Home / Romansa / MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS / Aeera Ingin dinikahi

Share

Aeera Ingin dinikahi

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2024-01-23 19:14:59

"Silahkan duduk di sofa sana, Nona Aeera."

Bulu kuduk Aeera meremang– merinding ketika mendengar suara bariton yang berat tersebut. Bahkan jantungnya melaju lebih kencang, lututnya gemetar dan punggung panas dingin--hanya karena mendengar suara serak, berat dan seksi tersebut.

Apa semua pria dewasa yang matang punya suara ini? Aeera tidak nyaman!

"Baik, Pak," jawab Aeera pelan, melangkah kaku ke arah sofa abu-abu dalam ruangan luas sang big bos.

Setelah sampai di sofa, dia duduk begitu manis–hanya menatap lurus ke depan, tak berani menoleh ke arah manapun.

Cukup lama Aeera menunggu, tetapi sang big bos tak kunjung bersuara. Aeera memberanikan diri untuk melirik, ternyata bos-nya tersebut sibuk dengan pekerjaannya–berkutat dengan tumpukan dokumen serta sesekali terlihat fokus pada laptop canggih di depannya.

"Berapa lama lagi aku duduk di sini. Pantatku sudah panas," gumam Aeera pelan, berbicara dengan gigi ditekan–mulut tak di buka. Dia takut gestur tubuhnya diperhatikan oleh sang Bos.

Pria itu cukup berbahaya, Aeera harus berhati-hati.

Aeera kembali melirik ke arah Alarich. Mungkin sudah hampir tiga puluh menit dia menunggu di sini, tetapi pria dengan aura alpha yang mendominasi tersebut tak kunjung bersuara. Menoleh saja tidak!

Hingga tiba-tiba saja Alarich menatap ke arahnya. Aeera spontan menegakkan punggung. Ya, Tuhan, dia baru ditatap oleh pria itu saja rasanya jantungnya sudah hampir copot.

Tak tak tak

Suara ketukan langkah kaki terdengar. Badan Aeera lebih panas dingin, jantungnya berdetak jauh lebih brutal. Ketika aroma maskulin yang mahal menyeruak masuk dalam indera penciumannya, keringat dingin mulai menghampiri Aeera.

Aeera luar biasa gugup ketika Alarich telah duduk di sebuah sofa yang berada di depannya. Cara pria itu duduk saja telah menunjukkan siapa dia di sini.

Yah, seorang pemimpin perusahaan yang disegani dan dihormati.

"Sudah sarapan, Nona Aeera?" tanya Alarich dengan nada formal dan datar, menatap Aeera sayup sekaligus intens.

'Tatapan macam apa ini? Cik, aku gugup lah.' batin Aeera, sangat tak nyaman dengan cara Alarich menatapnya.

"Su--sudah, Pak." Aeera menjawab gugup, suara gemetar dan terbata-bata. Bola matanya bergerak ke sana kemari sebab dia tak berani bersitatap dengan Alarich. 'Dia nanya apa aku sudah makan apa belum. Fix, dia mau membunuhku!'

"Aku harap kau tidak lupa dengan kejadian sore kemarin," tutur Alarich santai, menyilangkan kaki–menyender lalu bersedekap dingin, menatap lurus ke arah Aeera.

"Maafkan saya, Pak." Aeera buru-buru menyatukan tangan di depan wajah. "Saya salah orang, Pak. Saya benar-benar nggak sengaja saat itu," pintanya, memohon maaf pada pria yang terlihat angkuh tersebut.

Aura dominan Alarich berhasil membuat Aeera menciut, tak punya nyali sedikitpun.

"Humm?" Sebelah alis Alarich naik, menatap lebih intens pada sosok perempuan manis di depannya. "Salah orang? Jadi bagaimana dengan benihku yang ada dalam rahimmu?"

