Weekend di kediaman Anthonie hanya berisikan El dan juga Leo, anggota keluarga yang lainnya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Contohnya Mama Neta sedang menemani Papa Jay melakukan tinjauan langsung ke proyek baru Papa. Sedangkan anak tertua dari keluarga Anthonie, alias Sam sedang merebut hati sang pujaan hati.
“Pagi El” sapa Leo yang baru saja keluar dari kamarnya.
“Pagi Le” El sedang menggoreng telur untuk sarapan keduanya. “Mau telur goreng sama nugget nggak Le? Mama nggak sempet masak karena Papa ngajak ke proyek dadakan kaya tahu bulat”
“Weits, akan ada badai kah hari ini? celetuk Leo yang sudah menyiapkan piring di meja makan untuk sarapan dia dan juga El.
“Kenapa Le? Emangnya mendung? Orang cerah banget pagi ini” tanya El
“Ya karena adek gue satu-satunya mau masak sarapan buat Kakaknya tersayang” Leo langsung mengelus surai dari El. Namun kepala Leo segera mendapatkan jita
Samuel Anthonie anak sulung dari Jayden Anthonie, arsitek muda yang sudah berhasil membangun studio miliknya sendiri tanpa embel-embel nama belakangnya. Tiga belas tahun hidup tanpa figure seorang Mama menjadikan Sam pribadi yang tertutup. Termasuk dalam urusan percintaan.Bahkan sering kali Papanya bertanya kepada Sam “Kak? Kamu masih suka perempuan kan?”“Astaga Papa, Sam masih suka sama perempuan. Ya kali aku belok Pa, Sam masih normal kok” Sam yang sedang menggambar design rumah sang client menghentikan aktivitas sementaranya hanya untuk menjawab pertanyaan nyeleneh dari sang Papa.“Terus kenapa belum ada perempuan yang Kakak bawa ke rumah? Papa seumuran kamu udah gendong kamu lo”Sam tersenyum, usia Sam hampir mencapai kepala 3. Namun dia masih belum memikirkan kehidupan percintaannya “Tapi Papa cerai kan?”“Mulut mu makin hari makin tajam ya Sam. Papa cerai karena kematian Bunda mu ya&rdqu
"Inget ya Neta, mau loe udah rawat gue dari bayi, mau loe mati-matian buat sayang sama gue. Sampai kapanpun juga, Ibu gue cuman Bunda Salma seorang. Dan loe hanya pembunuh, wanita yang mengambil nyawa Bunda gue" -Samuel Anthonie"Bahkan waktu seumur hidupun kamu tidak akan cukup membayar apa yang selama ini istri saya korbankan untuk kamu. Kamu hanya jalan miskin yang mengemis kepada istri saya" -Jayden Anthonie"Hanya memanggil namaku saja, itu sudah cukup untuk membuat hari ku jauh lenih indah Sam" -Agneta Kaluna...Bercerita tentang wanita yang memedam semua lukanya sendirian selama belasan tahun demi janji yang harus dia tepati.Akankah dia bertahan dengan semua lukanya? Atau dia akan pergi untuk menemukan kebahagiannya?Mari kita simak kisah dari Agneta
Suara decitan ranjang dan hentakan semakin cepat. Kegiatan yang cukup panas tersebut membuat wanita yang berada di bawah sang dominan merasakan kesakitan, nafasnya terus memburu mengejar kemikmatan. Tidak hanya sang dominan yang mengejar nikmat, sedang wanita yang berada di bawahnya merasakan kesakitan yang luar biasa."Sssstt, hhharri iniii Sssam harruss sssekolah""Lalu? apa urusannya dengan ku?" bisikan sang dominan tepat di belakang telinga wanita itu."Ku mohon berhenti" lirihnya tanpa tenaga.Sang Dominantersenyum tipis, kegiatan panas yang sempat terhenti kini semakin panas “Puaskan aku terlebih dahulu jalang licik ku”“AHHHK”Pekikan Wanita itu, sekain membuat sang dominan semakin menampahkan kecepatan tempo hentakannya dengan sangat brutal. Menenggelamkan sang ‘junior’ dalam diri Wanita yang dia sebut jalang untuk mengejar kenikmatan....Agnet
Neta kembali setelah mengantar Sam pergi ke sekolah, usai memakirkan Tesla warna hitam tersebut. Neta masuk kedalam rumah mewah milik Jayden Papa dari Sam. Rumah tersebut merupakan tempat berteduh Neta selama lima belas tahun terakhir. Saksi bisu dia merawat bayi kecil Sam, dulu Sam suka sekali digendong mengelilingi rumah dalam dekapnya Sam sangat tenang. Namun pada akhirnya bayi berumur satu bulan tersebut merasa haus dan menarik kerah baju milik Neta untuk mendapatkan perhatiannya. Dengan langkah sigapnya Neta akan membuatkan susu formula untuk Sam, sambil menenangkan bayi yang sedang kehausan tersebut.Tak hanya mengajak Sam berkeliling saja, Neta juga berusaha merawat bayi Sam dengan baik, dia yang baru berusia 19 tahun yang tidak mempunyai pengalaman merawat bayi harus mengobarkan masa mudanya. Neta mengorbankan Pendidikan, masa muda dan teman-temannya untuk merawat malaikat kecilnya.Jika temannya disibukan oleh tugas, kuliah dan praktek. Neta harus menidurkan S
