Share

MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU
MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU
Author: Suare Hening

SELAMAT TINGGAL CINTA

Author: Suare Hening
last update Huling Na-update: 2023-08-08 18:26:14

Bulir-bulir bening mengalir deras di pipiku, menemani lantunan dzikir dan doa - doa di sepertiga malam ini.

Memohon pada Robb-ku, untuk memberi kekuatan dan petunjuk, agar bisa

membuat keputusan malam ini.

Sebuah keputusan besar, berpisah atau bertahan dengan suamiku.

--------------

Krieeett ....

Pintu kamarku terbuka, kulirik sosok yang 15 tahun sudah menemaniku, dan memberiku dua buah hati, selama ini aku rela mendampingi, bersamanya dalam suka dan duka, dalam kemiskinan dan kelaparan, tapi tidak untuk perselingkuhan.

Ternyata dia tak bisa tidur setelah perdebatan sore tadi denganku.

Setelah aku berkali-kali memergoki perselingkuhannya.

Suamiku sosok yang rupawan, penyabar dan humoris, walau suamiku hanya pegawai biasa dengan gaji pas-pasan tapi tubuhnya yang tinggi atletis juga gagah, membuat tak sedikit wanita yang tebar pesona ingin mendekatinya.

Aku pernah merasa jadi wanita yang paling bahagia saat menikah dengannya, dari sekian banyak kekasih, dia memilihku, gadis yang dijodohkan, pilihan orang tuanya.

Di awal pernikahan aku teramat mencintainya dan aku merasa dia pun mencintaiku, sama seperti yang kurasa.

Di hatiku hanya ada suamiku, aku tak ingin berpaling, selamanya akan setia. aku pun merasa suamiku merasakan hal yang sama, akan setia dan hanya ada aku di hatinya.

Selama 15 tahun ini, aku menerima suamiku dengan segala kekurangan dan kelebihan, walau hidup serba kekurangan. Walau gaji yang diberikan tiap bulan hanya pas pasan untuk makan sederhana, sementara untuk kebutuhan rumah, aku masih membantu berjualan makanan di desa, yang aku jual secara online.

Bahkan untuk beli baju baru saja harus 1 tahun sekali saat lebaran.

Tapi kini tampilan suamiku tak lusuh lagi, baju, sandal, sepatunya bagus-bagus dan baru, dompetnya juga berisi puluhan lembaran merah bergambar mawar, ponsel juga baru, ternyata dibelikan oleh wanitanya khusus untuk berkomunikasi.

Pernah suamiku memberiku uang, yang ternyata pemberian dari wanita itu, lalu aku remas dan kubuang, aku tak sudi di nafkahi dari uang haram hasil menemani tidur selingkuhan kaya rayanya.

AKu lipat mukena dan sajadahku, lalu kuhampiri suamiku.

"Bang, kita bicara baik-baik ya, tampa emosi, malu kalau didengar anak-anak dan tetangga," kataku, karena bila aku pakai emosi suamiku akan langsung pergi, masalah tak akan selesai.

Suamiku tak menjawab, tapi tetap diam di posisi duduknya di samping ranjang.

"Abang, aku nggak kuat lagi, rumah tangga kita sudah nggak sehat, setiap hari kita seperti orang asing, yang saling membenci, sepertinya yang terbaik kita berpisah," lanjutku.

Semenit...

dua menit...

aku menunggu jawaban suamiku.

Hanya helaan napas yang kudengar.

Aku tetap diam

"Kamu yakin ingin pisah?" tanya dia.

"Aku yakin, justru Abang yang sudah yakin berpisah denganku? Wanita itu istri orang, Abang suami orang, tapi kalian tak merasa malu, bersalah dan berdosa, sudah berzina dan selingkuh di belakang pasangan sah kalian?" tanyaku dengan menahan sesak di dada.

"Apa Abang nggak takut kalau hanya di bohongi? Hanya sebagai pelampiasan? Dia saja bisa mengkhianati suaminya yang sekarang memberi harta melimpah saat ini, apa mungkin dia mau menerima Abang yang hanya pegawai biasa? Apa dia mau hidup susah dengan kamu?" tanyaku beruntun.

