Share

FAKTA MENYAKITKAN

Sepulang dari rumah Mas Rafly, aku mengajak Mas Damar mampir ke rumah Bude Sari, kakak perempuan Bapak. Sejak aku menikah sekalipun belum pernah ke sana padahal dulu kami lumayan dekat.

Mobil yang kami kendarai meluncur deras membelah jalanan yang cukup sepi. Jarak rumah Bude yang cukup jauh membuat kami cukup lelah di perjalanan. Setelah satu jam berkendara, kami tiba di kampung halaman Bapak.

“Itu rumahnya, Mas!” Aku mengacungkan jari menunjuk ke sebuah rumah bercat abu-abu.

Perlahan Mas Damar membelokkan mobilnya ke rumah yang kutunjuk lalu mematikan mesin setelah parkir di bawah pohon peneduh. Kami segera turun, berjalan beriringan menuju rumah di hadapan kami.

“Assalamu alaikum,” Aku mengucap salam sembari mengetuk pintu tiga kali.

Lengang. Tak ada sahutan dari pemilik rumah sampai akhirnya aku mengulang salam dengan suara yang lebih keras.

“Waalaikum salam.” Seorang perempuan berusia enam puluh tahunan menjawab salamku dari samping rumah. Dia mendekat ke arahku menatap lek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status