Share

MENGUNDURKAN DIRI

last update Last Updated: 2025-02-27 15:04:04

“Kenapa Raya diberi susu formula? ASI aku itu berlimpah, Arin! Aku bisa menyusui dua bayi sekaligus! Aku harus ketemu Raya!" kata Gina dengan kesal.

Gina shock sekaligus marah karena Raya diberikan susu formula tanpa sepengetahuannya. Ia ingin mencari pengasuh yang dikatakan Arin untuk mengambil Raya.

Akan tetapi, niat Gina dihentikan oleh Arin, dan temannya itu menatap serius wajah Gina, pertanda ia tidak mau Gina sulit untuk diatur.

"Kamu harus tahan diri kamu, Gina! Ini rumah orang yang berkuasa, dia wajib dipatuhi, apa yang dilakukan oleh pengasuh tuan muda itu atas perintah Pak Bara langsung, jadi, kamu enggak usah bereaksi kayak gini, bikin kamu nanti dipecat!"

Arin mengucapkan kata-kata itu sambil mencengkram salah satu tangan Gina, agar Gina tidak nekat untuk mencari babysitter Gavin yang sedang menjaga Raya.

Akan tetapi, Gina tetap tidak terima, anaknya diberikan susu formula padahal Raya, anak yang paling berhak mendapatkan ASI darinya ketimbang anak orang lain.

"Kamu tahu nggak perasaan aku sekarang? Kamu pernah melahirkan dan punya anak, nggak? Bagaimana mungkin aku membiarkan anakku sendiri minum susu formula sementara aku memberikan asiku untuk anak lain? Apa itu adil untuk Raya, Arin? Ibu macam apa aku ini, sampai menelantarkan anak sendiri?"

"Jaga ucapan kamu, Gina. Pelankan suara kamu, di rumah ini, enggak ada orang yang bisa merubah keputusan Pak Bara, dia yang mengendalikan semuanya, kamu mau dipecat kalau dia tahu kamu nggak terima dengan apa yang sudah dia putuskan?"

Arin masih berusaha untuk membujuk Gina agar Gina tidak mempermasalahkan tentang Raya yang diberikan susu formula oleh pengasuh Gavin.

Namun, Gina tetap saja tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu oleh Bara sekalipun.

"Bawa aku ketemu sama Pak Bara! Aku mau tahu kenapa dia melakukan ini pada anakku, aku merasa ditipu, atau, bawa aku ketemu pengasuh itu, aku akan ambil anakku dan pergi dari sini!"

Wajah Arin berubah mendengar apa yang diucapkan oleh Gina padanya.

"Kamu itu gila apa? Kamu pikir bisa mudah pergi dari sini setelah kamu diterima kerja oleh Pak Bara?”

Perkataan Arin membuat Gina mengerutkan keningnya. Mengapa dari kalimat yang diucapkan oleh Arin, Gina merasa seolah ada unsur pemaksaan yang tersirat? Apakah karena Bara orang kaya hingga Arin saja seperti seorang budak yang sangat takut dengan majikan?

Namun, meskipun ada pertanyaan demikian berkelebat di benak Gina, tetap saja, bagi Gina ia harus memperjuangkan hak anaknya bagaimanapun caranya.

"Aku ingin memperjuangkan hak anakku, Rin!" ucap Gina, tanpa merespon ucapan Arin tadi untuk membujuk sekaligus menakutinya.

Sepasang mata Arin terbelalak mendengar Gina tidak peduli dengan apapun yang diucapkannya.

Ditatapnya Gina dengan mata yang masih melotot, seolah dengan tatapan itu, Arin ingin menegaskan, permintaan Gina itu benar-benar gila.

"Kamu jangan bercanda, Gina. Aku nggak mau dipecat karena kamu sulit diatur seperti ini!" katanya dengan nada suara yang ditekan walaupun ucapan itu dilontarkannya tidak terlalu lantang karena khawatir ada yang mendengar perdebatan mereka.

“Bukan cuma kamu aja yang akan sulit, tapi aku juga, Gin! Aku yang bawa kamu ke sini, tapi kamu malah kayak gini!” lanjut Arin yang semakin tersulut.

