Share

Curiga

last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-18 05:31:51

Marni berjalan dengan langkah cepat sambil menggendong bakul jamu miliknya, menuju pintu gerbang Pabrik.

"Bukannya itu Si Buldozer, Kok akrab banget sama Kakek Sol Sepatu."

"Kek, sudah lama sampai?" Meski melihat Ian ada disana tak ada niat Marni menyapa Ian.

Ian pun tak masalah, bagi Ian untung saja Ia sudah melihat kedatangan Marni dari jauh dan segera memberi kode pada Opa Arman agar menjaga jarak.

"Iya Nak Marni, ini mau menyerahkan sepatu dan sandal yang sudah selesai di sol." Kakek Sol Sepatu sambil menunjuk tumpukkan sepatu dan sandal yang sudah kembali rapi.

"Wah jadi kelihatan baru lagi sepatu dan sandalnya. Dijamin kuat ini."

"Alhamdulillah semoga semuanya puas dengan hasil sol nya."

"Kakek, ini Marni ada sesuatu untuk Kakek, mohon diterima."

"Wah Kamu repot-repot segala Nak Marni, ini," Kakek Sol Sepatu melihat isi pemberian Marni, sebuah sarung baru.

"Terima kasih banyak Nak, semoga Allah berikan Kamu sehat dan banyak rezeki, berkah usiamu ya Nak."

"Aamiin. Makasi doanya K
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • MBOK JAMU SEKSI   Urapan Bukan Kurapan

    Suara salam yang terdengar dari luar rumah segera dibalas oleh Bide Sri manakala melihat Marni dan Mpok Leha yang datang dengan wajah tersenyum."Kalian kok yo datengnya telat, Bude udah tunggu dari tadi. Lah kenala berdua saja? Mana lainnya? Bude sudah masak banyak.""Bude, tenang! Nanti Bang Jupri, Ian sama Babeh nyusul, lagi ada urusan bentar.""Iyo Bude, lah gak sabar bener, udah kangen kali nih sama Babeh Ali yo?""Wes Kalian berdua langsung makan saja, opo mau nunggu yang lain?""Lah itu! Pas berarti!" Mendengar suara salam diluar kembali Marni dan Mpok Leha membukakan pintu rupanya Babeh Ali, Mandor Jupri dan Ian yang datang."Silahkan, mau duduk dimana?" Bude Sri mempersilahkan tamu-tamunya yang baru saja datang duduk dulu."Bude, makannya di ruang tamu saja ya, lesehan gelaran diatas daun pisang, biar seru?" Mpok Leha usul, melihat lembaran daun pisang segar rasanya jiwa ngebotram terpanggil apalagi menu hari ini sangat cocok dimakan modelan begitu."Asik tuh! Sini Babeh bant

  • MBOK JAMU SEKSI   Curiga

    Marni berjalan dengan langkah cepat sambil menggendong bakul jamu miliknya, menuju pintu gerbang Pabrik."Bukannya itu Si Buldozer, Kok akrab banget sama Kakek Sol Sepatu.""Kek, sudah lama sampai?" Meski melihat Ian ada disana tak ada niat Marni menyapa Ian.Ian pun tak masalah, bagi Ian untung saja Ia sudah melihat kedatangan Marni dari jauh dan segera memberi kode pada Opa Arman agar menjaga jarak."Iya Nak Marni, ini mau menyerahkan sepatu dan sandal yang sudah selesai di sol." Kakek Sol Sepatu sambil menunjuk tumpukkan sepatu dan sandal yang sudah kembali rapi."Wah jadi kelihatan baru lagi sepatu dan sandalnya. Dijamin kuat ini.""Alhamdulillah semoga semuanya puas dengan hasil sol nya.""Kakek, ini Marni ada sesuatu untuk Kakek, mohon diterima.""Wah Kamu repot-repot segala Nak Marni, ini," Kakek Sol Sepatu melihat isi pemberian Marni, sebuah sarung baru."Terima kasih banyak Nak, semoga Allah berikan Kamu sehat dan banyak rezeki, berkah usiamu ya Nak.""Aamiin. Makasi doanya K

  • MBOK JAMU SEKSI   Fenomena Ani - Ani

    "Ndok, Kamu bawa sarung buat siapa?" Bude Sri memperhatikan Marni memasukan sarung baru ke dalam goody bag kemudian menyimpannya di sela antara botol-botol jamu."Marni mau kasihkan Kakek Sol Sepatu Bude. Memang sudah niat, cuma kemaren baru ketemu, nanti Kakeknya bakal ada di depan Pabrik antar sepatu dan sandal yang sudah selesai di sol." Marni menjelaskan."Ndok, nanti kalau ketemu sam Leha bilang, Bude hari ini masak urapan. Waktu itu bilang ke Bude kalau bikin urapan ngomong, ajak sekalian aja makan disini. Ramean juga boleh. Bude bikin banyak.""Ajak Babeh Ali boleh?""Siapa aja! Nguyu saja Kamu sama Bude! Nak Ian juga ajak kesini Bude malah senang hati!""Walah sudah bisa bales nih ceritanya!""Loh, Bude serius, Mandor Jupri, Nak Ian sopo meneh sing mau makan siang pake urapan yo ajak saja. Bude masak banyak lagi kepingin makan barengan. Si Jum sama Si Ratmi juga bilang siang ini mau kesini.""Walah iki makan besar toh Bude. Gak bilang dari kemaren Bude. Mendadak opo gimana?""