"Enggak!" Aeera menggelengkan kepala secara kuat, membelalak panik  mendengar perkataan Alarich. "Bukan begitu, Pak. Temanku me--membutuhkan bantuanku. Dia tidak ingin dinikahi oleh pria yang dijodohkan dengannya. Aku diminta untuk mengacaukan pertemuan dia dan pria itu. Tapi … tapi aku salah orang, Pak. Sepetti itu, Pak," jelas Aeera, tanpa diminta oleh Alarich. Dia terlalu panik dengan konsekuensi yang akan pria ini beri padanya. 

Aeera pernah mendengar rumor jika setiap orang yang berurusan dengan Alarich, maka orang itu akan berakhir menghilang tanpa jejak. Ada yang mengatakan Alarich adalah iblis yang bersembunyi dalam wujud malaikat.

Pria ini tampan bak dewa Yunani kuno, tetapi tidak dengan hatinya serta pikirannya yang penuh kegelapan.

"Wanita yang bersamaku kemarin adalah ibuku."

Aeera menegang kaku. Astaga, Aeera benar-benar dalam masalah berat. 

"Dia memintaku menikahimu sebagai tanggung jawab karena telah  menghamilimu."

Aeera lagi-lagi menggeleng kuat. "A--aku bisa jelaskan pada ibu anda, Pak. Aku sekaligus meminta maaf untuk keonaran yang kulakukan."

"Kau hanya akan berakhir dipenjara," ucap Alarich–Aeera semakin pucat pias.

"Aku mohon, Pak, jangan penjarakan aku. Pe--pecat saja aku, Pak."

"Cih. Memecatmu tidak akan mengembalikan nama baikku dihadapan ibuku, " Alarich berdecis pelan, meremehkan sekaligus memperingati. "Kau hanya punya dua pilihan, Aeera Grizella."

"Pilihan," beo Aeera ragu-ragu. Oke, perasaannya mulai tak enak.

"Menikah denganku secara suka rela atau menikah denganku karena terpaksa. Silahkan pilih."

'Kenapa harus menikah?' Aeera menatap ragu pada Alarich. 'Masa aku harus nikah diusia dua puluh lima tahun sih? Bagiamana dengan impian dan masa mudaku?'

"O--opsi kedua konsepnya seperti apa, Pak?" tanya Aeera ragu-ragu, cukup canggung karena ini pertama kalinya dia berinteraksi dengan sang CEO.

"Tentunya dengan menghamilimu," jawab Alarich tenang, begitu santai–tak merasa berdosa atau merasa bersalah sedikitpun ketika mengucapkan hal itu, "dengan begitu kau tak punya pilihan selain menyerahkan diri padaku, Nona."

Mata Aeera membulat sempurna, bahkan bola matanya hampir meloncat dari tempat; terlalu terkejut mendengar penuturan big bosnya ini.

Bajingan! Dia tidak menyangka jika pria ini punya pikiran se kotor ini. Tampangnya seperti orang benar, tapi tidak dengan hatinya yang benar-benar jahat. 

'Aku tak menyangka jika orang ini sangat licik. Hanya karena masalah sepele, dia--- tapi sebelum ini, Pak Alarich sering memperhatikanku, bahkan sering mengikutiku. Sekarang dia terkesan memaksaku menikah dengannya. Apa jangan-jangan dia punya niatan buruk yah padaku?' Aeera membatu di tempat, tak berani bersuara atau sekedar menatap secara keseluruhan pada sang bos. Dia hanya diam, masih syok dengan ucapan Alarich tadi.

Menikahinya?!

Derrt'

Tiba-tiba saja deringan HP terdengar, membuat Aeera teralihkan fokusnya. Sedikitnya deringan itu membuat Aeera lebih rileks. Sedangkan Alarich, dia meraih ponsel mahalnya kemudian segera mengangkat telpon dari sang Mama.

Alarich menjauh, berjalan ke arah dinding curtain wall–menatap bangunan kota dari tembok kaca tersebut, sembari berbicara dengan ibunya.

Aeera memperhatikan, meneguk saliva beberapa kali secara kasar. 'Ini kesempatanku!' batinnya, perlahan berdiri lalu berjalan secara berjinjit pelan–mirip pencuri, supaya langkah kakinya tidak disadari oleh Alarich.

Kebetulan pria itu membelakanginya.

