Share

Bab 3. KEDAI

Author: doubleF
last update Last Updated: 2024-03-23 04:23:48

Hari demi hari Aira jalani dengan ikhlas dan sabar, bantuan dari Galang pun lama lama kian menipis. Aira berencana nekad untung berjualan di depan rumah saja , wanita itu percaya tuhan akan memberikan rezeki selagi manusia itu berusaha.

Aira memulai rutinitas seperti awal saat berjualan kue donat, kebetulan masih ada banyak stok bahan kue di rumahnya sebelum kecelakaan itu terjadi.

Kaki Aira sudah mulai membaik, tongkat pun sudah tidak di perlukan lagi tetapi untuk berjalan jauh Aira masih belum bisa. Aira menggeser meja kecil yang ada di dapur nya ke luar rumah, tentu saja untuk tempatnya menjajakan kue buatannya.

Hari pertama Aira berjualan di depan rumah hanya ada 10 pembeli, itupun hanya orang yang tidak sengaja lewat depan rumahnya. Sedangkan warga desa sudah tidak percaya pada apa yang Aira jual. Karena gosip yang beredar sebelumnya.

Hari hari selanjutnya tidak ada perkembangan, pembeli hanya berjumlah sedikit setiap harinya. Aira mulai ingin menyerah saja rasanya.

Seorang pria memarkirkan sepeda motornya di depan rumah, siapa lagi kalau bukan Galang. Sudah lama pria itu tidak mengunjungi Aira.

"Kamu jualan Aira ? Kaki kamu bagaimana ? " Tanya Galang sambil melepas helmnya.

"Silahkan duduk mas," Aira mempersilahkan Galang duduk di bangku terasnya, dan menyajikan beberapa kue di piring kecil.

"Gak usah Ra, ini kan barang jualan kamu." Tolak Galang.

"Kue ku memang sering tidak habis, kadang aku bagikan kepada tukang angkut barang yang kebetulan lewat sini."

"Semangat ya Aira , kelak kamu pasti akan bahagia. Badai pasti akan berlalu."

Aira tersenyum mendengar perkataan Galang. "Terimakasih mas Galang semangatnya. Oh ya mas ini tongkatnya di bawa pulang lagi aja, kaki saya sudah membaik .

"Syukurlah kalau kakinya sudah membaik. Saya tenang jadinya. Aira kamu mau beli ponsel tidak ? Saya yang beliin."

"Hah ? Engga usah mas , aku belum butuh ponsel.

Galang menawarkan itu karena dia ingin terus terhubung dengan Aira, pria itu khawatir dengan Aira yang hidup seorang diri. Rasa ingin melindungi Aira semakin hari semakin besar. Tapi Galang tidak bisa memaksa jika Aira menolak tawarannya itu.

"Yasudah kalau begitu, itu catatan alamat sama nomor ponsel saya jangan sampai hilang , kamu simpan baik-baik ya Ra.

"Iya siap mas."

"Saya pamit kalau begitu ," ucap Galang sambil merogoh kantongnya mengambil sebuah amplop.

"Ini untuk kamu , di terima ya."

"Ini maksudnya apa mas ? Mas Galang sudah lebih dari bertanggung jawab . Maaf saya gak bisa terima.kalau soal uang saya masih bisa cari untuk diri sendiri, karena saya berjualan."

'Harus gimana lagi saya mastiin kamu buat baik baik aja sama keadaan yang lagi kamu jalanin Aira ,semua niat baik saya kamu tolak.' Batin Galang.

"Mas ?" Aira melambaikan tangan di depan wajah Galang yang sedang melamun.

"Eh iya Ra, yaudah kalau kamu gak mau terima gak apa apa, saya pamit," ucap Galang.

"Hati hati mas Galang."

Aira masuk ke dalam rumahnya dia cek stok bahan untuk membuat kue esok hari, ternyata 80% sudah habis terpakai. Aira sedikit pesimis mengembangkan usaha di desanya , karena dilihat dari pasar nya tidak memungkinkan.

