Share

BAB 87 : TAMAT

Bukan hanya Cantigi yang panik, Rosie, Tegar dan Jazlan juga. Kedua orang laki-laki itu tampak melongok ke jembatan yang sudah tergantung ke sisi jurang.

Melihat Jhagad bergelantungan, Jazlan mau bergerak menolong. “Gad!?”

“Biar aku saja, kau tunggu di sini,” cegah Tegar sambil sudah bergerak, menuruni jembatan itu.

“Bertahan, Gad!” teriak Jazlan.

Jhagad sendiri tampak sedang bergelantungan, tangannya berpegang ke tali jembatan terbawah sambil kakinya menendang-nendang Mahluk Haus Darah yang memegangi kakinya.

“Bantu aku,” Awan tiba-tiba berteriak, membuat Jazlan menoleh.

Ternyata, laki-laki itu sedang memegangi tali jembatan yang masih terikat di pohon.

Beruntungnya, kebakarannya tidak sampai melahap tanaman di sekitar jembatan gantung itu.

“Talinya sudah menipis sekali,” kata Jazlan seketika melihat kondisi talinya.

Sementara itu, Tegar tampak sudah akan sampai di posisi Jhagad.

“Hati-hati!” teriak Cantigi, Rosie menatap harap-harap cemas.

“Naik, buat apa kau turun?!” ucap Jhagad ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
WiRahayuSsi
Terima kasih kakak... semoga terhibur ya ...
goodnovel comment avatar
Wahyu Novika S Ose
keren...benar2 di luar nalar manusia, tapi perpaduan kisah makhluk haus darah dengan setting pendakian dan kisah mistis Indonesia sungguh luar biasa...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status