Share

Bab 48. Banjir Berhenti!

Steein sempat terpaku di tempanya ketika aku mengajukan pertanyaan itu. Di awal, ia tampak sedikit ragu untuk memberikan jawaban, seolah-olah tahu maksudku menanyakan hal itu. Untungnya, Steein kemudian menjawab, “Ya, benar. Apakah kamu mau ikut?”

“Ya! Aku ikut!” jawabku dengan bersemangat begitu ia mengajakku.

Sebuah senyuman muncul di wajah Steein ketika ia melihat reaksiku. Kemudian ia mengulurkan tangannya untuk membawa aku ke sana dengan teleportasi. Aku pun dengan senang hati menyambut uluran tangan Steein itu dan memejamkan mata untuk bersiap-siap.

“Kita sudah sampai,” ucap Steein.

Deg, deg, deg.

Jantungku berdebar keras bahkan sampai terasa sesak. Walau Steein sudah mengatakan kalau kami sudah sampai, aku masih tidak bisa membuka mataku. Batinku bergejolak karena takut kalau kenyataan akan menamparku.

“Bagaimana jika aku tidak berhasil? Bagaimana jika masih terjadi banjir? Bagai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status