Share

2 || MAMA

Neta kembali setelah mengantar Sam pergi ke sekolah, usai memakirkan Tesla warna hitam tersebut. Neta masuk kedalam rumah mewah milik Jayden Papa dari Sam. Rumah tersebut merupakan tempat berteduh Neta selama lima belas tahun terakhir. Saksi bisu dia merawat bayi kecil Sam, dulu Sam suka sekali digendong mengelilingi rumah dalam dekapnya Sam sangat tenang. Namun pada akhirnya bayi berumur satu bulan tersebut merasa haus dan menarik kerah baju milik Neta untuk mendapatkan perhatiannya. Dengan langkah sigapnya Neta akan membuatkan susu formula untuk Sam, sambil menenangkan bayi yang sedang kehausan tersebut.

Tak hanya mengajak Sam berkeliling saja, Neta juga berusaha merawat bayi Sam dengan baik, dia yang baru berusia 19 tahun yang tidak mempunyai pengalaman merawat bayi harus mengobarkan masa mudanya. Neta mengorbankan Pendidikan, masa muda dan teman-temannya untuk merawat malaikat kecilnya.

Jika temannya disibukan oleh tugas, kuliah dan praktek. Neta harus menidurkan Sam. Memberikan susu kepada Sam, menenangkan Sam yang sedang menangis, menganti popok Sam ketika Sam poop maupun pipis.

Neta sangat menyayangi Sam, sampai harus rela mengkonsumsi obat dan suntik hormon yang bertujuan agar Neta dapat memberikan asi kepada Sam. Neta merelakan tubuh idealnya itu berubah menjadi lebih berisi. Tak hanya obat, dan suntikan Neta juga harus meminum jamu yang pahitnya setengah hidup agar Asi nya lancar, rasanya Neta ingin muntah karena jamu tersebut, akan tetapi dia selalu menyakinkan dirinya dan berakhir meneguknya hingga habis.

Namun usaha Neta membuahkan hasil, setelah satu setenggah bulan melakuan terapi dan rutin chek up. Akhirnya cairan asi berhasil keluar dari kedua payudaranya.

Walau pada awal-awal Sam mulai menyusui langsung Neta harus merasakan nyeri karena putingnya harus dihisap Sam. Namun Neta sangat bahagia, karena tangan Sam akan meraih dan bermain dengan rambutnya selama dia menyusu. Dan yang paling membuatnya bahagia akhirnya Sam tidak minum susu formulanya, sejak Neta berhasil menyusuinya secara langsung.

Neta merasakan rasanya menjadi Mama untuk Sam seutuhnya

Iya Dia mama dari Samuel Anthonie

“Bu Neta”

Panggil bi siti yang menyebabkan Neta tersadar dari lamunannya. Lalu mendekati sumber suara.

“Kenapa Bi siti?”

“Tadi tuan Jayden menelefon dan berpesan, agar makan siang Bu Neta mengantar bekal makan siang Tuan Jayden ke kantonya” Bi Siti menyampaikan pesan Tuannya terhadap Neta.

Neta tersenyum kaku ‘astaga Neta, ceroboh banget sih’ serunya dalam hati. Neta dalam masalah bisa-bisanya bekal makan siang Papa Sam, terlupakan oleh nya.

“Baik Bi, bibi bisa tolong siapkan bahan-bahannya selama saya mandi?”

“Bisa Bu, apa saja bahannya?”

“Saya mau masak ayam teriyaki, tumis buncis sama jagung manis, terus siapin buah apple sama anggur ya Bi. Sudah itu saja, terima kasih Bi”

“Baik Bu”

Neta bergegas mandi secara kilat, selang sepuluh menit kemudian Neta sudah turun ke dapur. Dengan cekatan tangan Neta mulai memasakan makan siang untuk Jayden. Masakan sudah selesai, Neta segera memasukan makanannya di kotak bekal yang sudah tersedia.

Hanya memerlukan waktu tiga puluh menit untuk Neta memasak dan menata bekal untuk suaminya. Sungguh Neta tidak ingin membuat Jayden marah besar dan membuatnya jatuh ataupun dihukum dalam kegelapan.

.

.

.

Neta sudah berada di lantai dimana ruangan Jayden berada. Jayden seorang CEO yang menjalankan perusahan yang bergerak di bidang property dan real estate. Jayden adalah sosok workaholic dan sibuk pastinya.

“Pak Jayden sedang menerima tamu, Bu Neta ingin menunggu atau menitipkan bekal Bapak Jayden pada saya?” jelas Avi sekretaris Jayden.

“Bagaimana jika menitipkan padamu saja? Apakah itu merepotkan?”

“tidak sama sekali bu” Avi menerima kotak bekal yang tersusun rapi, namun belum saja dia menyentuh kotak bekal tersebut. Pintu ruangan Jayden terbuka. Dan tamu yang baru saja Jayden temui sudah pergi dari ruangannya.

“Masuk” perintah dingin Jayden

Itu perintah mutlak dan harus Neta mengikuti perintah tersebut. Neta masuk mengekor di belakang Jayden.

Cukup lama Neta duduk terdiam, dia hanya bernafas dan terus saja merapalkan doa dalam hatinya supaya dia selamat dari masalah ini. Netra Jayden menatap tajam Neta. Lalu mendekat kearah Neta dan mengambil kotak makan tersebut dan meletakannya di atas meja.

