria sejati, lain dari penampilan dengan isi hatinya.

Santi merasa pria ini adalah seorang pria yang baik, hanya karena lingkungan dan keadaanlah yang membuat terbentuknya diri dia sekarang.

Ya, Haryanto Lintang adalah korban perceraian orang tuanya yang bercerai disaat dia berumur empat puluh hari dan masing masing orang tuanya menikah dan bercerai berkali kali, jadi Haryanto Lintang sudah dicap oleh masyarakat seorang pria yang akan selalu menjadi seperti orang tuanya, banyak wanita dan selingkuhannya.

Memang banyak yang bertanya kepada Santi:” kenapa mau dengan Haryanto yang terlihat miskin dan tukang berkelahi.”

Tapi setelah menikah dengan Santi, Haryanto Lintang menunjukkan perubahan dirinya lebih sabar dan sudah tidak pernah berkelahi lagi selama beberapa tahun.

******

“Tidak apa apa, saya akan mencoba menambal serpihan cermin itu menjadi cermin lagi sehingga bisa untuk bercermin lagi.” Kata Santi Chandra sambil tersenyum.

“Tapi biar telah menjadi cermin lagi, kamu tidak dapat menghilangkan keretakan cermin itu.” Kata Haryanto Lintang lagi.

“Saya tetap akan menerima keretakan itu sepenuh hati saya.” Kata Santi Chandra mantap dan mungkin karena inilah Santi Chandra bertahan dengan segala perbuatan Haryanto itu.

******

Tapi karena Santi sudah terbuai dengan ketampanan dan senyuman Haryanto Lintang yang memukau itu, semuanya tidak dihiraukan oleh Santi, padahal percintaan mereka tidak direstui oleh orang tua Santi yang termasuk masyarakat kelas menengah.

Dan ayah Santi juga sadar calon menantunya ini adalah seorang Don Juan yang banyak disenangi wanita dari segala kalangan.

Hmmm, sebegitu hebatkah Haryanto Lintang itu? Batin Santi tidak mau terima semua larangan.

Ya, itulah kalau jatuh cinta, kotoran juga bisa menjadi makanan yang nikmat, tertutup semua panca inderanya hanya oleh cinta.

Bahkan setelah mengalami hal seperti yang terjadi kemarin malam, Hanya melihat senyum yang diperlihatkan oleh Haryanto, ketika bermain dengan anak anaknya saja, semua kemarahan yang dialami Santi kemarin malam hilang sudah.

Hari ini Tania Wati sengaja tidak datang, untuk menghindari kemarahan Santi.

Sebenarnya Tania Wati ini adalah teman karib Santi, sama sama mahasiswa kedokteran , bedanya Tania Wati setingkat lebih tinggi, dikarenakan ketika menikah, Santi cuti setahun untuk melahirkan Tika Lintang dan setiap melahirkan anaknya yang lain Santi cuti selama dua bulan untuk satu materi kuliahan, dulu ketika Santi kuliah belum ada sistem SKS.

Jadi Tania Wati sangat mengerti karakter Santi, biarkan Santi bersama dengan Haryanto di hari minggu ini, nanti setelah seminggu kemarahannya juga akan hilang.

“Mam, hari ini kamu tidak usah masak, kita jalan jalan ke Mall saja, yuk siapkan diri kalian , kita makan ayam goreng kesukaan Tika Lintang.” Kata Haryanto Lintang mencoba menghibur Santi.

“Hayo, saya siap siap dulu ya.” Kata Santi Chandra membalas sambil tersenyum, biarpun dalam hati Santi sudah berkurang kepercayaannya terhadap Haryanto Lintang.

“Mau apa lagi ya, papi , dengan berbaik hati mengajak kami makan makan diluar, tumben.” Batin Santi sambil mempersiapkan diri dan anak anaknya.

“Hore, kita jalan jalan.” Kata Tika Lintang sambil menari.

Pada saat itu, mertua perempuan Santi datang dan mau menginap di rumah mereka.

“Ma, kebetulan kamu datang, saya titip jagain Siani Lintang ya, saya mau mengajak Santi dan anak anak ke Mall untuk makan disana, ini uang belanja untuk membeli sayur hari ini, biar mama bisa masak sayur untuk hari ini.” Kata Haryanto Lintang.

“Ya, pergilah, hibur istri kamu, kalian sudah seminggu tidak bertemu, tinggalkan Siani di rumah, dia masih terlalu kecil untuk dibawa jalan jalan, kecuali setelah kamu membeli mobil, .” Kata Lany Cidewa.

“Baiklah, kami berangkat.” Kata Haryanto Lintang sambil menaiki motor.

“Ma, saya berangkat.” Kata Santi sambil berjalan keluar rumah.

Anak anak telah naik ke motor, mereka pergi ke pusat perbelanjaan di kawasan gajah mada.

Haryanto Lintang menuntun kedua anaknya dan Santi berjalan dibelakang mereka.

Santi hanya tersenyum melihat keakraban ayah dan anak anak itu, itulah salah satu penyebab mengapa Santi tetap mempertahankan pernikahannya, ya, karena Haryanto adalah ayah yang luar biasa, anak anaknya lebih dekat ke ayahnya.

Biarpun Haryanto senang dengan wanita, tapi terhadap anak anaknya dia adalah ayah yang penuh kasih sayang, tidak seperti cerita yang banyak dibaca oleh Santi, pria yang senang selingkuh itu adalah pria yang hanya senang kesenangan biologis saja, tidak memperhatikan istri dan anak.

Untuk Haryanto dia adalah pria yang unik, setiap wanita milik dia, pasti dia lindungi dengan sepenuh hati, ya kecuali wanita itu yang minta lepas dengan perbuatan yang tidak disenangi oleh Haryanto.

Mungkin karena itulah yang menyebabkan Haryanto Lintang banyak disukai wanita dan mereka rela mengeluarkan uang untuk mendapatkan perhatiannya  Biarpun banyak yang ditolak oleh Haryanto.

Setelah puas membahagiakan Santi dan anak anaknya, menurut perkiraan Haryanto, Santi sudah terlihat bahagia padahal di dalam hati Santi selalu was was menunggu perbuatan apalagi yang akan dihadiahkan Haryanto untuk dia.

“Yuk, kita pulang, bukankah kamu mau kembali ke Bogor hari ini?” Kata Haryanto Lintang.

“Ya, besok harus coas di rumah sakit, jadi tidak boleh telat, besok dokternya killer.” Kata Santi Chandra mengiyakan.

Mereka pulang dengan Tika Lintang bernyanyi sepanjang jalan ditemani oleh ayah dan Juni Lintang.

Juni Lintang ini jarang bicara dan seorang anak yang diam, tidak seperti kakaknya hiperaktif.

Sesampai di rumah, Santi Chandra bersiap untuk kembali ke Bogor dan diantar oleh Haryanto ke terminal bis antarkota.

“Mam, sebelum kamu pergi, saya mau memberitahukan, sekarang Tania Wati sudah menjadi istri kedua saya, semoga kamu mau menerimanya.’ Kata Haryanto sebelum melepas kepergian Santi Chandra.

Wow , hebat sekali hadiah dari haryanto.

Apa jawaban Santi?

Tunggu ya sambungannya.

SEE YOU

TERIMAKASIH

18/3/2022

JANGAN LUPA SIMPAN DAN VOTE SERTA KOMENTARNYA YANG MEMBANGUN.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
ing ling
ada kejutan nya y
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status