Gina menantang tatapan mata Arin, meskipun sebenarnya ada rasa khawatir juga di dalam hatinya karena ia tahu berurusan dengan orang kaya yang berkuasa itu tidak mungkin mudah. Juga mungkin akan berimbas pada Arin, tetapi Raya adalah segalanya bagi Gina, itu sebabnya meskipun sangat perlu dengan pekerjaan itu, Gina ingin tetap memperjuangkan hak anaknya bagaimanapun caranya.

“Kamu gak tahu rasanya karena kamu belum punya anak, Rin,” ucap Gina lirih. Ia benar-benar tidak rela jika harus membiarkan Raya diperlakukan seperti itu.

“Aku tahu, Gina, aku tahu itu berat. Tapi kamu gak bisa seenaknya sendiri di sini.

Akhirnya, karena Gina bersikeras untuk tetap ingin bertemu dengan Bara. Arin terpaksa mengabulkan permintaan Gina dengan berat hati.

Teman satu kampung Gina itu segera mengantarkan Gina ke ruang Bara, dan berharap apa yang dilakukan oleh Gina tidak berimbas pada dirinya juga jika kemudian Bara merasa Gina sulit untuk diatur.

Ketika sudah dipersilakan untuk masuk, Gina merasa sedikit gugup karena ternyata keberaniannya yang tadi berkobar-kobar saat mengatakan ingin bicara dengan Bara seolah musnah setelah sekarang ia sudah berhadapan langsung dengan ayah Gavin tersebut.

'Kamu harus bisa, Gina! Demi Raya, katakan apa yang kau ingin katakan pada pria kaya itu, agar dia juga tidak seenaknya padamu!'

Gina bicara demikian di dalam hati, untuk menyemangati dirinya sendiri yang seolah kehilangan keberanian setelah berhadapan dengan Bara.

"Ada apa?"

Suara Bara membuat Gina yang sedang berusaha mengumpulkan kekuatan terusik oleh suara berat Bara yang terdengar menyuarakan bahwa ia sedikit terganggu dengan kedatangan Gina.

Gina menautkan jemari tangannya dengan erat, untuk mengatasi perasaan gugup yang membuat ia sulit untuk bicara. Sampai akhirnya....

"Maaf, Tuan, jika mungkin apa yang saya katakan ini kedengarannya terlalu lancang, tapi saya harus menanyakan masalah ini karena saya ingin memperjuangkan hak anak saya...."

Sedikit terbata, Gina akhirnya berhasil untuk mengucapkan kalimat tersebut di hadapan Bara, meskipun sekarang jantungnya berdetak kencang khawatir reaksi Bara tidak terima dengan apa yang ia sampaikan.

"Saya keberatan anak saya diberi susu formula …" lanjut Gina.

"Aku yang memberikan perintah itu, apa kamu masih keberatan?" potong Bara dengan tegas.

"Maaf, Tuan, maaf sekali lagi maaf, saya tetap keberatan, Tuan, bukan bermaksud ingin menentang peraturan dari Tuan, tapi sebelum saya melamar pekerjaan ini, saya pastikan bisa memberikan ASI untuk dua anak sekaligus!"

Gina berusaha untuk menjelaskan se-sopan mungkin pada Bara, meskipun ia sekarang sedang melakukan aksi protesnya.

"Memangnya kau yakin bisa melakukan hal itu? Aku mau Gavin dicukupi kebutuhan susunya, jika ia berbagi dengan anak kamu, aku tidak yakin anakku bisa mendapatkan ASI yang cukup, Gina!"

Nada suara Bara terdengar mulai meninggi, pertanda pria itu mulai diselimuti perasaan tidak suka.

"Tapi, saya berani menjamin, ASI saya cukup untuk mereka berdua, Tuan. Tolong percaya pada saya, saya akan memenuhi kebutuhan ASI mereka berdua tanpa ada salah satu yang harus mengalah."

Meskipun tahu, Bara seperti ragu padanya, Gina tetap berusaha untuk memperjuangkan hak sang anak, di hadapan ayah Gavin tersebut meskipun masih sambil menggenggam jemarinya sendiri satu sama lain pertanda ia juga sebenarnya sangat gugup melakukan hal itu.

"Kalau aku tidak mau, kau mau apa?"

Mendengar apa yang diucapkan oleh Bara, Gina mengangkat wajahnya yang sejak tadi hanya menunduk setelah ia mengucapkan kalimat aksi protesnya pada Bara.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    DIREMEHKAN SANG NYONYA BESAR!

