Share

GINA DIPECAT?

last update Last Updated: 2025-03-07 15:04:10

"Kalau ada orang yang ngomong sama kamu, hentikan semua kegiatan kamu, Gina! Kamu tidak paham etika?!" bentak Karina sambil terus menginjak telapak tangan Gina untuk memaksa Gina minta maaf.

"Maaf, Nyonya. Maafkan saya," rintih Gina karena pijakan yang dilakukan oleh Karina pada tangannya semakin membuat pecahan mangkuk kaca itu menusuk tangan dan jarinya.

"Bangun!!" perintah Karina masih dengan nada suara yang meninggi.

Pertanda kemarahannya tetap sama seperti tadi, tidak berkurang meskipun Gina meminta maaf berulang kali.

Santi yang menyaksikan Gina mendapatkan kemarahan dari Karina diam-diam tersenyum puas, sementara Bi Narsih berusaha untuk membuat Karina tidak memperlakukan Gina dengan kejam, tapi Karina adalah perempuan yang tidak mau kalah apalagi dengan orang yang bekerja di rumahnya, ia membentak Bi Narsih untuk diam saja.

Perlahan, Gina bangkit, setelah kaki Karina tidak menginjak telapak tangannya lagi.

Kepala Gina tertunduk dalam, perasaan Gina tidak bisa dijabarkan lagi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    SEPERTI LOLOS DARI MAUT

    Mendengar penjelasan yang diberikan oleh Bi Narsih, Bara mengarahkan pandangannya pada Gina yang tertunduk dalam di hadapannya lantaran pikirannya sedang berkecamuk.Laki-laki itu menghela napas berat. Seolah ada sesuatu yang tidak ia sukai."Apa benar begitu, Gina?" tanyanya pada Gina seolah ingin membuktikan sesuatu yang ingin dibuktikannya.Ini membuat Karina kesal, karena suaminya masih saja mendengarkan penjelasan orang lain dibandingkan dirinya sendiri."Iya, Tuan. Apa yang dikatakan oleh Bi Narsih itu benar."Dengan susah payah, Gina menjawab pertanyaan Bara, masih dengan kepala yang tertunduk.Wajah Bara masih terlihat tidak puas, apalagi ia paling benci melihat makanan terbuang seperti sekarang. Meskipun ia punya banyak uang, membuang makanan yang sebenarnya bisa dimakan adalah hal yang paling tabu baginya."Benar yang mana? Air susumu yang tidak ada, atau kau yang ingin membuat air susu milikmu tetap terjaga?" Kembali Bara melontarkan pertanyaan, dengan nada suara yang tega

    Last Updated : 2025-03-08
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    MENDAPATKAN TEMAN BERBAGI

    Saat mengucapkan kata-kata ketus tersebut, terasa sekali perasaan benci Santi pada Gina, hingga Gina tidak mengerti, mengapa pegawai Bara yang satu ini sangat tidak suka padanya.Padahal, mereka tidak saling kenal, hanya bertemu di rumah Bara, tapi kebencian Santi seperti sudah pernah kenal Gina sebelumnya."Maaf, aku enggak ngerti, kenapa kamu begitu benci sama aku, Mbak -""Enggak usah manggil pake, Mbak segala! Aku malas mendengarnya!" potong Santi dengan nada yang masih seperti tadi, masih diselimuti perasaan kesal dan kebencian. Gina menghela napas mendengar apa yang diucapkan oleh Santi."Iya. Maaf. Kenapa kamu benci banget sama aku, San?" Gina mengulang pertanyaannya, sambil merubah cara memanggilnya sesuai keinginan Santi.Pertanyaan yang diajukan oleh Gina, membuat Santi menghentikan gerakannya yang membersihkan pecahan mangkuk sayur di lantai. Ia menatap ke arah Gina dengan sorot mata penuh perasaan tidak bersahabat. Dan Gina sangat jelas melihat kebencian itu."Aku benci o

    Last Updated : 2025-03-09
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    MAKAN BERSAMA SANG NYONYA BESAR

