Share

Episode 6

Aku berdiri dengan mengepalkan tanganku dan perasaan malu. Aku dendam pada si bajingan ini dan suatu hari aku harus membalas semua perbuatannya padaku. 

"Kenapa? Kau ingin melanjutkan?" tanya Edmund menantang. Aku mengepalkan tanganku, aku tahu dunia memang tak pernah adil tapi aku sudah bersumpah akan membalas semua perbuatan iblis ini. 

Aku berdiri di sana saat Edmund tiba-tiba menangkap pinggangku. Dadaku menempel di dadanya dan menatapnya diam. Dia bos gila! Orang kaya dan segala kekuasaan yang mereka miliki memang bersikap semena-mena. 

"Kau gadis ceroboh." Dia berbisik saat wajahnya mendekat ke arahku, aku menutup mataku. Kenapa aku lemah sekali? 

"Sepertinya aku menganggu sesuatu yang sedang panas di sini." Seorang laki-laki masuk ke dalam sambil tersenyum. Dia hanya memakai kemeja kotak-kotak berwarna biru, kaca mata hitam dan rambut blonde tebal. 

"Hi, cantik. Kau sangat sexy. Aku Daniel." Dia mengeluarkan tanganku. Walau tidak menyebutkan namaku aku menyambut uluran tangannya. 

"Sepertinya Edmund punya permainan baru. Kau tenang saja, cantik. Saat Edmund membuangmu, aku siap menampungnya." tambah Daniel sambil berbisik, aku hanya menelan ludahku gugup dan melirik ke arah Edmund yang tersenyum miring seperti mengejekku. 

"Kau ingin pesan apa? Sedikit tequila sepertinya tidak buruk." Bisa dibilang Daniel adalah orang yang ramah. Aku masih berdiri di sana, saat Daniel menelpon dan tersenyum lagi ke arahku. Edmund duduk di sofa dengan satu kaki ke atas tipikal gaya duduk bos besar dan ingin menegaskan kekuasaannya. Kau harus cerdas, Em. Kau harus kaya. Rasanya aku ingin menjadi orang kaya dan bisa bersikap seenaknya seperti Edmund. 

Bukan tequila yang datang tapi anggur yang kutahu itu harganya setara dengan gajiku satu bulan. 

Aku akhirnya mengalah dan duduk di samping Edmund. Daniel duduk di sofa single dan membuka anggur tersebut. 

"Dia jangan diberi. Orang susah tak pernah mencoba anggur mahal, nanti dia mabuk." komentar Edmund membuat aku mendengkus kesal. Bos gila! 

"Oh yeah, aku bisa membeli sendiri." 

"Katakan berapa kau membeli anggur itu?" desak Edmund. 

"Tidak mahal hanya $7000." 

Sial! $7000 adalah aku harus menabung selama satu tahun agar bisa mendapatkan hasil seperti itu. 

"Tentu saja aku bisa membelinya. Tolong pesankan, aku juga ingin memberinya." Persetan dengan banyak hutang. Aku tak mau dianggap semena-mena oleh mereka. 

"Anggap saja aku yang menaraktir kalian." Entah kebodohan yang ke berapa kali tapi aku begitu berani dan menantang Edmund. Setelah ini aku akan menjual ginjalku. 

"Oh really? That's cool. Aku bisa menaraktirmu kapan-kapan." Aku hanya tersenyum culas. Ini dia, Emerald si gadis bodoh dan semakin bersikap bodoh karena kesal pada bossnya yang bersifat menyebalkan, bos yang bersikap seenaknya. 

"Tentu saja." 

"Ngomong-ngomong. Aku belum tahu namamu, dan kau sepertinya kurang terkenal." Laki-laki ini terlalu jujur. Sialan! 

"Oh? Aku tidak begitu yakin. Namaku sering terpampang di majalah sebagai billionaire muda dengan usaha kosmetik seperti Kylie Jenner." Aku berkata dengan percaya diri. Edmund pasti akan tertawa keras tapi dia hanya diam, sepertinya dia terhibur dengan akting yang aku tunjukkan di depannya. 

"Oh yeah. Apa nama kosmetik milikmu. Akan dengan mudah mengirim bunga padamu setiap hari." 

"Emerald Beauti." 

"Aku dan Edmund sedang membicarakan bisnis." Aku menambahkan agar meyakinkan Daniel. Mungkin setelah ini aku akan disuruh mencuci toilet Edmund berkali-kali. 

Daniel tertawa dan menuangkan minuman dalam gelas kecil. Sudah terlanjur, Emerald akan selalu bodoh dan akan terus seperti itu. 

"Tapi sepertinya bisnis yang menggairahkan." Aku hanya tersenyum miring. Beberapa waktu tinggal dengan Edmund aku seperti bisa meniru gaya sombong miliknya. Aku akan melakukan pada Edmund jika aku menjadi orang kaya beneran. 

"Bersulang!" Aku mengangkat gelas tinggi, bersulang dan meminumnya. Lupakan semuanya, tumpahkan semua kekesalanmu! Aku menuangkan sendiri dan minum terus menerus. Aku ingin mabuk dan beeteriak di mana keadilan dunia ini? Kenapa hidupku harus merasakan sial setiap saat? 

Aku tanpa malu memeluk Edmund. Aku belum mabuk, tapi sepertinya berpura-pura mabuk rasanya tidak buruk. Aku mengelus-elus dadanya, dia menepis tanganku tapi aku terus menggodanya. 