    Keduanya beradu pandang, dan Gina semakin merasa, dari tatapan mata Bara yang sekarang menatapnya, pria itu benar-benar ingin menegaskan pada Gina bahwa ia tidak mau ditentang karena ia yang berkuasa atas siapapun di rumah besar tersebut.'Bagaimana ini? Ternyata Arin benar, orang ini nggak mudah untuk dihadapi, tapi aku nggak mau mengorbankan Raya, aku bekerja seperti ini untuk Raya, nggak mungkin aku justru mengabaikan kebutuhan Raya....'Dalam gejolak perasaannya yang merasa sudah diujung tanduk ketika melihat tatapan Bara padanya, Gina mengucapkan kalimat itu di dalam hati seraya terus menguatkan diri bahwa keputusannya itu tidak bisa diubah lagi, meski oleh Bara sekalipun."Aku tanya padamu, Gina, jika aku tidak mau mengabulkan permintaanmu, kamu mau apa? Aku yang membuat aturan di sini, bukan, kau!"Suara Bara yang mengucapkan kalimat itu membuat Gina semakin tercekat di tempatnya berdiri, namun, bayangan wajah Raya berkelebat di benak Gina, dan itu membuat Gina semakin berusaha

    Last Updated : 2025-02-27
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    GINA WAS-WAS....

    Suara Karina melengking bercampur dengan suara tangisan Gavin yang terganggu dengan teriakan ibunya sendiri bercampur pula dengan keinginannya yang ingin mendapatkan ASI dari Gina.Situasi itu begitu kacau hingga membuat Bara datang karena mendengar keributan tersebut."Ada apa ini? Kenapa ribut sekali? Gina! Kenapa Gavin sampai menangis seperti itu?"Bertubi-tubi, Bara melontarkan pertanyaan pada Gina yang kebingungan harus berbuat apa dengan tekanan yang diberikan oleh istri Bara di hadapannya."Mas, aku nggak setuju kamu mempekerjakan ibu susu segala di rumah ini! Perempuan seperti dia nggak pantas untuk Gavin, aku nggak setuju!!" Karina tetap menyampaikan rasa keberatannya pada sang suami, dan itu membuat Gina semakin membisu di tempatnya meskipun ia tidak tega mendengar tangisan Gavin atas perbuatan sang ibu kandung bayi tersebut."Kalau kamu tidak setuju, lakukan tugas itu untuk Gavin!" sahut Bara berusaha tetap tenang walaupun wajahnya menyiratkan kemarahan karena tidak suka h

    Last Updated : 2025-02-27
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    TERTEKAN DI RUANG MAKAN!

    Untuk sesaat, Bara hanya diam mematung di tempatnya dengan tangan yang masih memegang handle pintu kamar Gavin, seolah sekarang ia berubah menjadi sebuah arca tidak bisa bergerak, hanya melotot lurus ke arah dada Gina yang terlihat di matanya.Sebenarnya, Bara yang ke kamar Gavin memang berniat untuk menenangkan diri di kamar anaknya. Setelah pertengkarannya dengan sang istri yang terjadi beberapa saat yang lalu di depan Gina, Bara menjadi merasa tidak enak, karena tidak seharusnya masalah rumah tangganya diketahui oleh orang lain. Sebab itulah, pikirannya menjadi sedikit gusar. Namun, begitu tiba di kamar Gavin, ia justru melihat sesuatu yang seharusnya tidak ia lihat."Maaf, lanjutkan saja, setelah itu, ke ruang makan untuk makan!" ucap Bara setelah berhasil menguasai keterkejutannya. Ia memalingkan wajahnya sejenak, lalu kembali menutup pintu dan melangkah pergi. Walaupun terkejut, Bara mampu tetap bersikap tenang hingga Gina merasa hanya dirinya yang terkejut karena bagian tubuh

    Last Updated : 2025-02-28
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    DIANGGAP CARI PERHATIAN

