Share

Part 21

Sudah beberapa hari ini aku dan Bang Malik tak saling bertegur sapa. Sebenarnya aku memang bersalah. Dia punya hak untuk marah dan mendiamkanku seperti ini.

Kemarin-kemarin aku mencoba menghubungi, walau tidak digubris. Tapi setelah pertemuan dengan Tania kemarin, aku jadi malas untuk meneruskannya.

Aku yang super sensitif dan benci untuk mengemis, tak ingin lagi jadi penghalang di antara mereka. Kubiarkan saja semua berjalan seperti sebelum mengenalnya. Pantang bagiku unyuk merengek, memohon sesuatu di depan seseorang, bahkan Bang Malik sekali pun.

kehidupan masa kecil yang kuhabiskan dengan sekolah sambil berjualan di pasar menjadikanku anak yang mandiri. Kerasnya hidup miskin, tak membuatku menjadi gadis yang manja dan meminta belas kasihan orang.

"Cha, ada Malik di depan. Aira tiba-tiba muncul di pintu kamar.

Aku menutup wajah dengan bantal, tak menggubris.

"Nggak mau ketemu Abang lagi?" Suara Bang Malik menyusul dari belakang Aira.

Aku membalikkan badan, langsung menen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zabdan N Iren
pasti si Tania yg udah meracuni mama malik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status