“Mam, sebelum kamu pergi, saya mau memberitahukan, sekarang Tania Wati sudah menjadi istri kedua saya, semoga kamu mau menerimanya.’ Kata Haryanto Lintang sebelum melepas kepergian Santi Chandra.
Setiap saat Haryanto Lintang melepaskan Santi Chandra di terminal, pasti dia akan mencium kening Santi, tapi karena mendengar perkataan Haryanto Lintang barusan, tanpa berkata apapun Santi membalikkan badan dan juga tidak mengucapkan salam perpisahan dan salam jumpa kembali di sabtu sore depan.
Sambil membiarkan tetesan bening mengalir di pipinya, Santi berjalan gontai menuju bis antar kota dan duduk manis di pojok sebelah jendela dan memandang keluar sambil membiarkan tetesan bening mengalir deras di pipinya.
“Ahhh, sudah saya duga pasti ada sesuatu yang akan dia katakan jika dia berbaik hati dan mengajak saya bergembira atau jika dia memberikan hadiah kepada saya.” Batin Santi sedih.
Saya tidak akan bercerai biarkan sakit hati ini menusuk batin saya, demi ketiga anak saya yang sangat menyayangi ayahnya dan betapa Haryanto juga menyayangi anak anaknya.
Ya, Santi Chandra adalah seorang wanita tomboy yang tidak tahu bagaimana memperlihatkan kasih sayang kepada sesama manusia terutama kepada anak anaknya.
Santi adalah wanita yang kaku tanpa dapat memperlihatkan kasih sayang , dikarenakan dia dididik di keluarga kuno yang juga tidak dapat memperlihatkan kasih sayang di permukaan.
Orang tua Santi Chandra hanya mencukupi materi kebutuhan hidup saja, yang penting sebagai ayah dia telah memenuhi kebutuhan hidup keluarganya tanpa harus menyatakan cinta , mungkin karena inilah Santi Chandra mencari cinta , kasih sayang dan perhatian dari Haryanto Lintang.
Ya, Haryanto Lintang adalah seorang pria yang sangat gampang memperlihatkan perhatian kalau tidak dikatakan seorang yang romantis, itu juga yang membuat banyak gadis yang terbuai dengan perkataan gombalnya.
“Saya harus bertahan demi anak anak, biarlah saya menderita asal anak anak bahagia, saya telah cukup hidup selama 26 tahun dan telah hidup bahagia di keluarga saya selama 21 tahun, saya tidak boleh egois, anak anak masih kecil.” Batin Santi Chandra sambil menyeka tetesan bening di pipinya.
Tanpa terasa bis yang dia tumpangi telah sampai di terminal Bogor dan dengan menaiki angkot mobil kecil, Santi menuju ke tempat kosnya.
Minggu depan selesailah tugas saya di Bogor dan saya akan berada di Jakarta selama 2 bulan.
Pemandangan apa ya yang akan saya lihat selama ada di Jakarta.
“Sudah siap kamu, lusa kamu ujian untuk fak ini bukan, hati hati ya dosen di fak ini terkenal killer.” Kata Imelda sebagai ketua kelompok.
“Iya, terimakasih atas perhatiannya.” Jawab Santi ceria tanpa memperlihatkan sedikitpun kesedihan.
Biarlah hanya saya yang mengetahui kesedihan ini, tidak akan ada yang tahu saya sedih.
Ujian, malas untuk belajar dengan keadaan seperti ini, apalagi jika dapat dosen killer itu, so pasti tidak akan lulus jika tidak pintar sekali, sedangkan saya adalah mahasiswi yang pas pasan.
Biarkan saja, saya terlelap dalam kesedihan saya dan tenggelam dalam imajinasi saya membayangkan kedua sejoli yang sedang mabuk cinta itu di rumah saya di Jakarta.
Malam dengan cepatnya tiba dan tetap tidak membuat Santi Chandra terlelap, sampai jam tiga pagi, biarpun mata terpejam tapi pikiran tetap dipenuhi dengan kecemburuan dan kemarahan yang tidak dapat hilang, akhirnya sampai pagi Santi sama sekali belum terlelap dan dengan gontai dia bangun dari ranjang dan bersiap siap ke rumah sakit untuk menjalankan rutinitas.
Dengan ditemani secangkir kopi pekat dan kue dua potong, Santi memulai hari ini dengan pikiran yang kusut.
Dengan gontai yang berusaha dibuat kuat, Santi berjalan dengan menunjukan senyuman palsu.
