Share

BAB 37: MALAM PERTAMA yang TERTUNDA

Jangan menikah hanya karena jatuh cinta. Menikahlah karena kamu yakin surga Allah lebih dekat jika bersamanya.

"Aira, bangun, Sayang. Kamu kedinginan? Mas peluk, ya. Buka matamu. Jangan bikin Mas panik."

Raihan sesenggukan di samping Aira.

"Mas, kenapa? Mas ... bangun. Aduh! Mas Raihan. Ya Allah. Istighfar, Mas!"

Aira menggoyakan tubuh suaminya yang bermandikan peluh.

"Ini juga AC siapa yang matiin? Kasihan Mas Raihan sampai keringatan begini." Aira bangkit dan kembali menghidupkan pendingin ruangan.

Mendengar Raihan kembali menggigau, Aira mendekat dan menyapu wajah suaminya. Raihan tersedu dalam tidurnya.

"Mas, ini aku. Mas bangun, dong."

Aira menggoyang tubuh Raihan dengan kuat. Lelaki itu akhirnya membuka mata. Matanya merah dan sembab.

"Astaghfirullah," Raihan beristighfar sembari memeluk Aira. Wanita itu sampai kesulitan bernapas.

"Mas Raihan kenapa?"

"Mimpi buruk, Sayang. Ya Allah. Aira, Mas takut sekali."

"Ya ampun, Mas. Mimpi buruk? Pasti Mas Raihan tadi tidur ngga baca doa,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status