    Mendengar Bara yang memberikan perintah seolah tidak mau dibantah, Gina semakin bingung. Sekarang ia tidak tahu harus bagaimana, melakukan perintah Bara, tapi perutnya pasti tidak akan terima, atau menolak yang pasti berujung membuat sang atasan marah.Sekarang, Gina bukan hanya merasa canggung saja, tapi juga ketakutan karena sudah membuat Bara sepertinya sangat tersulut emosi."Kenapa tidak dimakan juga? Apa kau benar-benar termasuk perempuan yang cerewet dengan berat badan sendiri?!"Bentakan yang diberikan oleh Bara membuat nyali Gina semakin menciut. Ia sekarang benar-benar tidak menyangka, acara makan yang biasanya sangat ia sukai justru sekarang berubah menjadi sebuah momok menakutkan untuknya."Sungguh, saya tidak seperti itu, Tuan. Saya … saya–""Ah sudahlah. Habiskan makanan itu kalau memang kamu tidak bermaksud seperti yang aku katakan tadi!" potong Bara dengan suaranya yang sama seperti tadi, penuh kemarahan meskipun sekarang nadanya sudah diturunkan sedikit.Gina kembali

    Last Updated : 2025-02-28
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    KARINA SEMAKIN MARAH!

    Ucapan dingin itu dibisikkan oleh Karina dengan disertai cengkraman tangan Karina yang semakin erat mencengkram pundak Gina. Gina mengernyit menahan sakit karena perbuatan istri Bara tersebut, tapi ia tidak berani melepaskan cengkraman itu lantaran khawatir akan makin membuat Karina marah."Maaf, Nyonya, saya tidak bermaksud untuk demikian, saya juga tidak mungkin bersaing dengan Nyonya karena saya ke sini untuk bekerja bukan melakukan hal yang lain. Tolong percaya pada saya."Sembari menahan rasa sakit akibat cengkraman yang dilakukan oleh Karina pada pundaknya, Gina berusaha untuk menjelaskan agar kemarahan ibunya Gavin itu tidak semakin berkobar.Namun, Karina yang sudah kepalang marah sekaligus cemburu tidak peduli dengan penjelasan dan ekspresi kesakitan yang ada di wajah Gina, ia justru menikmati karena ia tidak suka dianggap remeh. "Suamiku itu tampan, aku pun mengakuinya, kau pasti sedang mencari cara untuk membuat dia lebih memperhatikan kamu, kan? Aku sudah banyak menemuka

    Last Updated : 2025-03-01
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    MERAYU SUAMI

    Mendengar apa yang dikatakan oleh Karina, Bara semakin marah. Ia berharap, Karina bisa sedikit demi sedikit berubah jika ia terus mempermasalahkan hal itu pada sang istri, tapi ternyata, Karina justru semakin lupa diri bahkan berani menentangnya hingga Bara jadi hilang kesabaran. Laki-laki itu segera beranjak menuju lemari pakaian yang ada di sudut kamar. Setelah itu ia menurunkan koper yang ada di atas lemari tersebut hingga Karina terkejut setengah mati melihat apa yang dilakukan oleh sang suami. Belum lagi Karina melontarkan pertanyaan kenapa sang suami menurunkan koper itu segala, Bara sudah mendorong koper itu ke hadapannya dengan wajah yang terlihat menahan amarah. "Kalau kamu tidak bisa menerima apa yang menjadi aturanku ketika kamu menjadi istriku, lebih baik kamu pergi dari sini!" kata Bara memberikan perintah setelah koper itu ada di hadapan Karina karena dorongan keras yang dilakukannya. Wajah putih Karina memucat. Tidak hanya sebuah perintah, Bara juga sampai membe

    Last Updated : 2025-03-01
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    LAGI-LAGI DIANGGAP SALAH

    "Apa? Kena denda?" ulang Gina sambil membelalakkan matanya pertanda sangat terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar. "Iya! Ada denda diberlakukan kalau kamu dipecat oleh Pak Bara!" jawab Arin dengan wajah yang terlihat sangat serius, untuk meyakinkan pada Gina, bahwa apa yang dikatakannya itu memang benar-benar sebuah kenyataan. 'Gawat. Ternyata, keluarga Pak Bara itu memang keluarga yang menakutkan, aku pikir hanya istrinya saja yang menakutkan sikapnya, tapi juga suaminya....' Gina membatin, sambil mencengkram lututnya, seolah shock dengan apa yang sekarang ia dengar dari teman satu kampungnya tersebut. "Gina, aku nggak mau kamu sampai dipecat. Di sini kamu nggak punya siapa-siapa lagi, kalau kamu sampai kehilangan pekerjaan ini, gimana kamu akan menghidupi Raya? Selain itu, kalau kamu dipecat, kemungkinan aku juga akan kena, Gina!” Suara Arin kembali terdengar, dan itu membuat Gina semakin tenggelam dalam kecemasan. Gina menghela napas panjang, ia menatap Arin deng

