Share

Hasrat Hendra

Lontaran yang terucap di dalam mulut Hendra, membuat sang kakak mengernyit, lalu bertanya, “Untuk apa?”

“Bukankah Kakak tidak menyukainya? Hah, aku melihatmu. Yah, kalian berdua adalah sepasang musuh. Lagi pula hatimu tetap untuk sang istri, Mariati. Jadi, untuk apa mempertahankannya? Kau hanya akan membuat hatimu sengsara.”

Wojo spontan mengalihkan pandangannya. Kini kedua mata itu kembali tersorot pada sosok Arum. Senyuman indah dengan lesung pipi Arum, membuat dirinya menekan kancing kemeja paling atas, tepat di sebelah jantungnya. Detakan itu, semriwing sangat terasa. Wojo berkali-kali menarik napas untuk menghilangkannya.

“Ayolah Kak. Apakah berat untukmu mengatakan kata, iya? Hmm, dia tidak berarti untukmu. Untuk apa kau memperlakukannya seperti ini? Seorang wanita itu … membutuhkan kasih sayang. Aku bisa memberikan kepadanya. Kak, lepaskan dia dan berikanlah kepadaku.”

“Cukup! Hentikan ocehanmu yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status