Ya, teman teman kuliahnya tahu, suami Santi adalah suami yang luar biasa dan Santi adalah seorang wanita yang bucin terhadap suaminya.
Dimata Santi, Haryanto adalah suami yang serba wah…
Jadi teman Santi tidak ada yang tahu apa yang dirasakan olehnya.
Di depan teman temannya, Santi tetap bicara dengan riang dan bercanda dengan senangnya.
Untung Santi adalah seorang wanita tipe Sanguinis yang cepat terbawa suasana dan melupakan apapun juga jika berada di suasana lain.
Tapi saat pulang kembali ke kosan dan berada sendiri di kamar, terngiang kembali perkataan Haryanto Lintang itu.
“Tania Wati sekarang adalah istri kedua saya, kamu harus akur dengan dia, jika kamu menolak, kamu boleh memilih untuk bercerai dengan saya.” perkatan Haryanto jika dipikir ulang.
Ahh, sayang Santi sudah bersumpah pada dirinya sendiri, jika suaminya tidak pernah memukulnya, apapun yang diperbuat suaminya dia tidak akan bercerai, enak saja saya jadi janda dia jadi istri pertama, jangan mimpi, selamanya sampai saya meninggal status itu akan menjadi milik saya, menjadi istri pertama Haryanto Lintang.
Rasa sakit itu akan hilang, ya salahkan saya yang mempunyai sifat , sekali sayang orang, selamanya selalu ada maaf untuknya, percayalah badai pasti berlalu.
Salah sendiri kenapa mau menikah dengan pria broken home, ganteng, playboy dan berandal, ya resikonya seperti ini, dia akan memiliki banyak gundik, akan saya lihat berapa lama Tania Wati akan bertahan?
Haryanto Lintang adalah pria yang otoriter, dia tidak senang dilawan, apa yang dia ucapkan itu adalah hukum. Selamanya dia adalah raja di rumah tangganya.
Sanggupkah Tania menghadapi sifat suaminya yang seperti itu? Apalagi sebagai istri kedua, jangan dikira Santi adalah gadis yang gampang, Santi menyadari Haryanto memiliki kelemahan, ya, kelemahannya adalah anak anaknya.
Santi telah memiliki anak, Haryanto jika adu mulut dengan Tania wati, Santi yakin, Haryanto pasti akan memilih dirinya yang sebagai ibu tiga anaknya. Itulah keunggulan Santi.
“San, hayo cepat selesai mandi kita makan malam di warung persimpangan, kamu ikut juga, kan?” Tanya Rebeka.
“Ya, tunggu sebentar, saya siap siap dulu.” Jawab Santi sambil tergesa gesa menyiapkan diri.
Saya tidak akan menghemat lagi, uang yang diberikan Haryanto akan saya pakai untuk memenuhi kebutuhan saya, tidak perlu berhemat, dia sudah sanggup memiliki dua istri, berarti sudah banyak uang untuk diberikan untuk saya.
Enak saja, jika untuk istri kedua berapa juga diberikan, Hmmm, mulai sekarang saya akan meminta uang setiap saya kuliah, bodo, dia ada uang atau tidak, biar dia rasakan , emang enak memiliki dua istri.
Mulai repotnya mengatur keuangan, siapa suruh, mau punya istri lagi.
Setelah selesai siap siap, Santi Chandra dengan teman temannya pergi ke warung persimpangan dan Santi hari ini memilih makanan yang agak mewah.
“Tumben, pesan makanan mahal, biasanya cuma bakwan dan perkedel.” Tegur santar sambil tersenyum iseng.
“Lagi mau saja.” Kata Santi santai dan mulai memakan hidangannya.
Yang penting uangnya cukup untuk seminggu, selama ini dia hemat, biar setiap pulang dapat membawa oleh oleh untuk suami tercinta.