Tiba- tiba suamiku berdiri dan membentakku.

"Jangan sok tahu kamu, kamu nggak tau apa-apa, dia mencintaiku luar biasa, dia sudah menyiapkan modal untuk menikah denganku juga buka usaha bersama nanti," ujarnya.

Air mataku akhirnya lolos begitu saja tampa permisi, lelaki yang pernah memandangku penuh cinta, yang membuatku selalu jatuh cinta, kini menatapku dengan kebencian, aku tak mampu menahan gelombang rasa di dada yang terasa menghentak, lalu kutarik napas dalam-dalam untuk tetap tenang, walau bibir dan tubuhku bergetar menahan sakit hati tak terkira.

Pengorbananku selama ini tak berarti baginya.

"Baik, dia mencintai Abang luar biasa ya? Tidak sepertiku ya?" lirihku sambil menganggukkan kepala dan mengusap air mata yang terus mengalir.

"Lalu apa rencana Abang dan dia selanjutnya, segera lah menikah, jangan terus terusan berzina," lanjutku.

"Sedang diurus perceraiannya," jawab suamiku

"Owh ... Abang percaya ucapannya?" tanyaku lagi.

"Percaya sekali," jawabnya tegas.

kuhirup udara dengan rakus dan kuembuskan dengan kasar, luka ini makin menganga dan berdarah.

"Baiklah, berarti kita memang harus berpisah, secepatnya aku segera proses ke pengadilan, pengajuan cerai, agar wanita itu, saat sudah menjadi janda tak perlu menunggu kamu lama menjadi duda," jelasku, dengan bibir bergetar menahan emosi dan sakit hati yang luar biasa.

"Silahkan Abang keluar dari rumah ini, ikuti wanita pilihanmu, yang lebih kau cintai dan membuat hidupmu nyaman, ini rumah orang tuaku, untuk anak-anak biarkan mereka memilih, jangan paksa untuk memilih, tetap jaga perasaan mereka, bila kau benci, cukup benci aku jangan anak-anak, jangan libatkan mereka dalam masalah kita," jelasku walau tak sanggup lagi bicara, kurasakan oksigen di dadaku makin menipis, terasa makin sesak.

"Pergilah ... Kau bukan lagi suamiku," lanjutku.

Suamiku terdiam, aku melihatnya menghela dan menghembuskan napas dengan kasar.

"Lalu kau dan anak-anak bagaimana, bagaimana kalian makan dan hidup nanti," tanyanya.

Aku tertawa sinis.

"Hei .. ! Jangan pikirkan kami, bukankah selama ini kau biarkan kami kelaparan, selama ini aku mencari makan sendiri untukku dan anak anak dengan cara berjualan makanan, sementara kau makan kenyang di rumah Ibu dan selingkuhanmu," jelasku mulai meradang.

"Pergi ... Pergi kamu ... Cepat pergi!" teriakku, mulai tak mampu mengontrol emosi.

Suamiku mundur perlahan-lahan, kulihat ada gurat kesedihan juga di wajahnya, akhirnya dia membalikkan badannya dan keluar dari rumah ini.

Aku berjalan mengikuti dari belakang, memandangi punggungnya dari pintu depan, ada yang terasa mengiris dan meremas remas isi hatiku.

Ingin aku berlari dan memeluk punggung suamiku dari belakang, sosok yang amat kucintai, kurindukan hadirnya, senyumnya, canda tawanya.

Ingin rasanya aku ingin berteriak memanggil, memohon dia untuk kembali, untuk jangan pergi, tetaplah di sini, temani hari hariku, aku tak mampu hidup sendirian tanpa belahan jiwaku.

Aku hanya butuh pengakuanmu saja wahai suami tercintaku, kalau kau sudah selingkuh, lalu meminta maaf dan berjanji takkan mengulangi lagi, tetap kita jaga rumah tangga yang tak sebentar ini, bersama mendampingi anak-anak kita tumbuh besar dan mandiri, melihatnya berhasil dan sukses hingga kita menua bersama nanti.

Namun dirimu tak mengerti dan tetap pergi.

Tubuhku tak kuasa bergerak, luruh kelantai bagai tak bertulang, aku menangis sesenggukan hingga lelah jiwa dan ragaku.

