Share

MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN
MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN
Author: Mithavic Himura

DITAMPAR SUAMI!

last update Last Updated: 2025-02-27 14:38:01

"Mas, apa yang kamu lakukan?!"

Gina berdiri mematung di depan pintu kamar, napasnya tercekat. Baru saja ia pulang dari posyandu bersama bayi kecilnya, Raya, tetapi yang ia temukan di rumah adalah pengkhianatan.

Suaminya, Haris, sedang bersama perempuan lain di ranjang mereka!

Wanita berambut pirang panjang itu segera membenahi pakaiannya, karena ia hampir tanpa pakaian saat Gina memergoki ia dan suami Gina di kamar tersebut.

Tanpa pikir panjang, Gina mendekat dan menarik wanita itu dengan amarah yang meluap. Namun, tangan Haris dengan cepat menahannya.

"Cukup, Gina! Jangan sentuh Jessica!" bentak Haris, matanya menatap tajam, bukan dengan rasa bersalah, melainkan kemarahan.

Gina mengerjap, hatinya hancur melihat bagaimana suaminya lebih memilih membela wanita lain dibanding dirinya.

"Kamu membelanya? Aku istrimu, Mas!"

"Ya! Karena dia lebih baik darimu!" sahut Haris tanpa ragu. "Aku muak denganmu! Kamu cuma bisa melahirkan anak perempuan!"

Gina tersentak. Air matanya menggenang, bukan karena rasa sakit fisik, tetapi karena luka di hatinya yang lebih dalam. "Kamu benar-benar tega, Mas ... Raya anakmu juga!"

Setelah merapikan keadaannya seadanya, Jessica langsung melangkah mendekati Gina.

Sadar didekati oleh selingkuhan suaminya, Gina mengarahkan pandangannya pada Jessica setelah tadi ia hanya fokus dengan Haris saja karena mereka sedang berdebat.

Jessica melangkah maju lagi sambil menyeringai. "Pria seperti Mas Haris itu butuh penerus laki-laki, bukan sekadar beban seperti kamu dan anakmu."

Gina mengepalkan tangannya. Amarahnya terasa semakin memuncak, tetapi ia berusaha menahannya. “Kamu juga anak perempuan, kan? Bisa-bisanya, kamu bilang anak perempuan itu hanya jadi beban!"

Nada suara Gina terdengar lebih tinggi, tetapi juga ada getaran di dalamnya. Hatinya benar-benar bergetar. Tangannya berusaha tetap mendekap Raya agar tidak terbangun karena perdebatan ini.

Akan tetapi, apa yang dilakukan oleh Gina tidak membuat Jessica merasa bersalah atas apa yang ia lakukan pada rumah tangga Gina, justru perempuan itu semakin memasang wajah lebih galak lagi di hadapan Gina.

"Semua pria itu lebih suka anak laki-laki, kalaupun ingin anak perempuan itu nanti, setelah anak laki-laki lahir, sedangkan kamu apa? Kamu justru mengecewakan suami dan keluarga suami kamu, wajar aja Mas Haris itu selingkuh!"

Dengan pongahnya, Jessica membalas perkataan Gina, seolah-olah ia adalah ratu di rumah tersebut.

Gina yang merasa tidak ada gunanya meladeni Jessica segera menyambar salah satu tangan perempuan itu dan menarik Jessica agar keluar dari kamarnya. Namun, Jessica terus berteriak kesakitan, membuat Haris ikut terpancing hingga akhirnya mendorong tubuh Gina agar menjauh dari Jessica.

Untungnya, Gina masih bisa menahan tubuhnya dan tidak terjatuh. Ia mengeratkan pelukannya pada Raya yang ada di gendongannya, khawatir bayi itu akan bangun dan menangis. Namun, beruntung Raya masih terlelap.

“Aku sudah bilang jangan sentuh Jessica!” seru Haris dengan penuh emosi, tatapannya tajam ke arah Gina.