    Namun, ternyata langkah itu tidak sampai ke dapur, sepertinya pemilik langkah itu sedang melakukan sesuatu di ruang lainnya, hingga pembicaraan Bi Narsih dengan Gina tidak terganggu. Sementara itu, mendengar apa yang diucapkan oleh Bi Narsih, Gina terdiam untuk sesaat. Ia sudah berusaha untuk melakukan apa yang dikatakan oleh perempuan paruh baya tersebut. Menegaskan pada dirinya sendiri, bahwa ada Raya yang harus dinafkahi, jadi ia tidak boleh lemah dan harus bertahan. Hanya saja, ia tidak bisa melakukan itu dengan mudah, karena disudutkan terus menerus adalah sesuatu yang paling sulit untuk dihadapi, apalagi dianggap mencari perhatian segala oleh Karina, Gina benar-benar sulit untuk mengatasi perasaan tertekannya karena anggapan itu."Mbak. Pikiran perempuan yang sedang menyusui itu tidak boleh tertekan, dahulu saya juga seperti itu, tertekan karena mantan suami saya tidak bertanggung jawab dengan anak-anak, itu terjadi berulang kali, sampai akhirnya saya memilih untuk bercerai. P

    Last Updated : 2025-03-10
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    DINGIN TAPI TERASA HANGAT

    Gina seolah kehilangan keberanian. Sekujur tubuhnya seolah kaku, ia tidak bisa bergerak sama sekali bahkan hanya mengambil nasi yang jaraknya sangat dekat di hadapannya saja, ia tidak sanggup."Cepat makan, tunggu apalagi?" Suara Bara membuat Gina tercekat. Karena kalimat itu diperuntukkan padanya, sebab mata sang bos mengarah ke wajahnya. "I-iya, Tuan," sahut Gina terbata-bata. Gina berusaha untuk membuat dirinya tidak kaku dalam bersikap. Berulang kali, ia mencambuk semangatnya agar ia bisa mengatasi aura Karina yang sangat tidak nyaman itu padanya, sampai kemudian, ia berhasil mengambil nasi, tapi dengan tangan yang gemetar dan itu membuat Bara mengerutkan keningnya."Apa yang kau takutkan? Tanganmu sampai gemetar seperti itu?" tanyanya dengan nada yang datar, seolah tidak tertarik dengan apa yang dialami Gina, tapi terganggu hingga ia harus mengomentari."Saya-saya hanya sedikit canggung, Tuan, karena saya-""Ada aku?!" potong Karina dan itu membuat Gina spontan merasa tertoho

    Last Updated : 2025-03-11
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    ASI TERSENDAT KEMBALI

    Ditinggalkan begitu saja oleh sang suami, membuat Karina benar-benar kesal, apalagi, rencananya untuk membuat Gina buruk di mata Bara tidak berhasil sama sekali.Karina jadi berpikir keras, apalagi yang akan ia lakukan untuk membuat Gina bisa mendapatkan nilai minus di mata suaminya.Sementara itu, Gina sudah di kamar Gavin. Ia tidak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur yang tidak terhingga atas apa yang baru saja dialaminya. Setidaknya, ia tidak membuat Bara curiga tentang air susunya yang sekarang ini tersendat, itu yang paling penting untuknya saat ini."Sabar, ya, Sayang. Mama pasti akan membuat kamu tidak kekurangan ASI lagi, Mama akan berusaha keras untuk mengembalikan ASI Mama menjadi banyak lagi seperti semula."Gina mengucapkan kalimat tersebut sambil mengusap puncak kepala Raya yang saat itu masih tertidur di samping Gavin. Bayi mungil itu tidur lelap meskipun ia tidak puas dengan air susu Gina yang tidak bisa ia sedot sampai ia kenyang.Hati Gina menjadi terenyuh melih

    Last Updated : 2025-03-11
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    KEMARAHAN BARA!

    Suara keras Karina bercampur aduk dengan tangisan Gavin yang marah dengan apa yang ia alami sekarang. Berulang kali, Gavin menyedot puting susu milik Gina, tapi ia tidak terlihat senang seperti biasanya karena memang ASI yang keluar tidak sebanyak diawal Gina menyusuinya.'Ya, Allah. Kenapa tiba-tiba jadi seperti ini? Padahal biasanya enggak, aku bahkan belum menyusui Raya sama sekali, kenapa ASI milikku jadi tersendat? Seharusnya enggak, kan?'Gina membatin dengan hati yang diselimuti perasaan gelisah.Diabaikannya untuk sejenak dampratan Karina. Ia berusaha keras untuk terus menyusui Gavin agar bayi itu tidak menangis.Bahkan, Gina menekan dadanya untuk membuat air susunya keluar dengan lancar seperti biasanya supaya Gavin tidak marah dan menangis seperti itu, namun tetap saja upaya Gina tidak berhasil. Gavin menangis keras dan tangisannya membuat Raya juga ikut terbangun lalu akhirnya ikut menangis hingga situasi kamar itu jadi kacau.Pusing mendengar semua bayi yang ada di situ

    Last Updated : 2025-03-12
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    SITUASI BERTAMBAH KACAU!