Selamat tinggal cintaku.

Selamat tinggal belahan jiwaku.

Aku hanya berharap pada waktu.

Semoga segara pulihkan Lukaku.

Setelah ini, apa yang aku lakukan dengan predikat baruku sebagai janda? Bagaimana nasih kedua anakku yang masih sekolah?

Ya Tuhan, tolong aku.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (9)
goodnovel comment avatar
Lusia Sudarti
keren mbakyu, jadi baper...
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
nyesek banget
goodnovel comment avatar
Oxel Ghaisanara
hmmmmm seperti aku sedang ada didalamnya ,, lagi lagi the power of pelakor ya
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    RASA SYUKUR

    Happy ending Bab terakhir Orang-orang yang ada di ruangan semua terdiam. Menunggu, kata-kata apalagi yang akan mereka dengar dari Danu dan Pisca, yang mereka tau selama ini mereka hanya teman kerja, tidak pernah lihat mereka berdua aneh-aneh dan terlihat seperti orang jatuh cinta."Tidakkkk! Kita harus menikah Danu, aku sudah tinggalkan suami aku demi kamu, jadi kamu tidak boleh menikah dengan yang lain, kamu hanya menikah dengan aku, sekarang juga aku akan datang ke rumah yang kamu tinggali, kamu dimana sayang? Kamu harus pergi bersamaku," teriak Renita panik.Pisca yang sudah menahan jengkel dari tadi, langsung mengambil alih ponsel di tangan Danu."Hai, Tante cantik, apa kabar?Lama nggak jumpa kita ya, kok masih suka marah-marah aja sih?" ledek Pisca terkekeh mendengar nada Renita yang emosi.Yang lain justru mendengarkan dengan tegang dan penasaran."Heh, siapa kamu? Gadis ingusan? Nggak usah suka ikut campur urusan orang," hardik Renita."Loh, kalau urusan orang lain aku nggak s

  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    BENING DAN CAHAYA , SELAMAT DATANG

    Di Apartemen Renita.Renita menjatuhkan bobot tubuhnya di sofa, kepalanya terasa pening karena terlalu banyak menangis.Wanita itu memejamkan mata sambil bersandar di sofa, menarik dan membuang nafas berkali-kali untuk menenangkan hatinya.Yang sudah terjadi ya sudahlah, pikirnya, kalau Hendra tidak memaafkan dan tak mencintai dirinya lagi, masih ada Danu yang selalu mengejarnya, sekarang fokus bagaimana cara menghubungi Danu lagi dan menjauhkannya dari Pisca.Renita mencari ponselnya untuk menghubungi Amel, menanyakan apakah sudah berhasil menjalankan perintah."Argh," teriak Renita gusar."Mati lagi baterainya." Renita segera meraih ponselnya untuk di cash.Beberapa menit menunggu dengan tak sabar wanita itu segera membuka layar ponselnya."Hah, akhirnya," pekik Renita senang setelah membaca chat masuk dari putrinya, Amel.Di rumah sakit, Dewi tersenyum bahagia memandang putri kembarnya, Dewa menyuapinya makan dengan penuh perhatian dan sayang, sedari tadi pria itu sibuk mengurus

  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    DESIR DESIR BAHAGIA

    Pisca akhirnya memberikan nomor ponsel dia, Pak Satpam juga Danu, dia merasa pria itu juga pasti tak mau berdiam diri selama tinggal di rumah ini walau statusnya bukan lagi sebagai pekerja.Danu pasti tetap merawat bunga-bunga di taman yang sudah bertahun-tahun dirawatnya bila keluarga Pak Bahtiar sedang di luar negeri, siapa tahu cincinnya ditemukan oleh lelaki itu, pikir Pisca.Dengan senang hati Amel kembali bergabung ke temen-temennya, ternyata tidak susah juga melakukan permintaan Mamanya, lumayan dapat 10 juta, bisiknya dalam hati, namun ada juga rasa heran di hati, untuk apa Mamanya meminta nomor ponsel Ayah kandung Ardi, apa mereka saling mengenal? Tanya Amel dalam hati.Amel membuka layar ponselnya ingin segera mengabarkan pada sang Mama, bahwa misinya berhasil.Namun nomor ponsel Renita tak tersambung juga, berkali-kali dicoba tetap saja tidak tersambung.--++++terimakasih readers, besok bab terakhir, tamatAmel tidak tahu bila orang tuanya bertengkar hebat dan ponsel Reni

