Home / Romansa / MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA / Jebakan yang tak bisa dihindari

Share

Jebakan yang tak bisa dihindari

Author: Chatrin
last update Last Updated: 2024-08-03 19:14:48

Saat Zera dan Leo berjalan keluar dari parkiran, sebuah mobil hitam mewah tiba-tiba berhenti di depan mereka. Jendela mobil turun, memperlihatkan wajah tegas Dante yang menatap langsung ke arah Zera.

"Zera, masuk ke mobil. Sekarang," ucap Dante dengan nada perintah yang keras.

Zera menoleh ke Leo, mencari penjelasan. Namun, Leo hanya mengangguk dengan enggan, menunjukkan bahwa dia tidak bisa menentang perintah Dante.

Zera merasakan ketegangan dan ketidakpastian. "Kenapa aku harus menurutimu, Dante?"

"Karena aku yang sekarang bertanggung jawab atas keselamatanmu. Masuk ke mobil sebelum aku kehilangan kesabaran," jawab Dante, suaranya dingin.

Ragu-ragu, Zera membuka pintu mobil dan masuk. Dante menatap Leo dengan pandangan penuh makna sebelum menutup jendela mobil dan melaju dengan cepat, meninggalkan Leo di parkiran.

Di dalam mobil, keheningan yang canggung melingkupi mereka. Zera, yang merasa sangat tertekan, akhirnya memutuskan untuk bertanya.

"Kenapa kamu tiba-tiba datang dan memaksaku naik ke mobilmu, Dante? Apa yang sebenarnya kamu inginkan dariku?"

"Kamu harus memahami posisimu sekarang, Zera. Dunia ini berbahaya, dan kamu berada di tengah-tengahnya. Aku tidak akan membiarkanmu sendirian tanpa perlindungan."

"Perlindungan? Atau kendali?" Dante tersenyum tipis, tetapi tidak menjawab langsung. Sebaliknya, dia mempercepat laju mobil, membawa mereka ke tujuan yang hanya dia ketahui. Zera menatap keluar jendela dengan rasa cemas, mencoba menenangkan pikirannya yang kacau.

"Percayalah, Zera. Semua ini untuk kebaikanmu. Tapi ingat, kesetiaan dan keberanianmu akan diuji. Aku berharap kamu siap."

Zera merasakan beratnya kata-kata Dante. Hatinya penuh dengan ketakutan dan kemarahan, dan dia tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai. Dunia Dante adalah dunia yang penuh bahaya dan intrik. Meski dia merasa lemah, Zera bertekad untuk tidak menyerah tanpa perlawanan.

Saat mobil melaju kencang di jalanan malam yang sepi, Zera merasa campuran antara ketidakpastian dan ketakutan. Dia tidak tahu apa yang menantinya di depan, tetapi dia bertekad untuk bertahan.

Mobil melaju kencang di jalanan kota yang mulai sepi. Lampu-lampu jalan berkedip-kedip di jendela, menciptakan bayangan bergerak yang menambah ketegangan. Zera duduk di kursi mobil dengan tubuh tegang, merasa ketakutan dan cemas, tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dengan suara pelan dan bergetar, Zera bertanya, "Kemana kita pergi, Dante?"

"Ke tempat yang aman. Ada hal yang perlu kita bicarakan tanpa gangguan."

Mereka akhirnya tiba di sebuah mansion besar yang terpencil. Pintu gerbang besar terbuka secara otomatis saat mobil mendekat, menunjukkan tingkat keamanan yang sangat tinggi. Saat mobil berhenti, Dante keluar dan membuka pintu untuk Zera. Dia mengulurkan tangan, mengisyaratkan Zera untuk mengikutinya.

Zera keluar dari mobil, gemetar saat dia mengamati lingkungan sekitarnya. Mansion itu megah, namun suasananya terasa sangat mencekam. Dante membimbingnya masuk ke dalam rumah, melalui lorong-lorong panjang yang berkarpet tebal dan dihiasi dengan karya seni mahal.

Mereka akhirnya tiba di sebuah ruangan besar yang tampaknya adalah ruang kerja Dante. Dia menutup pintu di belakang mereka dan mengisyaratkan Zera untuk duduk di salah satu kursi yang nyaman di depan meja besar.

Dante duduk di kursinya sendiri, menatap Zera dengan tajam. "Zera, ada banyak hal yang perlu kamu ketahui tentang dunia ini dan peranmu di dalamnya. Kamu bukan lagi orang luar. Kamu sekarang berada di tengah-tengah kekuasaan yang tidak bisa dihindari."

"Kekuasaan? Atau lebih tepatnya, jebakan yang tak bisa dihindari?" jawab Zera dengan nada penuh keraguan, suaranya bergetar.

