Share

BAB 24. Postcard

"Mbak Tabitha," panggil seseorang yang ternyata office boy kantor yang cukup akrab dengan Tabitha.

Langkah Tabitha yang baru akan masuk ke dalam lift untuk turun makan siang pun terhenti.

"Siang, Pak Bejo. Mau turun makan siang juga?"

Laki-laki paruh baya yang dipanggil Pak Bejo itu menggeleng. "Saya baru ingat kemarin ada tukang pos yang nitip surat buat Mbak."

Tabitha mengernyit. "Surat? Dari siapa?"

Pak Bejo menggeleng. "Wah, kalau soal itu saya nggak baca, Mbak. Saya langsung simpan karena kemarin Mbak Tabitha nggak di kantor seharian waktu Pak Posnya kasih suratnya ke saya."

"Saya kayaknya nggak lihat ada surat di meja waktu datang ke kantor pagi tadi."

"Masih saya simpan, Mbak. Takut hilang kalau langsung saya taruh di meja Mbak Tabitha kemarin. Ini mau saya ambilkan dulu suratnya atau gimana, Mbak? Buru-buru turun atau nggak?"

"Bukan surat buat kantor ya?"

"Sepertinya bukan, Mbak. Kalau buat kantor kan biasanya ada cap perusahaan atau apa itu."

Tabitha mengangguk-anggu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status