Mother nyium aura aneh pada gerak gerik anak gadisnya itu, tidak seperti biasanya yang selalu betah lama-lama bermain dengan Sultan. Kepulangannya kali ini, Dini lebih suka menyendiri dan banyakin waktu dikamarnya. Dini sibuk dengan ponselnya. Mother mulai menyelidiki. Akhirnya, waktu Dini mandi, mother masuk kamar dan ngecek ponsel Dini. Ternyata benar, Anak gadisnya telah dibuat berubah oleh laki-laki. Hati mother sangat terluka dan kecewa. Air mata mother mulai menetes. Dia merasa telah gagal menjaga anak gadisnya itu. Mother pikir, kalau saja fathernya dekat pasti akan ada yang jaga Dini dan Dini tidak akan berani pacaran dulu sebelum lulus kuliah. Tapi mother harus kuat jalani ujian ini. Mother yakin pasti bisa, dan semua akan baik-baik saja. Mother menghapus air matanya sendiri dengan telapak tangannya. Dan menghirup udara berulang kali dan membuangnya perlahan agar tenang.
Setelah Dini kelar mandi, Dini kaget lantaran mother ada dikamarnya dan pegang ponsel Dini. Denga
"Stop pak" Dini mengakhiri lamunannya, dan segera turun dari angkutan umum. Segera Dini lari menuju kos an Mawar dan berharap Mawar ada di sana. Kenapa Dini tidak langsung Ke Ma'had? Karena Mawar pernah bilang, tidak mau tidur di Ma'had kalau Dini tidak ada. Jadi Dini berjalan menuju lorong kosan Mawar. Dini mengetuk pintu dan mengucap salam. Beruntung, Mawar segera membukakan pintunya. Dini langsung memeluk Mawar dan air mata mulai beruraian membasahi pipinya. Disela-sela tangisannya, Dini bertanya, "ko bisa ada di kosan? Bukannya lagi sibuk pelantikan UKM pramuka yah?" Kata Mawar, "Khusus untuk UKM Pramuka, kempingnya di lapangan kampus. Tuh tendanya keliatan dari sini." Sambil nunjuk ke arah luar jendela. Dini yang lagi nangis tiba-tiba tertawa. Melihat tingkah lucu Mawar, yang membuat informasi gadungan di grup BBM kelas dan tingkah lucu yang seenaknya sendiri, bukannya berkemah malah tidur di kosan. "Terimakasih sahabat terbaik".Belum juga membuka pembicaraan, Maw
Suapan terakhir dan sarapan pun selesai. Candra mengeluarkan dompetnya. Menyiapkan uang untuk membayar makananya. Dini tidak sengaja melihat ada foto dalam dompetnya. Candra, menunjukan foto itu pada Dini. Sambil bilang,"lihat ... ini foto kamu waktu masih SMP. Aku masih simpen baik-baik, sampe dilaminating biar awet dan ngga rusak. Hehe" Candra tertawa kecil.Dini mengambil foto itu dan melihatnya dari dekat. Merasa malu karena dirinya masih culun dan kriwil rambutnya. Belum di bonding. Cndra bilang, lebih suka lihat rambut kamu seperti ini, alami. Daripada harus pake obat pelurus dan di setrika di salon. Mereka berdua kompak tertawa. Seperti sedang bernostalgia waktu SMP insiden rambut bondingan Dini. Pikir Candra kalau rambutnya begitu, kaya cewek nakal. Jadi Candra kurang suka. Syukuri saja ciptaan Tuhan, jangan seneko-neko. Dini iseng lihat isi dompet Candra, sambil bilang "katanya mau beliin HP? Kok ngga ada uangnya?" Candra Jawab, " Abis makan nanti kita ke ATM
Filem bioskop selesai, lampu mulai nyala kembali. Tiap-tiap pasangan sibuk beres-beres baju dan rambut mereka yang berantakan karena diguwes-guwes kekasihnya masing-masing. Dini malah sibuk mungutin sampah bekas makannya. Dan melihat sekitar banyak sampah yang berserakan. Kaget. Pikirnya, waktu awal masuk bersih sekali, pas filem selesai kok jadi kaya tempat pembuangan sampah. Candra ngasih tahu Dini, kalau sampahnya tidak perlu dipunguti dan dibawa keluar. Nanti juga ada bagian kebersihannya. Candra mengelus kepala Dini merasa gemes melihat kelakuan konyolnya. Dan bertanya, "habis ini mau kemana lagi?" Dini langsung semangat jawabnya dan memberi tahu kalau Dini ingin sekali mencetak foto yang tadi. Foto mereka berdua yang terbaru untuk didompet Candra dan Dini. Serta Dini ingin membuat gantungan Tas yang ada foto mereka. Biar Dini selalu ingat Candra dan selalu dibawa keman-mana gantungannya. Candra menyambutnya dengan penuh semangat, dan segera mewujudkan keinginan Dini.Ti