“Aku istrimu, Mas … kenapa kamu tega,” kata Gina dengan lirih, seolah benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja ia alami.

“Lalu kenapa? Aku sudah bilang kalau aku muak denganmu. Lagipula, Jessica itu berbeda denganmu, dia terhormat, keluarganya sukses, tidak seperti kamu!” Haris terus menatap Gina dengan tajam, ucapannya keluar tanpa beban dan rasa bersalah.

“Wanita terhormat tidak akan mau tidur dengan suami orang!” kata Gina seolah tak mau kalah. Sesekali ia menyeka air matanya yang mulai jatuh dari pelupuk matanya. Ia berusaha meredam amarahnya agar tidak membuat Raya terbangun.

Plak!

Tamparan itu melayang dari tangan Haris ke wajah Gina. “Jaga ucapanmu!”

Gina terperangah, tidak menyangka akan mendapat tamparan dari suaminya. Ia memegang pipi kanannya yang memerah. Air matanya mengalir semakin deras, suaranya terdengar lebih bergetar. “Kamu menampar aku demi wanita itu, Mas?”

Belum sempat Haris menanggapi ucapan Gina, tiba-tiba, Hasmi, ibu Haris datang mendekati mereka yang sedang bertengkar sejak tadi.

"Kalian ini kenapa ribut sekali?” kata Hasmi dengan nada kesal. Pandangannya menyapu ketiga orang tersebut, lalu berhenti pada Jessica. “Siapa perempuan ini, Haris?"

Ketika Jessica ingin menjawab pertanyaan Hasmi, Gina mendahului.

"Dia selingkuhan Mas Haris, Ma ... Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri!"

Suara Gina bergetar, berharap ibu mertuanya akan membelanya.

Penjelasan yang diucapkan oleh Gina membuat situasi menjadi seketika tegang. Haris yang tadi sangat percaya diri saat membentak istrinya, tiba-tiba merasa khawatir. Bagaimana jika ternyata ibunya marah atas apa yang dilakukannya sekarang?

Sementara itu, Hasmi yang mendengar penjelasan dari Gina mengarahkan pandangannya pada Jessica yang tertunduk, melihat wanita itu dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Seketika, tatapan Hasmi berubah penuh dengan ketertarikan. "Siapa namamu? Dari keluarga mana?"

Mendengar pertanyaan itu, Jessica mengangkat wajahnya perlahan. Saat melihat tatapan penuh minat dari Hasmi, Jessica mendadak merasa lega. "Saya Jessica, Bu. Ayah saya pengusaha furniture sukses."

Senyum Hasmi melebar. Ia berbalik pada Haris. "Kalau begitu, apa yang kau tunggu? Ceraikan Gina dan nikahi Jessica!"

“Ma …” sahut Gina lirih, tidak percaya dengan apa yang mertuanya katakan.

“Kenapa? Keluargamu hanya orang kampung dan kamu cuma bisa memberi kami cucu perempuan! Menantu gak berguna!” Hasmi menatap Gina dengan remeh.

Meskipun tahu sikap ibu mertuanya memang tidak pernah baik padanya terutama semenjak ia melahirkan anak perempuan, Gina berpikir, ibu mertuanya masih akan menghargai sebuah pernikahan, hingga mungkin saja sang ibu mertua akan mendukungnya untuk mengusir Jessica dari rumah mereka.

Namun, ternyata Gina salah. Ibu mertuanya justru mendukung perselingkuhan Haris bahkan meminta Haris untuk menceraikannya!

"Kenapa diam saja? Kamu gak dengar, Mama ngomong apa sama kamu? Kita cerai, Gina! Pergi dari rumah ini dan bawa sekalian anak kamu itu!" ucap Haris tegas.

Mendengar itu, hati Gina terasa semakin teriris. Selama ini, ia selalu percaya bahwa Haris adalah pria yang baik. Hampir 2 tahun menikah dengan Haris, Gina telah sepenuhnya bergantung pada Haris karena keluarga Gina yang jauh di kampung.