    Last Updated : 2025-03-03
  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BERPURA-PURA MEMBELA

    Sementara itu, mendengar ayahnya memarahi Gina, tangisan Gavin semakin kuat. Bayi itu seperti marah pada sang ayah karena ayahnya memarahi perempuan yang beberapa hari ini menyusuinya.Bayi itu menangis kencang tanpa peduli sang ayah yang berusaha untuk menenangkannya dengan cara menepuk-nepuk bokongnya."Nak, kenapa kamu semakin menangis, ini Papi...."Bara berusaha untuk membujuk sang anak untuk berhenti menangis, tapi itu tidak membuat Gavin menghentikan tangisannya hingga Bara dibuat bingung. Sedangkan Gina saat melihat Gavin yang terus menangis, sebenarnya Gina ingin sekali menggendong anak tersebut. Ia bisa melihat, Gavin justru tidak menyukai berada di dalam gendongan sang ayah.Namun, Gina tidak berani menawarkan diri untuk menenangkan Gavin, khawatir Bara semakin marah padanya, hingga Gina kini sama bingung apa yang harus ia lakukan sekarang selain berdiri mematung di tempatnya.'Bagaimana ini, gara-gara aku, Gavin sampai menangis seperti itu, aku enggak tega melihat dia kay

    Last Updated : 2025-03-03

Latest chapter

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    DIPIJIT BARA

    Sontak, Bara memalingkan wajahnya ke arah lain agar matanya tidak melihat hal yang tidak seharusnya ia lihat karena Karina bukan istrinya lagi.Namun, Karina yang memang ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan segera tahu situasi sekarang harus ia manfaatkan.Ia yang kesakitan karena puting susunya digigit oleh Gavin kembali mengeluarkan suara rintihan seraya terhuyung hingga Bara yang tidak mau melihat dadanya segera buru-buru menopang nya agar ia tidak tersungkur di lantai dan membahayakan Gavin.Bara mengabaikan sejenak dada Karina yang terpampang di matanya. Ia mengambil alih Gavin dari gendongan Karina agar Karina bisa membenahi dadanya segera. Namun, yang dilakukan oleh Karina justru sebaliknya. Ia memegang dadanya dan memeriksa puncaknya untuk melihat bagian yang digigit oleh Gavin."Mas, lihat. Gavin membuat puting susuku terluka," keluhnya sambil menunjukkan dadanya pada Bara hingga Bara buru-buru membalikkan badannya agar tidak melihat terus menerus bagian tubuh Karina

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BERUSAHA MENARIK SIMPATI BARA

    "Bu, saya tidak menipulasi, bagaimana mungkin saya mengerti soal itu? Yang saya tahu, kondisi perempuan itu berbeda-beda, mungkin Ibu Karina memiliki kondisi berbeda dengan saya, itu sebabnya ASI Ibu Karina tidak lancar.""Apa kamu juga berpikir akan menggaet Bara dengan cara seperti Gina? Menyusui Gavin hingga Bara suka padamu?""Tidak, Bu, saya-""Karina, apa yang kamu lakukan?"Saat Santi dan Karina berdebat tentang air susu, tiba-tiba saja, Farrel datang dan menerobos masuk ke dalam kamar itu. Santi terpaksa keluar ketika Farrel memintanya keluar. Sedangkan Gavin masih terus menangis karena marah tidak ada ASI yang ia inginkan sejak tadi."Aku enggak punya ASI, Farrel, tapi Santi punya, dia tidak pernah melahirkan sedangkan aku? Kenapa aku bisa tidak punya?" lapor Karina dengan suara yang gemetar."Kamu ingat tidak, waktu itu kamu minum obat khusus hingga ASI kamu kering, kamu bilang dada kamu sakit kalau bengkak akibat ada ASI, mungkin karena itu ASI kamu tidak keluar."Farrel m

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    TIDAK PUNYA ASI?

