Share

bab 9

Laila terdiam. Dia terlalu terkejut dengan berita yang memukul nya ini. Tangan dan tubuhnya gemetar, keringat dingin membasahi tengkuknya, jantungnya berdebar lebih kencang.

"Nak, kok pertanyaan dari ibu tidak dijawab? Apa semua itu benar? Jawab, Nduk?"

Laila tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Dia menjatuhkan diri di lantai dan menangis tersedu-sedu.

"Maaf, Bu. Maaf." Hanya itu kata yang bisa diucapkan oleh Laila.

Terdengar helaan nafas berat dari keduanya.

"Jadi selama ini yang uang yang kamu kirimkan pada kami hasil dari ..," ucapan dari ibu Laila terputus dan terdengar isak tangis dari kedua anak beranak itu.

Sementara itu di luar rumah, Bintang masih tetap menggedor-gedor pintu.

"Sayang, buka pintunya! Kalau kamu tidak mau membuka pintu, aku akan mendobrak nya!"

Sepi tidak ada jawaban. Bintang mulai kehilangan kesabaran.

"Kalau begitu aku akan mendobrak pintu ini dalam hitungan ketiga. Satu, dua, ..,"

Sebelum hitungan ketiga, pintu rumah Laila terbuka dari dalam. Waja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status