Neta benci tatapan itu

Neta benci menjadi lemah

Neta benci ketika dia tidak bisa melawan Jayden

“tahu kesalahan kamu?” deep voice itu akhirnya keluar juga

“Maafkan aku Papa Sam” lirih Neta

“Maaf? Sebelum itu sebutkan kesalahmu”

“Aku telat menyiapkan bekal makan siang mu”

“Itu saja? Ada yang lain?”

“Aku mengantarkan Sam ke sekolah. Aku tidak punya pilihan karena Pak jarot dia tidak masuk karena istrinya sakit” Jelas Neta.

“KAMU MENGANTARKAN SAM KE SEKOLAH DENGAN NGEBUT? MAU MEMBUNUH PUTRAKU HA? NYAWA SALMA, ISTRIKU TIDAK CUKUP?”

Topik paling dibenci Neta, iya karena topik ini yang akan selalu Jayden angkat ketika Neta melakukan kesalah. Neta akan terus menjadi pihak yang selalu disalahkan. Dan Sam membenci Neta juga karena topik ini.

Dengan perlahan Neta memberanikan diri untuk menatap muka Jayden.

“Papa sam, Maaf”

Neta mengambil nafas sebentar untuk meyiapkan mental.

“Pertama, maaf aku tidak ada niatan sedikitpun membahayakan nyawa Sam. Dan yang kedua maaf aku juga tidak mengambil nyawa Kak Salma” Neta kembali menarik nafasnya dan meremat rok miliknya, menggigit bibirnya kuat-kuat agar tangisnya tidak pecah saat itu juga.

“CIH, DRAMA MU SUNGGUH SANGAT BAGUS AGNETA”

Jayden segera mendekat kearah Neta dan menarik dagu Wanita yang telah menemani dan merawat sang putra selama lima belas tahun terakhir. Bibir Neta sudah dilumat secara paksa dan brutal oleh Jayden. Dengan kasar punggung Neta sudah dibenturkan ke sofa yang berbahan dari kayu jati asli sehingga membuat Neta meringis kesakitan.

“Buka mulutmu jalang” perintah jayden

Namun ditolak oleh Neta

Jayden tak hilang akal, dia menarik tubuh ramping Neta dan membuatnya bersimpuh dilantai. Pria tersebut tersenyum licik melihat korbannya tak berdaya melawannya. Dengan cekatan dia menurunkan zipper celananya dan mengeluarkan juniornya yang sudah bangkit dan menjejalkan dimulut Neta.

“AHKKK”

Ya benar Neta tersedak. Tenggorokannya terasa perih akan benda tumpul itu tiba-tiba mengoyak tenggorokannya. Lain dengan Jayden yang merasakan juniornya dipijat oleh mulut Wanita yang berada dibawahnya. Dengan brutal Jayden mencengkram kepala dan rambut Neta itu memaju mundurkan gerakannya dengan tempo yang cepat.

Butiran kristal mulai membasahi pipi Neta.

Jayden yang melihat Neta berantakan merasa sangat puas. Pria itu seolah abai dia hanya focus mencari kenikmatannya sendiri.

Mendekati puncaknya Jayden menambahkan tempo semakin cepat, Gerakan itu membuat juniorny mengeluarkan semua cairan putih kental didalam mulut Neta.

“TELAN JALANG LICIK KU” Jayden mencengram dagu Neta kasar.

Cairan putih sedikit menetes keluar dari bibir Neta karena saking banyaknya, sedang sisanya berhasil Wanita itu telan. Penampilan Neta benar-benar berantakan. Rambut sudah tidak beraturan, kancing bajunya sudah terlepas beberapa.

Tak sampai disana, Neta kembali ditarik dan dihadapkan tembok, rok yang dia pakai disingkap begitu saja oleh Jayden dan celana dalam berwarna hitam sudah dilepaskan paksa oleh Jayden. Neta bisa merasakan junior Jayden mengeras di sela pantatnya.

Kedua tangan Jayden sudah meremas kedua gunung kembarnya, Neta hanya menggigit pipi dalamnya agar tidak mengeluarkan suara laknat yang akan menambah nafsu pria yang menyetubuhinya sekarang. Hentakan demi hentakan terus saja dilakukan oleh Jayden.

“Ku mohonnnn bbbernti ahh”

Bukannya berhenti Jayden tersenyum licik dan mempercepat tempo Gerakan pinggulnya. Sejatinya ia mengabaikan teriakan kesakitan Wanita itu. Seolah dia tuli dan menganggap ucapan Neta hanya angin lalu. Jayden menggigit, menghisap dan menjilat leher jenjang nan putih milik Neta. Memberikan banyak tanda kepemilikan disana.

Setelah beberapa kali mencapai puncak, Jayden lagi-lagi mengeluarkannya di dalam. Menarik sang junior yang sudah kembali terlelap, memasukan kembali kedalam sangkarnya. Dan merapikan dirinya.

“segeralah pulang, saya akan menjemput Sam”

Tanpa menoleh ke arah Neta Jayden keluar dari ruangan begitu saja. Neta segara merapikan dirinya. Ia pergi ke kamar mandi untuk segera membasuh cairan putih dari area pribadinya dia berharap benih dari Jayden tidak akan sampai di rahimnya. Setelah merasa lebih manusiawi, Neta segera keluar dari ruangan Jayden yang sudah dipenuhi bau sprema.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status