Sekarang tidak perlu, suami tercinta sudah ada istri kedua yang memanjakannya jadi mulai sekarang saya akan memanjakan diri saya sendiri dan akan saya acuhkan suami tercinta saya
Selama seminggu Santi Chandra kuliah di bogor dan hari ini adalah ujian terakhirnya di bagian penyakit Dalam dan setelah selesai ujian Santi Chandra menyadari dia tidak lulus bagian ini dan dia harus mengulang kuliahnya selama sebulan di jakarta di Rumah Sakit milik Fakultas Kedokterannya.Dengan santai Santi Chandra pulang ke rumahnya dengan memakai angkot antar kota dan tibalah dia di terminal jakarta dan dia naik angkot pulang ke rumahnya tanpa memberi kabar ke suaminya.Santi Chandra ingin melihat kedekatan pasangan suami istri yang baru itu, Tania Wati tidak tinggal di rumah Santi. Ya rumah Santi, karena rumah ini orang tuanya yang membelikan dan suaminya hanya mencukupi kebutuhan hidup keluarga kecilnya dan membayar kuliah kedokteran Santi.Sebelum menikah Santi pernah menanyai abang pertamanya apakah mereka masih mau membayar kuliah kedokterannya dan lalu dijawab oleh kakak iparnya,Santi menikah ketika dia baru tingkat dua. dan cuti setahun, setahun kemudian ketika dia lulus
Terbayanglah masa lalu ketika Santi Chandra bertemu dengan suami tercintanya, ya, beberapa bulan sebelum bertemu dengan suaminya. Santi selalu merasakan kegelisahan, seperti ada sesuatu atau seseorang yang mencarinya atau apalah.Santi Chandra sebenarnya adalah seorang gadis yang tomboy, yang selalu menertawakan cinta, dan Santi selalu menertawakan kakak kakak perempuannya yang menangis film roman yang menyedihkan dan Santi berani berkata dengan jumawannya , Nanti jika saya pacaran, pasti saya yang akan memutuskan pacar saya dan saya tidak akan menangis setetes air mata juga.“Ah, ternyata sekarang saya terkena karma akibat perbuatan saya ya, terlalu jumawan.” Batin Santi Candra setelah teringat pada perkataannya dulu.Memang sih, saya pernah memutuskan pacar saya selama dua kali dan suami saya sekarang adalah pacar yang ketiga dan tentu sangat saya cintai, tapi sayang dia juga banyak memberikan duri kepada saya.Hei, Santi Chandra, kamu harus kuat, buatlah istri muda suamimu yang aka
BAGAIMANAKAH PERJALANAN MASA PACARAN MEREKA SAMPAI MENJADI SUAMI ISTRI, “Guru, kami pulang dulu ya,” pamit Kanaka ke gurunya dan berjalan berdampingan dengan Santi Chandra. “Ya, oh ya, Santi , kita disini latihan empat kali dalam seminggu, kalau kamu mau latihan empat kali seminggu datang saja, kamu memiliki tulang yang bagus , jika dilatih dengan serius bisa berhasil.” kata Haryanto Lintang dengan seriusnya. “Ya, terimakasih, saya akan datang sebisa saya ,” Balas Santi Chandra tanpa sekali juga menyebut perkataan guru di bibirnya. Dengan riang Santi Chandra pulang ke rumah dan mulailah dia berkhayal untuk memiliki gurunya itu menjadi suaminya. Sejak saat itu makin tergila gila Santi Chandra menghampiri Haryanto Lintang dan akhirnya terjadilah kata sepakat antara mereka. “ Guru, kami pulang dulu ya, “ kata Kanaka pamit kepada gurunya. “ Kalian pulang dulu saja, Santi Chandra biar saya yang antar.” Kata Haryanto Lintang dengan entengnya. “Yes, berhasil rencana saya, tidak lama
Mulai hari ini saya ada di rumah dan tentu saja pagi akan belajar di rumah sakit di jakarta. Tahun ini tahun 1989 jadi kuliah kedokteran tidak seperti sistem sekarang, dulu para mahasiswa setelah lulus sarjana kedokteran tidak langsung dilantik tapi harus masuk ke rumah sakit dahulu setelah lulus praktek selama dua bulan di tiap bagian mayor dan minor, setelah lulus baru dilantik sebagai dokter. Jadi waktu tahun ini jika tidak lulus dokter susah melamar pekerjaan karena tidak ada status sarjana kedokteran tidak seperti tahun 2022 sampai sekarang. Dulu juga ujian tiap tahun ujian negara dan setelah lulus kedokteran di universitas kedokteran swasta juga harus ujian lagi di universitas negeri. Lulusan dokter di universitas swasta tidak diakui, syukur sekarang para dokter muda setelah lulus kedokteran di universitas swasta langsung diakui menjadi dokter dan bisa memiliki gelar dokter. Sungguh sekarang banyak dipermudah. Ujian negara yang sebelas bagian dipersingkat menjadi lima bag