  • MBOK JAMU SEKSI   Praduga

    "Opa kenapa mesti nyuruh driver jemput Bian. Kalau ketahuan bagaimana." Bian yang masuk ruang kerja Opa Arman langsung protes saat melihat Opa Arman malah tersenyum."Kamu juga tadi sengaja kan gak keluar Pabrik, takut ketemu Opa?""Opa tahu, kenapa malah ngeyel!" Bian menjatuhkan bobot tubuhnya disofa.Opa Arman mengikuti duduk dihadapan Bian yang terlihat masih lelah."Capek? Kalah sama Opa yang habis ngesol banyak sepatu!" Opa Arman menyilangkan tangannya."Memang Bian tak tahu semua sepatu dan sandal yang Opa bawa Opa serahkan ke Tukang Sol Asli?"Opa Arman tertawa, "Ya Opa kan juga capek kalau ngerjain semua sendiri.""Makanya jangan gaya-gayaan jadi Tukang Sol Gadungan!""Opa sebenarnya manggil Bian ada apa sih? Kangen? Baru kemaren Kita ketemu masa sudah kangen!" Tampang jumawa Bian berbanding terbalik dengan raut Opa Arman yang berubah kembali teringat akan seseorang."Bian Kamu kenal dengan orang ini?" Opa Arman menyerahkan tangkapan layar yang berhasil Ia lakukan melalui kac

  • MBOK JAMU SEKSI   Wajah Itu

    "Opa telepon? Pasti kewalahan ini gara-gara banyak yang sol sepatu." Bian dengan senyum merekah menerima panggilan telepon dari Opa Arman."Assalamualaikum Opa.""Waalaikumsalam. Bian, Kamu jam berapa selesai?""Nanti jam 5 sore Opa. Opa mau minta bantuin apa nih?""Hari ini Kamu pulang ya. Ada yang mau Opa bicarakan.""Ok Opa, nanti Bian pulang.""Ya sudah, Opa matikan ya. Assalamualaikum.""Waalaikumsalam."Bian mengernyitkan dahinya, tak menyangka bukan seperti dugaannya, tapi ada apa dengan Opa."Kok kayaknya serius banget ya Opa, ada apa sih?"Pikiran Bian terpecah saat dipanggil oleh rekan sesama Buruh Pabrik dan kembali melanjutkan pekerjaannya.Sementara Dua Perempuan yang sudah kenyang menikmati semangkok Bakso, kini perut terasa begah, rupanya bakso beranak sukses membuat keduanya melambaikan tangan."Mpok, kayaknya sampai malam Marni gak makan, kenyang banget!""Iye Mar, Gua kebawa nafsu apalagi pedes enak dimakannya jadi lupa diri tahu-tahu begah!""Habis ini Lu mau kemana

  • MBOK JAMU SEKSI   Ngebakso

    "Cie yang nyamperin Ayangnya kerja. Sudah kangen lagi Mpok?" Tentu saja Marni tak membuang kesempatan menggoda saat Mpok Leha datang."Apaan sih. Gua tadi ke rumah Bude, mau ketemu Lu Mar, tapi Bude bilang Lu udah keliking, eh tahunya ada disini, kangen Lu sama Ian sampe keliling muter kesini?" Satu sama dong, diledek bales ngeledek."Loh ini lagi pada ngapain?" Mpok Leha heran karena ada Tukang Sol Sepatu diantara Mereka."Oh iya Mpok, Kalau Mpok mau sol sepatu atau sendal sama Kakeknya saja. Kek ini Mpok Leha, anak Babeh Ali yang punya Pabrik ini."Mpok Leha meraih tangan si Kakek menyalaminya."Yah, tahu gitu Gua bawa sendal lebaran Gua kemaren putus, dipake habis ngider-ngider.""Besok Kakek kesini lagi, sekalian mau antar sepatu dan sendal yang udah selesai disol.""Ya udah Kek, besok Leha kesini pagi deh, Leha mau bawa sepatu sama sendal Leha, eh punya Babeh juga perasaan ada beberapa deh yang putus. Kakek beneran kesini besok?""Iya, Insha Allah.""Loh, Abang juga ngesol?""Ala

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status