  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    TALAK UNTUK RENITA

    "Mm-mas Hen dra," ujar Renita tergagap karena masih diliputi rasa terkejut."Kenapa gugup? Kenapa langsung pucat kaya maling tertangkep begitu? Apa video ini rupanya yang bikin kamu gelisah dari tadi?" Hendra bertanya pelan namun tatapan matanya tajam.Hendra mengarahkan ponsel yang dia pegang ke wajah Istrinya, menampakan video status Amel."Ada Danu rupanya, kamu rindu sekali dengan kekasih gelapmu itu? Sampai sebegitu bingungnya, hingga nekad menyuap banyak uang pada putrimu untuk mendapatkan keinginanmu," sindir Hendra, menegur istrinya tajam."Tenang Mas Hendra, semuanya bisa dibicarakan baik-baik, jangan salah paham dulu ya, aku bisa jelaskan," bujuk Renita dengan lembut dan manja berusaha meluluhkan kemarahan suaminya.Namun Hendra menepis tangan Renita yang berusaha merengkuhnya, lelaki yang merasa tersakiti itu, hatinya tak lagi sama seperti yang dulu. Sosok seorang suami yang manis, mengalah dan penyayang kini berubah menjadi sosok sadis dan penuh kebencian.Wajah Renita ya

  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    TERBONGKARNYA PERSELINGKUHAN

    Keluarga Hendra yang awalnya begitu menyayangi Renita karena masih ada ikatan saudara, kini berbalik jadi membenci istrinya setelah mengetahui perbuatannya mampu menyakiti hati Hendra, mereka hanya membenci kelakuannya yang berselingkuh dengan beberapa pria dan bersenang-senang dengan pria-pria itu dari hasil kerja keras suaminya. Padahal selama ini Hendra memuliakan Renita bak ratu, menuruti dan mencukupi semua kebutuhan dan keinginan Istri juga anak-anak nya, mereka adalah dunia dan kebahagiaan Hendra.Setelah mengetahui perselingkuhan Renita dengan berganti-ganti lelaki bahkan sampai menghidupi dan mencukupi pria yang bersamanya, membuat hati Hendra tercabik cabik, sementara dirimya banting tulang mencari nafkah demi untuk membahagiakannya, istrinya malah membahagiakan pria lain.Keluarga Hendra yang tak terima, mereka terus mengirim beberapa bukti berupa foto-foto Renita yang terciduk diam-diam oleh keluarga atau tetangga dan teman-teman Hendra yang melihat istrinya sedang jala

  • MEMBALAS MANTAN SUAMI DENGAN KESUKSESAN ANAKKU    KECURIGAAN SUAMI RENITA

    Begitu pun Dewa, Dewi dan keluarga yang lain juga fokus melihat ke arah sang pengantin putri, dengan penasaran yang sama seperti Danu.Tiara memandang wajah Pak Danu lekat, lalu berkata."Ayah Danu Syaputra, aku Tiara Bahtiar, aku sekarang anakmu juga, sekarang boleh 'kan aku memanggilmu Papa Danu? Atau Ayah Danu?" tanya Tiara dengan mengulas senyum di wajah bening dan cantiknya.Danu masih diam, terpukau tak percaya dengan pendengarannya."Terimakasih, Papa Danu, sudah menghadirkan Kak Ardi ke dunia ini dan menjadi penjaga serta imamku di dunia dan akhirat, Ayahku sekarang ada tiga, Ayah Bahtiar, Ayah Dewa dan tambah lagi Ayah Danu, jadi bertambah lagi orang yang akan menyayangi aku," ujar Tiara, lalu membungkukkan badan sambil mengambil tangan Danu dan mencium punggung tangan lelaki itu dengan takzim."Masya Allah," terdengar beberapa suara yang memuji apa yang Tiara lakukan, putri seorang pengusaha sukses, tidak malu mengakui mantan supir pribadinya selama ini sebagai Ayah Mertu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status