"Haruskah aku keluar?" 

"Tidak perlu!" Aku mencegat Daniel. Kapan lagi aku bisa bersikap seperti ini jika hanya berduaan bersama Edmund? Rasanya tidak ada, Edmund yang akan terus menyiksaku. 

"Bisa kau ambilkan minuman untukku?" Aku sedikit meracau untuk meyakinkan jika aku mabuk, sebenarnya aku tidak benar-benar mabuk. Edmund mau saja mengangkat botol itu dan menuangkan dalam gelas kecil. 

"Terima kasih, boss. Aku mau menawarkan diri untuk bercinta denganmu. Kau bersedia?" 

"Wanita bodoh!" bisik Edmund. Aku tersenyum dan menggigit telinganya, aku meniup-niup telinganya, kucium pipinya. 

Aku naik ke pangkuan Edmund dan bergerak-gerak di atasnya. Aku bisa merasakan sesuatu yang keras menusuk-nusuk tubuhku. Bos besar sedang horny, aku ingin tertawa. 

"Ngomong-ngomong, Daniel. Apakah kau ingin melihat kami bercinta dengan nikmat di sini?" 

"Tidak! Aku akan mentraktirmu." 

"Tinggalkan kartu nama milikmu, aku akan menelponmu nanti." Aku mengerlingkan mataku nakal ke arah Daniel. Aku ingin jadi Emerald penggoda yang membuat laki-laki bertekuk lutut dan bisa merasakan kekayaan mereka. Oh Em, bukankah itu sudah menjadi jalang? 

Daniel mengeluarkan kartu nama. Aku berdiri dari Edmund dan mendekati Daniel dan mencium pipinya. "Kita memang harus berkencan suatu hari nanti." Aku berbisik pada Daniel dan memegang sesuatu yang mengeras di sana. Daniel menggerang. Aku tersenyum puas. 

Aku kembali ke Edmund sebelumnya menuangkan minuman ke gelas kecil dan meminumnya. 

Saat aku ingin duduk di pangkuannya dia mendorongku. Aku hanya tersenyum, membuka sedikit kancing kemejaku. Aku membuka blazer kemeja milikku dan berjalan ke arahnya. Lihatlah! Jakun Edmund naik turun. Sepertinya aku bisa menggunakan hal ini agar dia tidak bisa semena-mena padaku. 

"Kau ingin langsung pada hidangan utama atau pembukaan dulu?" Aku bertanya dengan nada sensual. 

"Kau mabuk!" Edmund mendorongku, tapi aku juga mendorongnya. 

"Cepat bangun gadis bodoh! Jangan terlalu banyak berkhayal." 

Aku hanya menelan ludahku kasar. Kata-katanya terlalu kasar dan aku begitu dendam pada Edmund. Apa aku bisa membunuhnya malam ini? Dan membuat seolah-olah itu adalah murni kecelakaan. 

Aku menggeleng dengan segala pikiran gila itu. Kamu terlalu banyak menonton kriminal, Em. 

"Ngomong-ngomong, bukankah temanmu datang dan kalian akan membicarakan sesuatu bisnis yang penting?" Aku bertanya pada Edmund. Aku bisa merasakan embusan napas miliknya yang hangat. 

"Ya. Dan kau menganggu semuanya. Jika aku rugi, kau yang harus menggantinya." Aku hanya mencibir kesal. Dia menggunakan semua kekuasaannya untuk menindas orang lain. 

Aku langsung meloncat ke pangkuan Edmund dan bersandar di dadanya. Aku ingin buat dia tak berdaya di bawahku dan kau tahu, seks adalah satu-satunya Edmund berada di bawahku. Tapi bagaimana aku menggodanya? Tubuhku kurus seperti kambing seperti yang dia bilang sebelumnya. 

"Boss, bukankah tubuhku bagus?" 

"Kau kurus seperti kambing." Lihat? Dia berbicara seperti aku manusia tanpa perasaan. 

"Apakah aku bisa berkencan dengan temanmu?" Aku bertanya dengan polos, meminta persetujuan Edmund. Selain Edmund temannya bisa aku manfaatkan untuk membayar hutang Edmund. 

Akhirnya aku bisa terbebas dari iblis ini. Aku harus merayakan jika aku berhasil. 

"Kau tidak akan level gadis bodoh!" Aku semakin dendam pada di bajingan ini. 

Aku hanya diam, masih memegang kartu nama dari Daniel. 

Aku bangkit dari pangkuan Edmund dan mencari ponselku. 

"Halo, Daniel. Aku tahu kau pasti super sibuk. Aku mau mengajakmu berkencan. Apakah bisa? Tentu, aku akan hadir di sana." 

Aku tersenyum dan menggengam ponsel tersebut. Keluar dari satu lubang biaya dan masuk ke dalam kandang buaya lainnya. 

Aku masuk ke dalam ruangan itu dan melihat Edmund masih menyesap minuman itu. Aku memandangnya tajam. 

Kau lihat saja! Kau akan bertekuk lutut padaku. 

Misi dimulai, Em! 

💰💰💰💰💰💰💰💰💰💰💰💰

Hi, semoga bab ini tidak aneh. 

Terima kasih sudah membaca. 

Jumpa lagi di bab selanjutnya 💋💋💋. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status