Aira membuka lemari, dan mengambil kotak plastik bergambar kucing dengan gembok kecil disana. Ya ... Itu celengan Aira.

Dia menghitung lembar demi lembar uang yang selama ini dia kumpulkan. Untuk keseluruhan totalnya bisa untuk ongkos ke kota dan biaya hidup disana beberapa Minggu ke depan. Aira harus optimis akan mendapatkan pekerjaan di sana, apapun itu asalkan halal akan Aira jalani.

3 hari kemudian Aira pagi pagi sekali sudah bersiap dengan koper dan tas ranselnya. Aira sudah memastikan rumahnya bisa di tinggal dalam waktu yang lama.

Aira mengundang perhatian warga di sekitar rumahnya karena berjalan sambil menyeret koper dan membawa ransel. Ada salah satu wanita paruh baya yang penasaran dan menanyakan pada Aira,

"Mau kemana kamu Ra bawa tas besar besar?"

"Saya mau mencari peruntungan di kota bu, siapa tau saya bisa mendapat pekerjaan yang lumayan disana dan bisa mewujudkan cita cita saya."

"Cita cita apa ? Jadi penjual donat keliling ? Kayak gitu aja di bilang cita cita." Ucapan ibu itu sejujurnya sedikit menyayat hati Aira.

"Penjual donat keliling adalah usaha yang halal bu, pastinya akan membawa kebaikan."

"Trus kamu mau kerja apa disana? Di kota itu kebanyakan mempunyai gelar S1, S2 ... sedangkan kamu cuman lulusan SMA, paling kamu jadi sales yang pakaiannya sexy, apa bedanya dengan menjual tubuh? Gak kasian sama orang tua kamu yang sudah meninggal ?"

Aira menghela nafas panjang, perjalan baru akan di mulai tapi rintangan sudah ada di depan mata.

"Saya permisi bu," Ucap Aira mengabaikan semua perkataan tetangganya tersebut.

~

Aira Sampai di terminal bis , dia membeli tiket dan beberapa camilan untuk dia bawa dalam perjalanan.

Dia harus transit beberapa kali untuk sampai di kota tersebut.

Aira merentangkan tangannya saat sampai di kota tujuan.

Akhirnya aku bisa sampai di kota ini juga, ayah ibu doakan Aira dari sana ya, semoga Aira bisa sukses. Ucapnya dalam hati.

Aira masuk kesebuah warnet yang ada di pinggir jalan, wanita itu menggunakan internet untuk mencari alamat yang bisa menyewakan kost untuknya di sekitar sini. setelah mendapatkan apa yang dia cari, Aira langsung mencatat di secarik kertas yang dia ambil dari buku catatannya. Lalu pergi sambil menyeret kopernya keluar warnet, saat selesai membayar.

Sampai di tempat yang dia tuju, Aira langsung bertemu dengan pemilik kost. Dan beruntungnya masih ada kamar yang tersisa untuknya.

Setelah Aira membayar uang kost, pemilik langsung mengantar dan memberi kunci kamar yang akan Aira tempati.

*Brukkkk

Aira merebahkan badannya yang cukup lelah di tempat tidur berukuran single.

Malam harinya ...

Aira mempersiapkan berkas untuknya melamar pekerjaan esok hari, sehingga pagi nanti Aira sudah langsung bersiap berangkat.

Pagi pagi sekali Aira menyusuri jalanan yang cukup ramai. Cukup satu kali naik angkutan umum Aira sudah sampai di pusat kota.

Dia mendatangi beberapa cafe dan mini resto untuk melamar pekerjaan

Aira sadar diri tidak melamar pekerjaan di dalam gedung tinggi yang banyak berjejer disana, Karena pendidikan Aira terbilang pas pas an.