Range rover milik Jayden berjalan dengan senyap menjadi teman, karena dua manusia memilih untuk diam dan menikmati perjalanan. Tak ada yang memulai percakapan atau hanya basa basi. Sam memilih untuk bermain dengan ponsel pintarnya dari pada adu pandang dengan sang Papa.Seperti yang dikatakan oleh Jayden pada Neta, dia meluangkan waktu untuk menjemput putra semata wayangnya. Namun sebenarnya Sam ingin dijemput oleh sesorang yang mengantarkannya tadi pagi.“Gimana harinya? Apakah menyenangkan?”Sam tidak mengalihkan pandangannya dari ponselnya. Dia masih asik bermain dengannya“Biasa aja, nggak ada yang special”Jayden menarik nafasnya, mencoba menahan emosi karena Sam tidak mau sama sekali menatap ke arahnya.“Sam, kalau diajak orang tua ngomong tu tatap mukanya” Tegas Jayden.Sam menyimpan ponselnya di kantong celananya lalu menatap kearah Papanya. “Em, nih udah ya. Papa kenapa sih t
Neta akui selama lima belas tahun hidup bersama Jayden layaknya sepasang suami istri, Neta menaruh perasaan pada Jayden Anthonie. Bohong jika seorang Wanita yang telah tinggal bersama seorang pria selama bertahun-tahun dalam atap tanpa cinta, terlebih Neta yang sudah menyerahkan semuanya termasuk kesuciannya. Neta sangat mencitai Jayden.Siapa yang tidak akan jatuh dalam pesona pria dingin itu? Neta salah satunya yang terperangkap dalam pesona Papa Sam. Pesona duren sawit Duda keren sarang duit. Begitu beberapa orang memanggilnya.Neta berumur sembilan belas tahun usia yang masih tergolong muda untuk menjadi ibu. Memang bukan ibu kandung, melainkan ibu sambung dari Samuel. Selama lima belas tahun terakhir Neta merawat Sam dengan sepunuh hati layaknya ibu yang melahirkan Sam. Neta bahkan melakukan kewajiban layaknya seorang istri untuk Jayden dengan status dirinya dan Jayden belum menikah. Iya belum menikah. Neta tak bisa menolak ataupun mengi
“Kamu kemana sih Papa Sam? Sudah seminggu nggak pulang ke rumah? Ini juga sudah tengah malam, tapi kamu nggak pulang ke rumah”Neta merasa khawatir karena Papa Sam, alias Jayden Anthonie tidak pulang selama seminggu terakhir. Beberapa jam yang lalu dia menghubungi Avi sekretaris Jayden, dia mengatakan bahwa Jayden tidak masuk ke kantor selama seminggu terakhir ini dan semua pekerjaan dia serahkan kepada David orang kepercayaan Jayden.Ingin rasanya Neta menelefon Jayden untuk menanyakan kabar dirinya, namun keberaniannya tidak cukup untuk melakukan itu. Jangankan menelefon, sekedar chat aja dia nggak berani.Perasaan cemas, dan khawatir menjadi satu. Jadilah Neta overthingking malam ini, Neta ingin menghilangkan overthingkingnya namun tidak bisa. Neta takut Jayden menemukan pengganti Salma itulah bahan overthingking Neta, yang coba Neta tepis jauh-jauh.Tapi Neta tidak pernah berfikir ada sosok peremuan yang akan menggantikan tugasnya merawat
Subuh pukul empat pagi, Jayden pulang setelah seminggu menghabiskan waktu bersama Natasha. Neta yang telah terlelap dalam tidurnya tidak menyadari bahwa sang tuan telah kembali ke rumah. Pagi ini diruang makan rumah keluarga Anthonie hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring. Terlihat Neta yang sibuk melayani sepasang ayah dan anak yang sedang menikmati sarapan mereka. Jayden segera menuntaskan sarapannya, karena ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini juga. Sedangkan Sam sangat menikmati sarapannya dengan tenang. Selama melayani sarapan Jayden, ada sesuatu yang menganjal pikiran Neta. Papa Sam pulang jam berapa semalam? Terus dimana saja dia tidur seminggu ini?. Ingin rasanya Neta bertanya namun kenyataanya Neta tidak memiliki keberanian untuk itu semua. Jayden berdiri begitu sarapannya selesai. Netranya menatap Neta yang tengah menuangkan susu coklat untuk Sam. “Ehem…” dehem Jayden untuk mendapatkan