Namun, tiba-tiba saja Alarich sudah menghadap ke arahnya–menatap tajam ke arahnya.

"Hehehe …." Aeera cengengesan, "izin kabur yah, Pak. Salam anak bangsa!" ucap Aeera pelan, getir dan salah tingkah. Lalu setelah itu, dengan cepat dia berlari–menyambar pintu secepat kilat, bersamaan dengan Alarich yang bergerak mengejarnya.

Pria itu sangat gesit dan cepat, jarak mereka jauh tetapi Alarich bisa mengejarnya dengan cepat. Aeera hampir tertangkap, bahkan hembusan angin terasa disekitar pinggang Aeera saat pria itu berniat meraih pinggangnya. Untung, Aeera bisa menghindar.

Brak'

Pintu dibanting oleh Aeera, dia tak sengaja!

Lalu setelah itu Aeera berlari dari sana.

Ceklek'

Alarich membuka pintu ruangan, sayangnya Aeera sudah tak ada di sana.

Tangan Alarich terkepal kuat, begitu juga dengan rahangnya yang mengatup keras. "Kau pikir kau bisa lari dariku, Aeera?! Silahkan, tetapi kau hanya akan berakhir dalam pelukanku."

***

"Iss, gini amat nasib aku." Aeera mengeluh, berjalan lesu sembari menendang kerikil kecil yang menghalangi di depan. Setelah kejadian tadi, Aeera benar-benar kabur dari kantor.

Jika dia di pecat karena bolos kerja, maka itu lebih baik. Itu yang Aeera inginkan. Hah, dengan begitu Aeera tak akan bertemu lagi dengan Alarich.

Pria misterius itu benar-benar mengerikan. Dia seperti samudera yang menyimpan banyak monster didalam dirinya!

"Kenapa sih, Pak Alarich pengen menikahiku? Tampang aku pas-pasan, bahkan di beberapa mata orang aku ini perempuan jelek. Body?" Aeera berhenti sejenak, mengerjab beberapa kali kemudian menatap tubuh dari atas hingga bawah. Dia juga menepuk bokong secara tiba-tiba, mencek apakan bagian belakangnya sesuai standar body goals kaumnya atau tidak.

"Sepertinya lumayan. Apa jangan-jangan karena itu yah makanya Pak Alarich ingin menikahiku? Hei, tapi Mbak Arumi lebih padat dan berisi. Kurasa masih banyak yang lebih montok dibandingkan aku," cerocosnya. Ketika melihat sebuah minimarket, Aeera memutuskan untuk mampir sejenak. Dia haus.

Setelah membeli minuman, Aeera keluar. Dia duduk di sebuah kursi yang di sediakan di depan mini market, minum sembari berpikir keras kenapa Alarich sangat ingin menikahinya.

Fokusnya tiba-tiba teralihkan pada sebuah mobil mewah mengkilat berwarna hitam.

"Ya ampun, bagus sekali mobil itu. Siapapun pemiliknya, semoga dia jodohku, Tuhan. Hehehe, kalau laki-laki dan tak beristri yah," celutuknya, lumayan heboh sendiri karena melihat mobil yang terasa gagah tersebut.

Sepertinya mobil ini baru.

Mobilnya saja tampan, pasti pemiliknya juga.' batin Aeera, sudah di sebelah samping mobil–bercermin pada pintu mobil.

Sangking bersih dan mengkilat, mobil tersebut bisa dibuat bercermin.

"Aku seksi juga yah kalau dilihat-lihat.  Sembilan sembilan ku berisi, pinggang ramping, umm …-" Aeera sedikit menyamping untuk melihat ukuran bagian berdaging yang menutupi pinggulnya, "wow. Aku memang seksi. Hehehe …," cengengesnya di akhir kalimat.

"Eict, ada yang kurang," celutuknya, heboh sendiri–grusak-grusuk mencari sesuatu dalam tas. "Nah, ini dia."

Aeera menatap lipstik miliknya sejenak, lalu mengenakannya. Bibirnya terlihat pucat, mungkin dia lupa memakai lipstick karena panik berangkat ke kantor.