"Leo akan menjagamu, tetapi ada lebih banyak yang harus kamu pelajari. Aku membutuhkan orang-orang yang bisa aku percaya sepenuhnya. Dan kamu, Zera, memiliki potensi itu."

Zera menatap Dante dengan rasa cemas, merasa sangat kecil di hadapan pria itu. Dia tahu bahwa berada di bawah perlindungan Dante berarti berada dalam bahaya yang terus-menerus, dan dia merasa sangat rentan.

"Aku... Aku tidak tahu bagaimana caranya menghadapi semua ini, Dante. Aku hanya ingin bertahan hidup," Zera berkata dengan nada putus asa, suaranya hampir menangis.

Dante mengangguk, matanya menunjukkan sedikit rasa iba. "Baiklah, Zera. Aku akan memberikan kebebasan yang kamu minta, tapi ingat, setiap keputusan yang kamu buat memiliki konsekuensi. Dan aku akan selalu ada di sana untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana."

Zera mengangguk, merasa sedikit lega tetapi juga sangat cemas tentang apa yang akan datang. Ini adalah kesempatan terbaiknya untuk mencoba mengatasi situasi ini. Dia harus bertahan hidup di dunia yang sama sekali baru ini, meskipun tanpa kemampuan untuk mengendalikan banyak hal.

Malam itu berlalu dengan ketegangan yang masih menggantung di udara. Zera tahu bahwa ini hanyalah permulaan dari perjalanan panjang dan berbahaya yang menantinya. Dengan tekad yang semakin kuat, meski masih sangat cemas, dia bersiap menghadapi tantangan berikutnya, berharap bisa bertahan di tengah permainan kekuasaan ini.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Jantung yang terus berdetak

    Dari sekian banyaknya nama mengapa harus namamu yang ku sebut. Zera?”***Zera tidak pernah merasa setakut ini saat ia melakukan sesuatu? Lagi pula mengapa ia harus secara terang-terang melumpuhkan pengawal orang gila itu sih?Stupid. Harusnya ia tak melakukan itu, tapi dia juga harus melakukannya. “Ya. Aku harus melakukannya, dia tidak akan mati. ‘Kan?”Zera meneguk salivanya kasar. Bahkan ria sendiri tak mempercayai apa yang coba ia katakan dan apa yang coba ia pikirkan.Semuanya seperti. “Tidak berjalan seperti yang ia inginkan.” lagian mengapa pria itu sangat peka?Dia menyadari tempat yang menurutnya tak aman.Ide yang buruk karena mencoba bertarung dengan predator. Zera sesekali menghela nafasnya dalam, dia menghindari tempat umum dan jalanan dengan CCTV. Tidak menggunakan angkutan umum dan sebagainya. Hanya menggunakan kakinya saja karena ia tahu kalau Dante pasti akan mencarinya.“Pada umumnya semua manusia akan meragukan pikiran mereka. Dante juga pasti begitu, oh Shit. Semua

  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Serangan jantung?

    Zeus melangkah dengan tenang, tatapannya penuh perhatian ketika ia melihat Dante dan Zera berdiri berdekatan. Untuk sesaat, senyum lembut terukir di bibirnya, menyaksikan bagaimana Dante—yang biasanya keras dan dingin—begitu lembut saat berada di samping Zera. Namun, di balik senyum itu, hati Zeus penuh keraguan. Informasi yang baru saja ia dapatkan tentang Zera bisa mengguncang hubungan yang sedang berkembang di antara mereka.Zeus berhenti beberapa langkah dari pasangan itu. Matanya menangkap bayangan kehangatan di antara mereka, dan dia merasa berat untuk mengganggu momen ini. Tapi sebagai tangan kanan Dante, dia tidak bisa berbohong atau menahan informasi yang penting. Dengan napas dalam, dia memutuskan untuk memanggil Dante."Tuan..." suara Zeus pelan, nyaris seperti bisikan, namun cukup untuk membuat Dante menoleh ke arahnya.Dante, yang masih dalam dekapan Zera, menatap Zeus dengan alis yang sedikit terangkat, menyiratkan pertanyaan tanpa perlu kata-kata. Namun, sebelum Dante b

