Share

HUKUMAN?

Sena yang mendengar kabar itu, minum teh dengan tenang di atas tempat tidur.

"Nyonya, anda baik-baik saja? Tuan besar menyarankan anda untuk pergi berlibur."

"Tidak, terima kasih." Tolak Sena. "Saya tidak mau menghabiskan uang ayah mertua, suamiku selama ini hanya merepotkan ayah mertua. Sebagai seorang istri, inilah yang terbaik."

"Nyonya, untung saja tangga dipasang karpet tebal sehingga anda tidak terlalu-"

"Tidak apa, memang aku yang salah. Selama ini tidak bisa mengikuti perintah suami dan selalu merepotkan kalian."

"Nyonya, jangan bicara seperti itu. Kami sendiri tidak menyangka tuan akan melakukan hal sejahat itu kepada anda. Jika anda perlu sesuatu, anda bisa memanggil kami."

Sena tersenyum manis. "Terima kasih sudah peduli padaku."

"Sudah menjadi tugas saya."

Pelayan senior menutup pintu, Sena tertawa bahagia tanpa suara.

Dulu dirinya takut berinteraksi dengan orang-orang rumah ini karena merasa terintimidasi sekaligus malu bahwa dirinya hanyalah anak yang dijual orang tua,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status