"Muachhh …." Setelah mengoles lipstik di bibir, Aeera melayangkan kiss udara pada jendela kaca–tempatnya bercermin. "Masih kurang merah," ucapnya kembali mengenakan lipstik.

Namun tiba-tiba saja kaca mobil diturunkan, memperlihatkan sosok pria dingin yang memasang ekspresi flat–terlihat tenang, duduk dalam mobil.

Deg deg deg'

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Debby Soeyono
semoga keinginan aeera terkabul
goodnovel comment avatar
Inda Sari
hahahahaha
goodnovel comment avatar
AlynGrafielloPaxon
noh doa Lo terkabul gak tuh Aeera .........
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   Ekstra Part akhir

    "Sungguh kau tak ingin ku antar, Tuan?" tanya Bian. Alarich menganggukkan kepala kemudian segera masuk dalam mobil. Bian hanya menghela napas, mengacungkan pundak karena sudah tahu apa yang akan Alarich lakukan. Tentu saja mengikuti Aeera pulang. Ini sudah menjadi rutinitas Alarich semenjak Aeera bekerja di sini. Dan benar! Sekarang Alarich sedang memantau Aeera. Mobilnya tak jauh dari tempat Aeera menunggu taksi. "Sangat cantik," gumam Alarich, terus memandang gasdinya. Saat taksi datang dan Aeera masuk, Alarich langsung bersiap-siap untuk mengikuti. Tibanya di sebuah gang, Aeera turun. Begitu juga dengan Alarich. Biasanya Alarich hanya mengantar hingga gang ini karena mobilnya tak bisa masuk ke dalam. Bisa saja, tetapi gangnya cukup sempit dan Alarich tak suka ribet. Kali ini Alarich memutuskan turun, mengikuti Aeera dengan berjalan tak jauh dari belakang perempuan itu. Alarich perlu tahu seperti apa lingkungan pujaan hatinya tinggal dan seperti apa rumah yang Aeera tempati.

  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   Ekstra Part

    Semenjak hari pertama dia bertemu dengan Aeera, Alarich selalu mengawasi perempuan itu. Dia rasa dia telah jatuh cinta pada perempuan itu dan tergila-gila pada sosok gadis cantik itu. Tahun berganti dan Alarich semakin terjebak oleh perasaan yang dia miliki. Bukan hanya memiliki tingkah lucu, humoris dan menyenangkan, faktanya perempuan yang telah berhasil membuatnya jatuh cinta tersebut seorang yang bertanggung jawab pada pekerjaannya. Dia perempuan cerdas, kompeten dan kreatif. Alarich semakin tenggelam! Sialnya sudah jalan dua tahun lebih dia memantau Aeera, akan tetapi dia tak kunjung punya keberanian untuk mengutarakan perasaan. Hell! Mendekati Aeera secara terang-terangan saja dia tak berani. Pecundang! Alarich memang pecundang! Dulu dia pernah ditolak dan itu menghantui Alarich. Ditolak perempuan yang tak dia sukai saja rasanya sangat menjengkelkan. Apalagi jika Alarich ditolak oleh pujaan hatinya. Lebih sialnya, tiga bulan ini dia diluar negeri. Selain untuk mengurus

  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   Ekstra Part (KarlAe)

    --Karl Alarich Adam & Aeera Grizella-- "Ck." Suara decakan kesal terdengar di bibir seorang pria yang sedang duduk di balik setir, sedang mengemudi. Pria tersebut begitu mempesona, sangat tampan dan berkarisma. Dia pria setuju pesona dan love dreams bagi banyak kaum hawa. Bukan hanya dianugerahi ketampanan, dia juga seorang yang sangat sukses–pengusaha yang ditakuti serta berasal dari keluarga terpandang. Hidupnya mendekati kata sempurna! Sayangnya, pria tampan ini digosibkan telah menyimpang. Karena diusia yang ke tiga puluh dua tahun, tak ada issue tentang dirinya yang berkencan dengan perempuan. Dia bersih dari gosip apapun mengenai lawan jenis sehingga banyak orang berspekulasi jika dia seorang homo. Sejujurnya dia bukan pria seperti yang digosibkan. Dia hanya tidak punya waktu untuk meladeni kaum hawa, serta-- fakta jika dia pernah ditolak seseorang. Itulah yang membuat pria tampan ini memilih hidup sendiri–tanpa pasangan. Dertttt' Suara handphone berdering, dia menoleh lal