  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Ketidakmampuan

    Zeus mendengarkan dengan tenang, angin malam membawa aroma dedaunan yang segar, namun suasana terasa berat. Zera mengusap wajahnya, menatap langit seolah berharap menemukan jawaban di antara bintang-bintang yang tersebar di sana. “Aku merasa... kosong,” gumamnya, suaranya nyaris terserap angin. Zeus tidak segera merespons, membiarkan keheningan mengambil alih untuk sejenak. Ia menunggu, memberikan Zera ruang untuk berbicara lebih banyak jika ia mau. Ketika kata-kata itu tidak datang, Zeus akhirnya bersandar ke belakang, menatap dedaunan yang berayun di atas mereka.“Kosong seperti apa?” tanya Zeus akhirnya, suaranya rendah namun penuh perhatian.Zera menggigit bibirnya, matanya terpaku pada tangan yang kini menggenggam erat tepi bangku kayu. “Seperti... seolah aku kehilangan diriku. Sejak Dante masuk ke hidupku, aku terus berjuang melawan ketakutan. Aku tahu siapa dia. Aku tahu apa yang dia lakukan. Tapi entah kenapa, meski aku ingin menjauh, aku tak bisa...” Matanya mulai berkaca-ka

  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Zera hanya butuh sedikit ruang

    Dante berbalik, siap melangkah kembali ke kamar, pikiran masih berputar tentang apa yang baru saja terjadi. Namun, langkahnya terhenti ketika ia melihat sosok Zera berdiri di ujung lorong. Wajahnya tampak pucat, matanya memancarkan tatapan yang sulit diartikan. Ada ketakutan, tetapi juga sesuatu yang lebih dalam—seolah ia tengah berjuang dengan perasaannya sendiri.“Zera...” Dante memanggil lembut, suaranya bergetar sedikit. Ia berharap bisa menghiburnya, memberikan rasa aman setelah semua yang terjadi. Namun, saat ia melangkah mendekat, Zera mundur selangkah, jarak di antara mereka semakin melebar. Dante tidak menyadari betapa mengenaskannya penampilannya. Darah mengalir dari tangannya, membasahi pakaiannya, dan beberapa tetes mengotori rambutnya. Di tengah semua itu, Zera melihat sosok yang pernah ia kagumi, tapi juga sosok yang kini menyebarkan ketakutan dalam hatinya. Mungkin, dia adalah ketua organisasi mafia, namun Zera belum sepenuhnya menyadari betapa berbahayanya Dante seba

  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Siap menjadi monster hanya untuk, Nya!

    Dante berjalan dengan langkah berat menuju ruangan di mana Zera berada. Pikiran tentang apa yang baru saja ia dengar dari Zeus masih berputar-putar di kepalanya. Ia tahu harus segera bicara dengan Zera, tapi setiap kali mencoba merangkai kata, hatinya menjerit ketakutan. Apa yang harus ia katakan? Bagaimana ia bisa mempertanyakan sesuatu yang begitu besar tanpa menghancurkan kepercayaan yang telah mereka bangun?Saat Dante memasuki ruangan, ia melihat Zera duduk di tepi ranjang, terlihat tenang, tapi ada sesuatu di matanya yang tak bisa ia sembunyikan. Ia tahu Dante membawa beban berat. Seolah membaca gelagat dari wajahnya, Zera menatapnya tanpa kata, senyum tipis tergambar di wajahnya.“Ada yang ingin kau tanyakan, kan?” suaranya lembut, seolah ia sudah siap menerima apapun yang akan keluar dari mulut Dante.Dante mendekat, tapi bibirnya tak kunjung terbuka. Kata-kata yang ingin ia sampaikan tersangkut di tenggorokannya. Bagaimana ia bisa menuduh seseorang yang telah banyak memberiny

  • MENJADI ISTRI PRIA BERBAHAYA   Zera dan rahasianya

    Di ruangan kantornya yang remang, Dante duduk di belakang meja besar, memandang tumpukan berkas yang seolah menambah beban pikirannya. Setelah insiden sebelumnya dengan Zera, pikirannya tak pernah benar-benar tenang. Simbol tato di tubuh Zera masih menjadi misteri yang tak kunjung terpecahkan, dan dia tahu sesuatu yang jauh lebih besar sedang berlangsung di balik layar.Pintu ruangan terbuka pelan, memperlihatkan sosok Gael, tangan kanannya yang selalu bisa diandalkan. Raut wajahnya serius, tanda bahwa dia membawa kabar penting."Dante," Gael memulai dengan suara rendah dan tenang. "Aku punya informasi baru."Dante menegakkan duduknya, sorot matanya mengisyaratkan keseriusan. "Apa yang kau temukan?"Gael mendekat, meletakkan beberapa dokumen di atas meja, dan menarik napas dalam sebelum mulai menjelaskan. "Kami berhasil menemukan beberapa petunjuk terkait simbol tato di tubuh Zera. Ada keterkaitan kuat dengan organisasi yang dulunya dikenal melakukan eksperimen rahasia pada manusia."

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status