    Suara Bara menggema di kamar itu, membuat Gavin yang ada di dalam gendongan Karina menangis semakin kencang. Apalagi sejak ia diambil dari pangkuan Gina, Gavin yang merasa asing dengan ibunya sendiri karena Karina tidak pernah menyusuinya merasa tidak nyaman dalam gendongan Karina, ditambah Karina juga tidak ikhlas menggendong sang anak hingga Gavin semakin berontak di dalam dekapan ibunya sendiri. Akhirnya, karena kerepotan berusaha membuat tangisan Gavin berhenti, Karina memanggil babysitter Gavin, tapi Bara mencegah Karina memberikan Gavin pada sang pengasuh sebab pengasuh Gavin sedang mengatasi bayi Raya yang juga menangis. Dengan hati dongkol, Karina terpaksa tetap menggendong anaknya, sementara Bara tetap mengintrogasi Bi Narsih hingga Gina merasa tidak nyaman pada Bi Narsih. Ia mendekati Bara dengan kepala tertunduk dan berdiri di samping Bi Narsih yang juga menundukkan kepalanya seraya berusaha untuk meyakinkan Bara bahwa ia tidak berniat untuk menyalahgunakan kepercay

    Last Updated : 2025-03-13
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    GINA JATUH SAKIT!

    Langkah Bara berhenti tepat di belakang Gina dan Gina merasa sekarang seperti berada di ujung tanduk."Masih tidak bisa membuat Gavin kenyang, kan?" tanyanya dengan nada yang sinis. Ia melihat anaknya tetap gelisah meskipun tangisan Gavin tidak lagi seperti tadi yang sangat gencar dan keras."Percaya pada saya Tuan, air susu saya banyak, hanya tersendat saja, saya merasakan itu semua," jawab Gina dengan suara terbata-bata lantaran berusaha menahan gejolak perasaannya yang terhimpit karena situasi tersebut.Bi Narsih mendekati Gina meskipun ia khawatir Bara mencegahnya, namun ia benar-benar paham apa yang dirasakan oleh Gina, perempuan itu nekat saja mendekati Gina dan memeriksa dada Gina setelah izin pada Gina."Dada Mbak Gina memiliki sumber ASI yang banyak, jika Tuan Bara tidak percaya, Tuan bisa memanggil dokter untuk membuktikan apa yang saya ucapkan."Perempuan paruh baya itu bicara setelah memeriksa dada Gina satu persatu."Siapa yang mengizinkan Bibi bicara?" sinis Bara yang m

    Last Updated : 2025-03-14

Latest chapter

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    KEMARAHAN MASIH BERLANJUT

    Jika biasanya mendengar Bara dengan sisi arogannya seperti itu membuat Gina jadi seolah kehilangan cara untuk membujuk, kali ini Gina tidak seperti itu lagi. Selama masa pendekatan, sampai resmi menikah, Gina sudah banyak mempelajari sikap dan karakter Bara lalu mencoba mencari cara untuk menghadapi. Karena ia sudah menerima perasaan ayah Gavin tersebut, jadi penting bagi Gina untuk mempelajari sikap Bara, karena menikah tidak hanya untuk satu dua hari. Jika bisa selamanya, sebab itulah penyesuaian sikap penting untuk dilakukan menurut Gina hingga saat sekarang, ketika sisi arogan Bara kembali muncul, Gina tidak lagi seperti dahulu yang mati kutu tidak bisa berbuat apapun.Ia menatap wajah Bara seperti Bara melakukan hal itu padanya. Tatapan Gina lembut seolah ingin menenangkan Bara lewat sorot matanya.Kedua tangannya memegangi dua lengan kokoh Bara yang masih melingkar di pinggang rampingnya seolah tidak mau Gina lepas dari kuasanya."Kita sudah menikah. Insya Allah semua waktu k

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BEREBUT DENGAN ANAK!

    Haris terlihat sangat tegang melihat aksi yang dilakukan oleh Karina. Ia menatap Bara yang saat itu hanya menatap sang mantan istri yang mengancamnya sedemikian rupa."Kau tidak melihat betapa hancur perasaan ibu dari anakmu, Pak Bara? Apakah kau terlalu egois memikirkan syahwat mu sendiri hingga tidak peduli ada yang akan mati jika kau melangsungkan pernikahan itu sekarang?" tanya Haris dan tatapan mata Bara beralih ke arahnya dengan sangat dingin."Syahwat? Kau mengira pernikahan itu hanya diisi dengan adegan ranjang saja? Sepertinya hal itu hanya pantas diberikan oleh pasangan yang berselingkuh Pak Haris, dan aku tidak termasuk. Aku tidak pernah selingkuh, istilah mu tadi kurasa hanya cocok untuk mu dan Karina saja!"Setelah bicara seperti itu pada Haris, Bara berbalik dan ingin beranjak meninggalkan Karina dan juga Haris yang masih ditahan oleh para penjaganya untuk masuk ke dalam masjid.Namun, Karina berteriak ketika Bara tidak terpancing sedikitpun dengan ancaman yang diucapka

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    ANCAMAN KARINA!

