Share

MALAM TERAKHIR

Mobil yang kami kendarai berhenti tepat di halaman rumah Bu Sri. Meski jarak tak terlalu jauh, kami terpaksa menggunakan kendaraan ini sebab motor Alvin tertinggal di rumahku.

Kompak, kami turun lalu naik ke teras, tapi sebelum sempat mengetuk pintu, pemilik rumah lebih dulu keluar bersama suaminya. Mereka kaget melihat kedatangan kami.

“Ngapain kamu ke sini? Belum puas menghancurkan semuausahaku? Atau mau pamer?” Berkacak pinggang, Papa menatapku penuh amarah.

Niat baik belum tentu disambut baik juga. Padahal kami inginberbicara secara kekeluargaan. Namun, sambutan mereka sungguh tak mengenakkan.

“Maaf, Om! Ada yang harus kita bicarakan,” ucap Alvin,sopan.

Mereka berdua saling pandang lalu sama-sama berganti menatapkami. Sorot mata keduanya dipenuhi kebencian, terutama Bu Sri.

“Enggak ada yang perlu dibicarakan. Mending kalian pergidari sini sebelum kami teriak!” usir Bu Sri.

“Yakin kalian mau mengusir kami?” tantangku.

“Tentu saja! Imi rumah kami, jadi bebas mengusir siapa pundari s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status