Dunia Gina runtuh seketika. Ia memeluk Raya erat-erat, menyadari bahwa ia kini hanya memiliki anaknya. Haris, mertuanya, semuanya telah membuangnya.

Dengan mata yang penuh luka, Gina melangkah pergi. Ia tak tahu harus ke mana, tetapi satu hal yang pasti—ia harus bertahan, demi putrinya....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    TAK PERNAH DICINTAI....

    Ucapan yang diberikan oleh Jessica membuat Haris mengerutkan keningnya pertanda ia tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh perempuan tersebut.Namun, raut wajah Haris yang demikian justru membuat Jessica semakin merasa dirinya sangat memprihatinkan."Kamu enggak bisa jawab, artinya apa yang aku katakan itu benar, kan?" katanya saat Haris masih diam saja meskipun kalimat nya tadi sudah dikatakan oleh Jessica selang beberapa menit yang lalu.Haris mengusap wajahnya dengan kasar, sebelum akhirnya ia mencoba untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Jessica tadi."Jessica, kenapa disaat seperti ini kamu justru membahas hal hal seperti itu? Tidak penting, bukan? Jadi -""Jadi, kamu enggak mau mengakui itu?" potong Jessica tanpa nada."Aku bukannya tidak mencintai kamu, aku hanya-""Kamu selingkuh sama aku karena ingin membuat Gina patuh sama kamu, tapi ternyata dia justru bersikap sebaliknya, dia minta cerai dan kamu marah karena hal itu, iya, kan?"Lagi-lagi, Jessica memotong ucapan

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    RAUT TERLUKA JESSICA

    Dengan nada suara meninggi, Haris mengucapkan kalimat tersebut pada Jessica merasa tidak terima karena Jessica juga menamparnya seperti yang dilakukan oleh ayah perempuan itu tadi padanya.Mendengar bentakan yang dilakukan oleh Haris padanya, Jessica justru mendelik ke arah pria tersebut. Wajahnya terlihat sangat marah."Kau pikir aku senang hamil anak kamu? Ini anak kamu! Aku enggak pernah berhubungan intim dengan pria lain selain kamu!" ketus Jessica dan ucapannya membuat Haris tercekat untuk beberapa saat."Kau yakin anak ini anakku?" tanya Haris setelah beberapa saat ia hanya diam."Kenapa kamu enggak percaya? Kamu benar-benar mengira aku semudah itu tidur dengan pria lain?"Jessica menjawab masih dengan nada suaranya yang meninggi."Tapi, aku tahu kamu suka dengan model itu, kan? Saat kita bercerai kamu mengejar dia, pasti kalian sudah tidur bersama, kan?" ucap Haris masih bersikeras bahwa anak yang dikandung Jessica bukan anaknya. "Meskipun begitu, tapi dia sama sekali enggak

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    TAMPARAN UNTUK HARIS

    "Karina bunuh diri? Itu tidak akan pernah terjadi, dia begitu egois dengan orang lain, tidak akan mungkin menyakiti dirinya sendiri."Indira menjawab pertanyaan sang anak buah dengan sangat yakin."Nyonya yakin?""Ya!""Jadi, kita tinggalkan saja dia demikian.""Pergi saja!"Anak buah Indira segera menstater mobil. Detik berikutnya, mereka sudah meninggalkan rumah Karina.***"Kenapa kau ada di sini?"Bara terkejut ketika ingin menengok Gina di hari kedua sang istri dirawat inap, ia melihat Haris berada di depan pintu rumah rawat inap istrinya."Aku mendengar, Gina masuk rumah sakit karena Karina.""Kau diminta oleh dia untuk mengetahui kondisi istriku, apakah dia keguguran atau tidak oleh dia?" kata Bara berakhir dengan pertanyaan yang sinis."Aku tidak diminta Karina untuk mengecek kondisi Gina, aku datang atas kemauan ku sendiri, karena aku khawatir dengan dia.""Dia sudah tidak apa-apa. Kau pulanglah, aku akan menyampaikan salam mu pada Gina."Bara memilih untuk tidak menerima ked