Setelah ini apakah ada lagi cemceman yang akan mengganggu kebahagiaan perkawinan Haryanto Lintang dengan Santi Chandra.Selama beberapa bulan hampir setahun, Haryanto Lintang tidak membuat ulah dan dia masih mengharapkan Tania Wati kembali kepadanya dan dia menyuruh Santi untuk mengajak Tania Wati ke ruko yang akan mereka tempati.Tapi dengan kemarahan yang meruap Tania Wati bahkan memutuskan persahabatan antara dia dan santi.Sejak itu hilanglah Tania Wati dari lingkungan Santi Chandra.Bagi Santi yang adalah seorang anti berkumpul itu, Ya, bagi saya kehilangan teman tidak merisaukan daripada harus bercerai dari suami.Siapakah yang bersalah dalam hal ini, mengapa Tania Wati justru marah sama saya, membuat bingung saja.Bahkan orang tua saya dan saudara saya heran, bukan istri pertama yang marah, malah istri kedua yang merebut suami orang, malah dia lebih marah, sungguh tidak masuk akal.Berbagai gunjingan beredar di kalangan keluarga saya, semuanya saya tidak hiraukan, selama suas
Santi jarang marah terhadap perilaku Haryanto Lintang, karena dia menikahi mereka adalah merupakan salah satu usaha membantu mereka biarpun itu kadang kadang juga di salah gunakan oleh wanita wanita yang gatal. Apakah Santi harus mengubah pandangan hidupnya untuk pernikahannya ini? Apakah dia harus tetap acuh dengan semua tindakan Haryanto Lintang ini? Tapi apapun yang akan dilakukan Haryanto Lintang . sepertinya Santi tidak dapat mencegahnya, ya karena Haryanto Lintang ini juga bukan manusia biasa yang seperti manusia yang hidup di dunia manusia ini. Ada yang bilang dia INDIGO dan ada juga yang bilang dia adalah medium dan ini semua diketahui oleh Santi Chandra ketika dia baru beberapa bulan menjadi istrinya dan ini juga membuat Santi tidak ragu untuk selalu mempercayai Haryanto Lintang. Karena menurut pandangan Santi, Haryanto Lintang berbuat seperti itu kadang kadang hanya membantu saja dan tentu saja karena dia adalah manusia juga jadi suka terganggu dengan nafsu manusia. Da
Dengan tidak utuhnya pernikahan saya tapi bisa membuka jalan untuk mereka yang dibantu oleh suami saya, saya merasa sangat pantas dengan pengorbanan saya ini, tapi kehidupan masih panjang dan liku liku kehidupan dan pernikahan masih panjang. Sanggupkah saya melalui semua itu?....... Perkataan ini lah yang selalu terngiang ngiang di hati dan pikiran Santi Chandra, tapi dia selalu dikuatkan pada titik terlemahnya. Disaat Santi Chandra sudah tidak kuat menghadapi semua itu, dia teringat perjuangannya untuk mendapatkan Haryanto Lintang ini penuh dengan kesusahan dan rintangan, akhirnya mereka dapat menjadi suami istri, masa setelah menjadi suami istri Santi Chandra harus menyerah, tidak akan, dia harus kuat untuk anak anaknya. Ya, saya harus kuat menghadapi semua perilaku suami saya, jika suami saya berbuat itu untuk menolong wanita yang di jebak di tempat lokalisasi, ya saya akan ikhlas selama mereka yang di bantu tahu diri. Setelah perekonomian kami lebih mapan suami saya membeli m
Sejak hari itu, saya mencari jalan keluar untuk masalah saya ini. Jadi saya mempekerjakan dokter pengganti selama 12 jam dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam, sehingga dalam waktu itu saya dapat memantau kegiatan suami saya tanpa dia sadari. Dan untuk semua urusan administrasi dan keuangan suami saya mempercayakan kepada Kusuma Wati dari Bogor dan wanita itu juga tinggal di klinik saya. “Mami, mulai sekarang urusan klinik dan segala kebersihan klinik biar Kusuma Wati yang mewakili kamu untuk mengurusnya, dia lulusan akademi sekretaris jadi untuk urusan kantor dia lebih canggih dengan kamu.” Kata suami saya di saat dia membawa pulang seorang perempuan yang memiliki dandanan yang sangat menor. Karena wanita itu telah dibawa ke ruko saya, jadi saya tidak melarangnya dan saya biarkan wanita itu membantu urusan klinik saya. Mulailah saya mencoba mengetahui dimana dia berkenalan dengan suami saya. “Kusuma Wati, hari ini kamu mulai urus klinik ya, saya sama bapak mau mengantar anak anak