  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   END--

    Hari yang ditunggu pun tiba, Nathan dan Zendaya melangsungkan pernikahan dengan meriah. Sekarang, keduanya telah sah menjadi sepasang suami istri. Keluarga besar Nathan–dari sang Mama, terlihat begitu bahagia. Begitu juga dengan keluarga Zendaya yang penuh suka cita serta keharuan. Tristan dan istri keduanya, maupun Angel tak diundang. Sekalipun mereka ingin mengacau, mereka tidak bisa karena pernikahan Nathan dilakukan di sebuah hotel mewah, dijaga ketat oleh banyak penjaga. Mereka diblacklist dari daftar tamu undangan, sesuai permintaan Preya–yang masih memiliki dendam pada suaminya. Preya juga tidak mau hari bahagia putranya rusak oleh kehadiran Erika dan putrinya. Lagipula makhluk gatal seperti mereka, tak pantas menghadiri acara putranya. Sejak tadi, Danzel terus memandang ke arah adiknya–memperhatikannya dengan lekat. Tatapannya begitu sendu, manik berkaca-kaca sebab merasa sedih tanpa sebab. Sewaktu kecil hingga dia besar, adiknya selalu menyusahkannya. Anak itu cerewet dan p

  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   (DS) Pertemanan

    Sedangkan Victoria yang sudah buntu, menatap penuh harap pada Liora. "Liora, apa kamu bersedia menikah dengan adikku? Apapun akan kuberi padamu asal kamu bersedia membantuku untuk menikah dengan Devson." Liora termenung, menundukkan kepala dengan raut muka sedih. Sedangkan Lachi yang memahami perasaan perempuan itu memilih diam, dia takut salah bicara. Namun, mengejutkannya tiba-tiba saja Liora menganggukkan kepala. "Aku bersedia. Tapi … bawa aku pergi dari sini," ucap Liora, menatap Victoria dengan sendu. "Se-sebenarnya aku sedang bersembunyi dari Angel. Kemarin dia menjebak Tuan Danzel dengan sebuah obat terlarang. Aku tidak tahu apa yang terjadi secara lengkap, tetapi Angel sendiri yang berakhir meminum minuman itu. Dia menghubungiku untuk menyelamatkannya dan aku …-Liora terdiam sejenak. Lachi menggaruk pipi tak enak karena sejujurnya dia tahu kenapa Angel lah yang berakhir meminum jebakannya sendiri. Dia bahkan mendengar percakapan Liora dengan Angel, dan dari sana Lachi bisa

  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   (DS) Siapa yang akan Menikah

    "Karena kebaikan hatinya, Tristan membawa Erika dan putrinya ke rumah. Awal, dia menjadikan Erika sebagai pelayan di rumah kami," cerita Preya pada Nara, mengenai kedatangan Erika dan Angel di keluarga Luis. Nara yang lebih dulu mengungkit Erika, yang ternyata pernah berniat merusak keluarga Nara dan Zavier. Lalu Erika dipecat, diblacklist dari perusahaan manapun serta dari tempat kerja yang berada dinaungan perusahaan Adam. Mendengar itu, Erika tak menyangka. Dia kira Erika yang Nara katakan berbeda dari Erika yang ada di keluarga Luis. Namun, itu Erika yang sama. "Dari awal aku tidak pernah suka pada Erika, sejak Tristan membawanya ke rumah. Katakanlah aku perempuan yang cemburuan. Namun, aku hanya mengikuti feeling sebagai seorang istri dan perempuan yang mencintai suaminya. Benar saja, perempuan itu tidak baik dan dia berhasil menghancurkan rumah tanggaku. Aku tidak menyalahkan dia sepenuhnya, perpisahanku dengan Tristan juga terjadi karena Tristan sendiri. Coba saja dia tegas,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status