    Santi langsung melangkah ke tepi tempat tidur hingga Karina mengerutkan keningnya melihat apa yang dilakukannya."Ngapain? Kamu keluar sana! Aku akan berusaha untuk menyusui Gavin!" katanya pada Santi. "Maaf, Bu. Bukankah Ibu tidak mau dada ibu jadi rusak jika Ibu menyusui?" kata Santi dengan keberanian yang ia kumpulkan sedemikian rupa. "Aku bisa melakukan perawatan di klinik kecantikan untuk mengembalikan dadaku kalau rusak.""Tapi-""Sudahlah! Jangan ganggu! Aku akan membuat Bara tahu aku juga bisa seperti Gina, biar dia menceraikan perempuan itu!""Cerai?" ulang Santi tidak paham dengan kalimat itu diucapkan oleh Karina."Ya. Bara menikah dengan Gina, selain si Gina itu pakai pelet sampai Bara suka padanya, kemampuan dia yang menyusui Gavin itu yang disukai oleh Bara, aku juga bisa melakukan hal itu, jadi untuk apa aku menahan diri lagi!"Telapak tangan Santi mengepal mendengar apa yang diucapkan oleh Karina. 'Yang benar saja, Gina menikah dengan Pak Bara? Astaga, ini benar-be

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    SYARAT DARI KARINA

    Santi terkejut bukan main lantaran kepergok ingin memberikan ASI pada Gavin. Sementara Karina murka lantaran Santi dinilainya lancang melakukan hal itu tanpa izin darinya. "Kau pikir kau siapa? Ingin memberikan ASI untuk anakku?!" bentak Karina dengan lantang sambil merampas Gavin dari gendongannya Santi."Maaf, Bu. Tapi, Tuan Muda Gavin sepertinya ingin ASI." Terbata-bata, Santi menjelaskan, tapi Karina semakin melotot mendengar apa yang dikatakannya."Bukan berarti harus ASI dari kamu juga, Santi! Makin banyak saja ASI tidak jelas masuk ke dalam tubuh anakku! Menyingkir kamu! Awas kalau kamu berani melakukan hal itu lagi! Aku pecat kamu!" Setelah bicara seperti itu pada Santi, Karina langsung membawa Gavin masuk ke kamarnya, meninggalkan Santi yang hanya menundukkan kepalanya ketakutan melihat kemarahan Karina.Sementara itu, tangisan Gavin semakin menjadi-jadi. Gavin marah berada di dalam gendongan Karina hingga ia meronta-ronta di dalam dekapan sang ibu. Membuat Karina hilang

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    GAVIN DICULIK!

    "Tuan!"Terdengar suara Bi Narsih dari luar disertai ketukan di pintu yang jedanya sangat cepat pertanda orang yang mengetuk tidak sabar untuk cepat dibukakan.Gina dan Bara saling pandang. Namun tanpa berpikir panjang, Gina melepaskan rangkulan Bara pada tubuhnya dan dengan tergesa-gesa ia memungut pakaiannya yang teronggok di lantai kamar usai dilepaskan oleh Bara tadi setelah itu memakainya dengan sangat terburu-buru.Bara juga segera merapikan penampilannya sejenak lalu ia dan Gina bergegas ke pintu untuk tahu apa yang membuat Bi Narsih mengetuk pintu kamar mereka dengan cara terburu-buru seperti itu."Ada apa?" tanya Gina dan Bara bersamaan ketika pintu sudah dibuka oleh Bara. "Tuan Muda Gavin, hilang, Tuan!"Dengan nada suara terbata-bata, Bi Narsih mengatakan hal itu hingga Gina dan Bara terkejut bukan main. "Apa maksudnya dengan hilang?" tanya Bara dengan nada suara yang meninggi. Sementara itu, Gina bergegas menuju kamar Gavin karena ia ingin membuktikan apa yang dikatakan

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    KEMARAHAN MASIH BERLANJUT

    Jika biasanya mendengar Bara dengan sisi arogannya seperti itu membuat Gina jadi seolah kehilangan cara untuk membujuk, kali ini Gina tidak seperti itu lagi. Selama masa pendekatan, sampai resmi menikah, Gina sudah banyak mempelajari sikap dan karakter Bara lalu mencoba mencari cara untuk menghadapi. Karena ia sudah menerima perasaan ayah Gavin tersebut, jadi penting bagi Gina untuk mempelajari sikap Bara, karena menikah tidak hanya untuk satu dua hari. Jika bisa selamanya, sebab itulah penyesuaian sikap penting untuk dilakukan menurut Gina hingga saat sekarang, ketika sisi arogan Bara kembali muncul, Gina tidak lagi seperti dahulu yang mati kutu tidak bisa berbuat apapun.Ia menatap wajah Bara seperti Bara melakukan hal itu padanya. Tatapan Gina lembut seolah ingin menenangkan Bara lewat sorot matanya.Kedua tangannya memegangi dua lengan kokoh Bara yang masih melingkar di pinggang rampingnya seolah tidak mau Gina lepas dari kuasanya."Kita sudah menikah. Insya Allah semua waktu k

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    BEREBUT DENGAN ANAK!