Dua orang waiter datang membawa pesanan makanan dan minuman mereka. Pembicaraan terpotong, oleh waiter yang berkata,"Permisi, pesanan sudah lengkap yah, selamat menikmati."Dini benar-benar meleleh melihat Candra sangat lembut memperlakukannya, Dini cuma bisa berharap semoga sampai seterusnya, Candra tetap seperti ini dan tidak berubah. Candra mengambil sendok kecil, dan menyuapi Dini perlahan,"cobain nih es cream califsonya, manis kaya kamu. Hehe," Dini tersipu malu, tidak menyangka ternyata cowok cueknya itu bisa bercanda dan romantis juga.Setelah menikmati beberapa suap ea cream, Dini mulai minum air putih, dan segera melahap steak yang sudah ada di depan matanya. Tidak lupa juga membaca doa sebelum makan. Rasanya sangat nikmat, Dini baru pernah makan steak seenak dan semahal ini. Biasanya, kalau sama mother paling maka steak crispy ayam di rocket deket pasar. Satu paket nasi, steak ayam crispy dan minum es teh manis cuma sepuluh ribu. Kalau steak i
PPTQ adalah kepanjangan dari pusat pelatihan tilawah qur'an. Ini adalah salah satu program wajib di kampus agama islam negeri. Siswa semester awal wajib mengikuti bimbingan PPTQ ini selama enam belas kali pertemuan, sekitar satu bulan setengah, seminggu tiga kali pertemuan. Sesuai kesepakatan dosen pembimbing dan siswa yang ikut daftar.Sesegera mungkin Dinu ikut daftar bimbingan PPTQ, ngarepnya lulus semester satu, biar pas semester selanjutnya dia bisa santai. Tapi sialnya, waktu ikut bimbingan yang pertama dan kedua dirinya tetep saja belum lulus juga.Di penghujung semester awal. Dini mulai mencoba daftar lagi. Ini adalah bimbingan PPTQ yang ketiga kalinya. PPTQ ini hal yang sangat mengerikan bagi mahasiswa. Sebab kalau ujian PPTQ belum juga lulus, sampai kapanpun tidak akan bisa ikut KKN dan PPL, apalagi pengajuan judul skripsi.Jelas tidak bisa! Banyak kakak kelas semester tua yang menyandang gelar mahasiswa abadi, sebab kelamaan di kampus cuma gara-gara u
Detik bergati menit, menitpun berganti jam. Setiap hari rutinitas itu Dini lalui penuh heppi dan dia nikmati. Bulan pun kini telah berganti bulan. Tidak terasa semester awal sudah hampir habis. Satu beban sudah Dini lewati yaitu ujian PPTQ. Dan sekarang Dini akan melewati rintangan selanjutnya yaitu menghadapi ujian Intensip Bahasa Arab, ujian komputer atau biasa disebut PUSDIKOM, dan ujian akhir semester awal. Masih ada sekitar dua minggu lagi, jadi Dini masih bisa mempersiapkan diri untuk belajar.Hari sabtu ini, Dini masuk ke kelas intensip Bahasa Arab. Lagi-lagi Dini di ganggu Joni si rambut klimis. Joni ngajak Dini makan siang sehabis pulang intensip. Tapi Dini menolaknya. Joni bilang, jangan ge.er, Joni ngajak makan siang semata-mata hanya ingin belajar bersama, Joni tahu nilai Dini selalu jelek dalam pelajaran Bahasa Arab. Jadi Joni merasa kasihan dan niat ingin membantunya. Katanya, Joni baru dapat rejeki jadi dia berniat untuk bersedekah. Akhirnya, Dini menerima tawa
Hari minggu. Mungkin ini pertemuan terakhir Intensip Bahasa Arab, di semester satu. Setelah itu, satu minggu kemudian akan diadakan ujian akhir semester Bahasa Arab. Artinya, sesegera mungkin Dini akan terlepas dari Joni si rambut klimis. Dini ingin cepat-cepat melewati hari ini.Dini duduk ditempatnya dan beberapa menit kemudian Joni datang. Kali ini tidak melewatinya, tapi berhenti di depan meja Dini. Dini heran, ada apa ini?Joni menyapa, "Selamat pagi, saya punya sesuatu untuk kamu. Tolong di terima dan dibaca yah." Sambil menundukan kepalanya Joni memberikan satu biji pulpen warna merah, yang didalamnya terdapat gilingan kertas. Mungkin itu surat. Surat Cinta kah? Dini langsung mengeluarkan gilingan kertas itu dan membacanya. Ternyata benar! Itu surat cinta untuk Dini dari Joni. Hati Dini berdegup kencang, bukan karena bunga-bunga cinta. Tapi karena takut tragedi Mia menimpanya. Cinta di tolak, dukun bertindak. Dini jadi panik bagaimana harus menolaknya.Dini
November sudah hampir usai. Setelah Dini berhasil melewati ujian akhir semester satu, ujian PPTQ, ujian komputer dan ujian Intensip Bahasa Arab. Dini barulah mulai bisa fokus menulis. Awal bulan depan, tepat tanggal satu, Dini akan mulai up lima bab atau lima ribu kata, agar bisa pengajuan kontrak. Setelah itu, beberapa minggu kemudian Dini akan fokus, belajar untuk mengikuti ujian akhir di Ma'had. Sedikit sedih, karena sebentar lagi Dini akan meninggalkan Ma'had ini. Begitu banyak kenangan. Rasanya waktu begitu cepat. Perasaan baru saja kemarin Dini dan anggota chery bawel datang ke Ma'had dan mencari kamar mereka masing-masing. Tapi beberapa minggu lagi, mereka akan melaksanakan kelulusan di Ma'had ini.Dini masih di Kamar Ma'had, ditemani Mawar yang sedang asik nonton drama korea di laptopnya. Dini mulai membuka buku diary barunya, yang bulan lalu dia dapat dari Candra. Sudah ada outlet disitu, tentang ide yang di berikan Candra pada Dini, untuk menulis tentang persahabata