    Meskipun tahu niat Bara yang ikut dengannya untuk membicarakan tentang keinginan pria itu yang ingin melamarnya, tetap saja Gina merasa berdebar ketika mendengar Bara mengucapkan kalimat tersebut pada kedua orang tuanya. Seperti seorang gadis yang baru pertama kali dilamar, padahal ini bukan yang pertama bagi Gina."Saya tahu, mungkin bagi Bapak dan Ibu akan terkejut atau mengira saya terkesan terburu-buru, tapi saya yakin dengan apa yang saya katakan, saya mencintai putri Bapak dan Ibu dan ingin hidup selamanya dengan dia."Melihat keraguan terpancar di mata ibu dan ayah Gina ketika mendengar apa yang dikatakannya, Bara melanjutkan ucapannya, ini cukup membuat ibu Gina tersenyum mendengarnya."Kalian sudah dewasa, sama-sama pernah gagal dalam pernikahan, Ibu yakin itu bisa kalian jadikan pelajaran. Kalau kamu memang serius dengan Gina, tolong jangan sakiti Gina, asalkan Gina suka dan ikhlas, kami sebagai orang tua hanya bisa memberikan restu."Mendengar apa yang diucapkan oleh ibunya

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    MELAMAR GINA

    Ucapan vulgar yang dikatakan oleh Karina tidak mempengaruhi Bara. Pria itu tetap terlihat tenang meskipun sebenarnya ia muak mendengar ucapan tersebut dilontarkan oleh Karina."Keluar!" katanya dan Karina melotot mendengar perintah Bara. Bukannya menanggapi apa yang dikatakannya, Bara justru mengusirnya demikian."Kamu tidak bisa menjawab pertanyaan aku tadi? Artinya, kamu memang mengakui aku hebat saat memuaskan kamu, kan?" Karina tidak pantang menyerah, tetap berusaha untuk membuat keyakinan Bara yang memilih Gina goyah dengan cara mengatakan semua kelebihannya pada laki-laki yang pernah memberinya satu anak tersebut.Bara mengarahkan pandangannya pada Karina, dari sorot matanya, Karina tahu saat ini Bara sepertinya marah. Tapi ia tidak peduli. Membayangkan Bara dengan Gina, Karina benar-benar tidak terima. Bagaimana mungkin mantan suaminya memilih perempuan yang bekerja dengan mantan suaminya tersebut.Harga diri Karina seperti tercabik."Aku puas denganmu, tapi puas di atas ran

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    USAHA KARINA

    "Saya, maksud saya-""Baiklah. Setelah aku menyelesaikan pekerjaan di kantor, bawa aku ke kampung halamanmu, pertemukan aku dengan orang tuamu!"Bara tidak peduli dengan ekspresi gugup Gina, ia mengucapkan kalimat itu sambil melangkah semakin mendekati posisi Gina berdiri hingga jantung Gina kembali berdetak kencang sebab sekarang jarak mereka sudah dekat kembali.Apalagi kalimat yang diucapkan oleh Bara tadi, benar-benar membuat ia tidak menyangka, pria itu baru saja mengungkapkan perasaan, sekarang sudah ingin menemui orang tuanya."Tuan, tolong berikan saya waktu.""Aku tidak bisa menunggu terlalu lama, Gina. Apalagi kamu ingin merahasiakan hubungan kita, aku tidak mau!""Saya tahu. Masalahnya, orang tua saya tidak tahu apa yang terjadi pada saya di sini, mereka mengira pernikahan saya baik-baik saja dengan Haris, saya harus menjelaskan dulu pada mereka, dan-""Kamu jelaskan pada mereka dan bawa aku ke hadapan mereka, beres, kan?"Jemari tangan Gina mencengkram erat kembali ujung p

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    MENANGIS DI PELUKAN BARA

