Share

Bab 11. Sebuah Kesalahan

Part 11

"Bi ..."

"Hmmm."

"Baksonya masih ada."

"Lho, Mbak belum makan? Kenapa gak dibuang aja?"

"Sayang kan udah kamu beli."

"Terus kenapa belum dimakan?"

Safira menggeleng. "Aku nungguin kamu pulang, kita makan sama-sama ya. Biar kuhangatkan dulu."

Mendengar ucapannya seketika hati Abiyya menghangat. Sejenak, Abi merasa tertegun dengan sikap istrinya itu. Apalagi Safira menawarkan senyuman yang begitu manis, membuat jantungnya makin berdegup tak menentu.

Abi mengangguk berusaha menetralkan gejolak hatinya yang tengah berbunga-bunga. Apakah ini artinya sang istri sudah mulai menerimanya?

"Mbak, terima kasih," sahutnya sambil senyum. Matanya menatap sosok istri itu dengan lekat.

"Jangan panggil mbak dong, kesannya aku tua banget!" seloroh Safira. Ya, memang sih umurnya lebih tua dari sang suami.

Abi hanya mengusap tengkuknya sambil nyengir. "Oke, sa-yang ..."

Safira mengulum senyum.

"Boleh aku memanggil sayang?"

Safira terdiam sejenak lalu mengangguk malu-malu. Pipinya seketika meron
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status