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    PERINGATAN MANTAN MERTUA

    "Bukankah dia sudah menikah lagi, untuk apa dia masih mengganggu mu, ini seperti yang aku duga sebelumnya, dia menikah hanya karena ingin bisa rujuk lagi dengan kamu, Bara, karena kamu menalak 3 dia, kan?" Indira mengucapkan kalimat tersebut dengan wajah yang terlihat sangat marah. Hingga membuat Bara menarik napas berat. "Apapun yang dilakukannya, aku tidak akan rujuk dengan seseorang yang sudah menghilangkan kepercayaan ku.""Bagus! Kamu jaga Gina, biar Mami yang urus mantan istri kamu itu!""Apa yang akan Mami lakukan?" "Pembicaraan sesama perempuan."Tanpa menunggu persetujuan dari Bara, Indira membalikkan tubuhnya dan melangkah meninggalkan Bara yang tidak bisa mencegah kepergiannya.Ibu Bara itu mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam ruang rawat inap Gina. Kemarahannya pada Karina membuat mertua Gina itu mengurungkan niatnya dahulu menengok Gina hingga wanita yang tetap cantik itu tidak bisa dicegah meskipun oleh Bara sekalipun.Tidak berapa lama, Indira yang tahu rumah K

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    TIDAK BOLEH MENUNDA KEHAMILAN

    Meskipun sebenarnya Gina merasa hancur, tapi karena ia tidak mau Bara semakin geram, Gina berusaha untuk menahan diri.Ia mengatakan hal itu dengan nada suara yang terdengar perlahan hingga Bara menatapnya dengan tatapan mata terlihat sangat khawatir dengan keadaan dirinya."Aku akan melaporkan apa yang dilakukannya ke polisi, dia harus bertanggung jawab atas semua yang dilakukannya pada kita terlebih padamu!" ucap Bara dengan nada suara yang tegas."Bisakah kita tunggu hasil dari usaha dokter yang menangani kondisiku?" tanya Gina dengan hati-hati."Kenapa? Kamu masih ingin berbelas kasih padanya? Dia saja tidak pernah memikirkan kamu, Gina, bahkan dia ingin mencelakakan kamu!" tegas Bara tidak mau Gina yang sangat memikirkan orang lain jadi memaafkan Karina begitu saja. "Aku tahu, apa yang dilakukan oleh Karina sekarang itu sudah sangat keterlaluan. Aku juga marah padanya. Tapi, biar bagaimanapun dia ibunya anak kamu, kalau apa yang dilakukan oleh dokter ternyata membuat aku baik-ba

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    TAK BISA HAMIL LAGI?

    "Tidak akan ada yang terjadi padamu, Gina, dan aku tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk terjadi padamu."Meskipun bingung mengapa sang istri mengucapkan kalimat seperti itu padanya, tapi Bara tetap menjawab juga pertanyaan sang istri dengan tegas.Gina tertunduk mendengar apa yang dikatakan oleh Bara. Sebenarnya ia suka mendengar itu diucapkan oleh sang suami, tapi tidak dapat dipungkiri, ada kekhawatiran menyelimuti hati Gina karena minuman itu sudah ia minum sampai habis. Minuman yang sudah diberikan sesuatu oleh Karina karena mengira Gina memang sedang hamil.'Aku akan tunggu dulu hasil pemeriksaan, kalau nanti hasilnya fatal, aku akan mengatakan semuanya pada Bara tentang apa yang dilakukan oleh Karina padaku, tapi kalau ternyata enggak begitu fatal, demi Gavin aku akan memaafkannya, tapi ini yang terakhir, jika dia melakukan sesuatu yang keterlaluan lagi padaku, aku benar-benar tidak akan mengampuni Karina lagi!'Di dalam hati, Gina mengucapkan kalimat tersebut, hingga Bara

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status