Satu sampai lima cafe dan juga resto mini menolak lamaran pekerjaan Aira, dengan alasan banyak pengurangan pegawai. Aira tidak putus semangat, sampai dia bertemu 1 kedai cofee di pinggir jalan dengan model food truck. Dia melihat satu orang yang kewalahan melayani beberapa pelanggan di sana. Bergegas Aira mendekati wanita tersebut , "Mba kalau berkenan bolehkah saya melamar pekerjaan disini ? Saya tidak mematok gaji yang terpenting ada pemasukan, saya lihat mbak nya kewalahan karna ramai orang."

Wanita pegawai kedai itu ternyata pemiliknya langsung , dia baru membuka kedainya hari ini . Sehingga banyak orang yang datang kesana memburu promonya.

"Boleh banget mba , kebetulan aku lagi repot." Ucap wanita itu.

"Ini mba berkas nya," Aira menyerahkan amplop coklat yang di ambil dari dalam tasnya.

"Duh mba saya ga sempet liat kayak gitu, udah yang penting kamu mau kerja aja. Soal berkas bisa menyusul." Jawab wanita itu sambil tergesa menyiapkan pesanan. "Nih sekarang kamu antar kopi sama croissant ini sama pasangan di sebelah sana, yang menggunakan baju coklat." Ucap wanita itu sambil menunjuk ke arah pelanggannya yang menunggu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 24. Semoga kita berjodoh.

    "Maaf""Gak masalah kak, aku cukup tau diri kok." Ucap Aira.Byan mengecup puncak kepala wanitanya itu, "Maaf harus liat adegan menjijikan tadi, itu semua aku lakukan untuk keamanan kamu, aku ga ada pilihan lain.""Iya kak, ada apa kamu datang kesini?""Tentu saja mau bertemu wanita pujaan hatiku."Aira menyunggingkan senyumnya, "Jangan memancing amarah mama kamu kak.""Pelindungku sudah datang, papa." Sahut Byan yang sudah duduk di samping Aira."Aku gak mau jadi penghancur keharmonisan keluarga kamu kak. Tolong ngertiin aku.""Kalau gitu berarti aku yang akan hancur Ai." Ucap Byan.Byan memeluk Aira sambil menyandarkan kepala di bahu wanitanya itu, "Apapun keadaannya, tolong tetap di sampingku, aku mohon."'Alfian yang sudah menenteng bungkusan berisi makanan mengurungkan niatnya untuk menghampiri pasangan yang sedang duduk berduaan di taman. Pria itu lebih memilih menyantap makanan itu sendirian sambil memantau dari kejauhan.

  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 23. Ai, are you okay?

    Alfian tercengang melihat seisi apartemen yang tadinya tidak sebagus ini. "Ai? Kamu bilang tadi ada yang buat onar di apartemen, mana? Ini rapih banget." "Udah di urus semua sama orang suruhan kak Byan. Pak please antar saya ke tempat ini." Ucap Aira sambil menunjukan layar ponselnya, tertera alamat lengkap yang di kirim oleh Tyas. "Saya gak nyangka Tante Tyas bisa segininya, padahal yang saya tau beliau termasuk orang tua yang acuh pada Byan." "Ayo Pak, kita langsung kesana aja." Ucap Aira yang sudah tidak sabar. Di mansion Tyas. Joane selalu menempel kemanapun gerakan Byan, pria itu sejujurnya risih dengan semua perlakuan wanita ini. Tapi mau tidak mau Byan harus menahannya,agar Aira tidak di sakiti oleh orang suruhan Tyas, sekuat apapun Byan melawan Tyas akan selalu mempunyai ratusan cara agar keinginannya terwujud. Aira menutup mobil Alfian sambi

  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 22. JANGAN SAKITI AIRA LAGI

    Byan terpaksa pulang di malam hari dari apartemen Aira, karena wanita itu melarang Byan untuk menginap, sekalipun mereka tidur terpisah antara kamar dan ruang tv tetap Aira tidak mau. *Suara bel apartemen Aira Aira yang sudah sangat mengantuk, terpaksa berjalan untuk membuka pintu. Terlihat beberapa orang berbadan tegap memaksa masuk ke apartemen Aira, "Eh Bapak bapak ini siapa? kenapa kalian gak sopan kayak gini." Tanya Aira yang membuntuti pria yang berjumlah 5 orang yang menerobos masuk ke dalam. Tanpa aba aba , semua nya mengacau di dalam apartemen Aira, semua barang pecah belah, tv dan semua alat elektronik lainnya di banting ke lantai secara membabi buta oleh para pria misterius itu, Aira tidak ada daya untuk melawan karena sudah pasti akan

  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   MULAI HARI INI, KAMU PUNYAKU.

