Share

XVII. BANGKIT

“Ini dimana, yah? Kenapa aku bisa ada di sini? Siapa yang membawaku kemari?” aku bergumam sendiri saat mendapati diriku tengah duduk di sebuah lapangan yang amat sangat luas. Netraku menyapu keadaan sekitarku. Sejauh mata memandang yang tampak hanya hamparan rerumputan hijau yang menyejukan mata dan membuat hati damai. Semilir hembusan angin membelai wajah dan hijab putihku mengibarkannya sesaat lalu berhenti. Aku memejamkan mata menikmati tiap desiran hembusan angin di wajahku yang menghadirkan ketenangan. Tempat ini begitu nyaman dan damai. Aku suka.

Aku berdiri hendak mengitari tempat yang masih terasa begitu asing bagiku. Lagi dan lagi aku terpesona dengan keindahan tempat ini.

“Tempat ini cantik sekali? Ah, ternyata aku berada di tengah hutan sabana hijau. Luas sekali tempat ini,” Batinku. Sejauh mata memandang yang nampak hanya rerumputan hijau, lalu di ujung batas sabana ini, tampak bukit- bukit dengan tinggi yang beragam berwarna kebiruan mengelilingi tempat ini serupa pagar b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status