    Haris terlihat sangat tegang melihat aksi yang dilakukan oleh Karina. Ia menatap Bara yang saat itu hanya menatap sang mantan istri yang mengancamnya sedemikian rupa."Kau tidak melihat betapa hancur perasaan ibu dari anakmu, Pak Bara? Apakah kau terlalu egois memikirkan syahwat mu sendiri hingga tidak peduli ada yang akan mati jika kau melangsungkan pernikahan itu sekarang?" tanya Haris dan tatapan mata Bara beralih ke arahnya dengan sangat dingin."Syahwat? Kau mengira pernikahan itu hanya diisi dengan adegan ranjang saja? Sepertinya hal itu hanya pantas diberikan oleh pasangan yang berselingkuh Pak Haris, dan aku tidak termasuk. Aku tidak pernah selingkuh, istilah mu tadi kurasa hanya cocok untuk mu dan Karina saja!"Setelah bicara seperti itu pada Haris, Bara berbalik dan ingin beranjak meninggalkan Karina dan juga Haris yang masih ditahan oleh para penjaganya untuk masuk ke dalam masjid.Namun, Karina berteriak ketika Bara tidak terpancing sedikitpun dengan ancaman yang diucapka

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    ANCAMAN KARINA!

    Meskipun tahu niat Bara yang ikut dengannya untuk membicarakan tentang keinginan pria itu yang ingin melamarnya, tetap saja Gina merasa berdebar ketika mendengar Bara mengucapkan kalimat tersebut pada kedua orang tuanya. Seperti seorang gadis yang baru pertama kali dilamar, padahal ini bukan yang pertama bagi Gina."Saya tahu, mungkin bagi Bapak dan Ibu akan terkejut atau mengira saya terkesan terburu-buru, tapi saya yakin dengan apa yang saya katakan, saya mencintai putri Bapak dan Ibu dan ingin hidup selamanya dengan dia."Melihat keraguan terpancar di mata ibu dan ayah Gina ketika mendengar apa yang dikatakannya, Bara melanjutkan ucapannya, ini cukup membuat ibu Gina tersenyum mendengarnya."Kalian sudah dewasa, sama-sama pernah gagal dalam pernikahan, Ibu yakin itu bisa kalian jadikan pelajaran. Kalau kamu memang serius dengan Gina, tolong jangan sakiti Gina, asalkan Gina suka dan ikhlas, kami sebagai orang tua hanya bisa memberikan restu."Mendengar apa yang diucapkan oleh ibunya

  • MENJADI IBU SUSU BAYI CEO AROGAN    MELAMAR GINA

    Ucapan vulgar yang dikatakan oleh Karina tidak mempengaruhi Bara. Pria itu tetap terlihat tenang meskipun sebenarnya ia muak mendengar ucapan tersebut dilontarkan oleh Karina."Keluar!" katanya dan Karina melotot mendengar perintah Bara. Bukannya menanggapi apa yang dikatakannya, Bara justru mengusirnya demikian."Kamu tidak bisa menjawab pertanyaan aku tadi? Artinya, kamu memang mengakui aku hebat saat memuaskan kamu, kan?" Karina tidak pantang menyerah, tetap berusaha untuk membuat keyakinan Bara yang memilih Gina goyah dengan cara mengatakan semua kelebihannya pada laki-laki yang pernah memberinya satu anak tersebut.Bara mengarahkan pandangannya pada Karina, dari sorot matanya, Karina tahu saat ini Bara sepertinya marah. Tapi ia tidak peduli. Membayangkan Bara dengan Gina, Karina benar-benar tidak terima. Bagaimana mungkin mantan suaminya memilih perempuan yang bekerja dengan mantan suaminya tersebut.Harga diri Karina seperti tercabik."Aku puas denganmu, tapi puas di atas ran

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status