Share

HUKUMAN

Pak Haji mengajak kami masuk, diikuti empat orang wargasebagai perwakilan, sedangkan Bu Sri dan anaknya ikut menimbrung. Untung sajaruang tamu ini cukup luas hingga mampu menampung kami semua.

“Menurut Pak Haji, hukuman apa yang pantas buat pasanganmesum seperti mereka?” celetuk salah satu warga.

Pak Haji melempar senyum pada lelaki yang bertanya. “Bagaimanabisa menentukan sebuah hukuman tanpa tahu kesalahan yang mereka perbuat?”

Lelaki itu kaget. Sebentar kemudian mendengkus kesal seolahsedang menahan kemarahan.

“Maksud Pak Haji apa sih? Tadi bilangnya mau musyawarah menentukanhukuman, tapi kok bilang begitu? Sudah jelas-jelas mereka kumpul kebo. Kamisaksinya!” ucap lelaki itu.

“Tidak benar! Ini fitnah!” Tak terlalu banyak orangmembuatku berani bersuara lantang. Di sini harga diriku sedang dipertaruhkan.

Lelaki itu terperangah. Barangkali tak menyangka aku beranimenyangkal. Mungkin dia pikir aku akan pasrah saat difitnah begini.

“Benar, Pak Haji. Demi Alloh kami tak pernah melakukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status