    Byan terus memeluk Aira yang sedang menyiapkan minuman untuknya, "Mulai hari ini, kamu punyaku sayang." Bisik Byan. "Kak ... aku merinding jadinya." Aira bergidik saat Byan berbisik di telinganya. Byan mengangkat tubuh Aira yang ramping, dan mendudukkannya di meja dapur, "Jangan pernah berfikir buat jauh dari aku lagi, karena mulai sekarang udah gak akan bisa. Kamu masuk pantauan aku 24jam sayang." "Aku gak yakin kak, bisa aja ini cinta sesaat kamu ... jadi jangan terlalu dalam." "Gak yakin karena?" "Orang tua kamu tidak menyukai aku, dan kamu sudah punya calon istri." Byan membungkam mulut Aira dengan c1um4n yang menuntut, setelah beberapa menit Byan baru melepasnya. "Aku gak mau kata kata sejenis itu keluar dari mulut kamu. Calon istri ku cuman kamu. kalau kamu mau, besok aku bisa saja jadikan kamu istri yang sesungguhnya."

  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 20. I LOVE YOU

    2 Minggu berlalu, Byan belum juga menemukan Aira ... Alfian sendiri tidak bisa mengorek data pribadi Aira di kampus, karena itu bersifat rahasia."By, lo makan dulu ... kerjaan lo ga kelar kelar kalau mikirin Aira terus. nanti juga dia balik kok." Ucap Alfian dengan semangkuk bubur di tangannya.laByan terlihat pucat, beberapa rambut juga tumbuh di wajahnya ... pri itu tidak menyempatkan mengurus dirinya sendiri. setiap hari Byan hanya menunggu anak buahnya memberi informasi tentang perkembangan pencarian lokasi Aira."Gimana? udah ada kabar Aira ada dimana?" Ucap Byan dengan suara lemahnya."Ya belum lah By ... kalau ada juga gue pasti kabarin." Ponsel Alfian.CHAT.(Aira ) : Pak maaf Aira baru aktifkan ponsel. Maaf panggilan telpon dari bapak 2 Minggu yang lalu tidak terjawab."BYAAAAAN !!!!!!" Alfian menaruh semangkok bubur di meja dan dengan cepat menunjukan layar ponselnya pada Byan.

  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 19. PULANG KAMPUNG

    "Nanti pagi pegawai kakak datang untuk antar barang barang kamu selama tinggal disini," Ucap Byan sambil menikmati makan malamnya."Emang kakak mau kemana?" "Kakak kerja Ra, besok ada pembahasan penting. gak apa apa kan di tinggal? nanti makan siang Kakak pulang. Tenang aja ... apartemen kakak aman." Aira mengangguk, "Oke.""Hm ... Ra, kakak ada sesuatu yang harus di sampaikan, rasanya mengganjal jika kakak Tahan terus." Aira menutup box makanan yang sudah kosong, menyudahi aktivitas makan malamnya. Aira sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Byan .. "Apaan ka? bikin penasaran aja." "Mm ... saya gak mau menjadi sekedar kakak di hati kamu" "Hah?" Aira menyelipkan rambut yang menghalangi wajah ke belakang telinganya, sambil terus menatap penasaran pada Byan.Byan memberanikan diri menggenggam tangan Aira, ""Aira , ayo kita berpacaran." Ucap Byan penuh keyakinan.Aira menatap Byan lirih."Tapi kit

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status