Share

Bertemu Ayah Ibu

Dua hari sudah kami berada di rumah sakit, meski belum sembuh sepenuhnya, tetapi dokter sudah mengizinkan kami pulang dan bisa rawat jalan.

"Jangan lupa dua hari lagi kontrol, ya?" Dokter berwajah tampan itu tersenyum.

"Baik, Terima kasih, Dok," jawab Mas Wiji.

"Semoga ini terakhir kalinya aku berada di sini." Aku menepuk ranjang tempat tidur dengan sprei berwarna putih itu.

"Kenapa? Bukankah kemarin kamu bilang kalau kamar ini nyaman, ya? Full AC, ada televisi besar, kamar mandi pribadi, setiap makan ada yang melayani?" tanya Mas Wiji yang sudah siap pulang juga meski kepalanya masih tertutup perban dan tangannya masih digendong dengan kain yang dililitkan ke leher untuk menyangga tangannya.

"Ini rumah sakit, Mas. Meski mewah, tetapi tetap lebih nyaman tidur di kamar sendiri. Lebih bebas sepertinya." Aku mengendikkan bahu.

"Benar juga, sih. Aku juga nggak tahan lama-lama berada di sini karena nggak bisa peluk kamu tiap malam. Habis bed ini terlalu sempit untuk kita tempati ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status