    Ini membuat Gina mencengkram erat ujung pakaiannya agar ia tidak terlihat memalukan karena kondisi mereka yang sekarang benar-benar tidak aman untuk jantung dan hatinya."Tuan, bolehkah saya melihat Tuan Muda Gavin? Saya khawatir dia-""Kamu tidak boleh pergi sebelum menjelaskan semua yang ada di hatimu padaku, Gavin mengalah dulu, selama ini juga aku terus mengalah untuk dia!"Bara memotong perkataan Gina sambil mencengkram tangan Gina yang ingin mendorong tubuhnya tadi agar wanita itu bisa beranjak meninggalkannya.Gina menggigit bibir, dan Bara melihat hal itu hingga tanpa sadar pria itu menelan salivanya dengan kasar. "Saya merasa tidak yakin Tuan suka dengan saya, karena saya tidak seperti Bu Karina dari segi apapun terutama pada tubuh."'Pembicaraan seperti apa ini? Kenapa rasanya sangat tidak bermanfaat?'Ucapan Gina dilanjutkan perempuan itu dengan keluhan di dalam hati kembali karena Gina sekarang frustasi dengan situasi yang dialaminya."Dengan kata lain kamu tidak percaya

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    GARA-GARA BRA!

    "Tuan. Saya minta maaf. Mungkin saya membuat Tuan kecewa, tapi saya tidak pernah memutuskan sesuatu tanpa berpikir panjang terlebih dahulu, saya memilih Tuan bukan karena terdesak oleh mantan suami saya, tapi karena memang saya menyukai, Tuan...."Dengan penuh perasaan malu yang menyeruak. Gina bicara demikian hingga membuat hati Bara sebenarnya berbunga mendengarnya, namun karena ia memiliki gengsi yang cukup tinggi, ia bertahan dengan sikapnya yang sekarang."Apa buktinya?" tanyanya tanpa menatap Gina lantaran tidak mau Gina melihat wajah berserinya mendengar pengakuan dari Gina tadi.Untuk sesaat, Gina bingung diminta bukti segala oleh Bara. Bukti seperti apa yang diminta oleh laki-laki itu? Sentuhan fisik seperti berciuman, kah? Ada pertanyaan seperti itu di otak Gina hingga sekarang ia jadi gelisah seperti sedang menantikan putusan hakim karena ia terdakwa."Bukti? Maksudnya?"Gina bertanya seperti orang bodoh, dan itu membuat Bara jadi semakin gemas karena Gina benar-benar seper

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    TIDAK INGIN DICIUM?

    Sekarang, mereka berdua sudah ada di ruangan kerja Bara dan Bara sudah menutup pintu ruangan itu lalu menguncinya membuat Gina semakin gugup, apa yang sebenarnya akan dilakukan oleh Bara sampai pria itu melakukan hal itu padanya.Gina mundur ketika posisi mereka terlalu dekat, dan setiap kali Gina mundur, Bara maju seolah-olah tidak membiarkan jarak antara dirinya dengan Gina menjadi jauh. 'Bagaimana ini? Kalau seperti ini terus, aku bisa-bisa terlihat gugup oleh Pak Bara, aku tidak mau dia tahu jantungku sekarang tidak bisa dikontrol detaknya....'Gina mengeluh di dalam hati, merasa tidak bisa berdua dengan Bara terus menerus seperti sekarang di ruangan itu. Namun, apa yang akan ia lakukan untuk bisa melarikan diri? Bara saja seperti tidak memberikan celah untuknya melakukan hal itu."Kamu belum memberikan jawaban atas apa yang aku katakan tempo hari, Gina, aku bukan tipe orang yang suka terlalu lama menunggu tanpa kepastian."Suara Bara terdengar dan Gina semakin menunduk karena ia

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BARA KEMBALI CEMBURU!

    "Baiklah. Aku berikan waktu, aku akan menunggu tapi aku tidak bisa menunggu lama, Gina."Bara mengabulkan keinginan Gina yang meminta diberikan waktu untuk berpikir. Membuat Gina menarik napas lega dan ia mengawasi Bara yang menggendong Gavin untuk beberapa saat lamanya sebelum akhirnya laki-laki itu keluar kamar setelah mengingatkan Gina untuk tidak terlalu lelah.Sepeninggal Bara, Gina tetap berusaha untuk menenangkan dirinya yang tadi tidak karuan karena ungkapan perasaan Bara untuknya.Debaran itu masih terasa meskipun Bara tidak ada lagi di kamar itu. Wajahnya pun masih merona dengan hati yang berbunga-bunga bercampur perasaan tidak percaya, apakah benar Bara mengatakan hal seperti itu padanya?Gina sebenarnya ingin mengiyakan saja tentang tawaran perasaan sang bos padanya. Namun, perkara bra milik Karina saja masih mengganjal di otaknya hingga ini membuat Gina menjadi ragu."Aku juga menyukai Pak Bara. Tapi, aku khawatir semua ini hanya sesuatu yang tidak nyata. Pak Bara hanya m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status