Share

Bab 7

Dia baru teringat jika ibu mertua memang sering menguras isi kulkasnya, apalagi ibu sabrina ada disana sudah bisa dipastikan jika yang mengambil bahan-bahan masakan dikulkas adalah ibu mertua.

"Mau masak apa istriku sayang?" Tanya Aditya yang tiba-tiba ada di belakangnya.

Aditya pasti ada maunya jika mencoba merayu Carisa seperti ini, karena beberapa bulan ini memang hubungan mereka banyak cekcoknyaa dari pada harmonisnya.

"Gak jadi masak!!" jawab Carisa kesal.

"Loh kenapa sayang? Mas udah lapar ini dan ibu juga kayaknya udah lapar," ucap Aditya.

"Ibu belum pulang?" Tanya Carisa karena saat dia datang tadi setelah minta oleh-oleh ibu mertua bilang mau pulang.

"Belum.. katanya mau nginap sini. kamu segera pesan makanan apa gitu," titah Aditya.

"Kamu ajalah mas kalau mau delevery! aku mau keluar cari makan," jawab Carisa.

"Enggak deh.. kalau kamu makan diluar mas sama ibu akan ikut," ucap Aditya.

"ya udah ayoklah.. aku mau makan nasi goreng didepan komplek sana," jawab Carisa.

Aditya tentunya tak akan mau diajak makan disana, karena didekat abang nasi goreng mangkal selalu banyak bapak-bapak yang sedang berkumpul di pasum dekat pos ronda yang letaknya tak jauh dari gerobak penjual nasi goreng.

"Nitip ajalah kamu sekalian beli bungkus aja," ujar Aditya.

"hmm...." Carisa hanya berdehem saja tanpa menjawab, dia sebenarnya mau keluar untuk makan ayam penyet. Tapi dia sengaja berbohong mau makan nasi goreng didepan agar suami dan ibu mertua tidak ikut.

Kalau sampai Ibu mertua ikut pasti disepanjang jalan akan mengomel jika ingin sesuatu tidak dibelikan, ibu mertua seperti anak kecil jika melihat apa yang dijual dipinggir jalan pasti ingin membelinya.

Hampir satu jam Carisa keluar mencari makan malam, kini dia sudah sampai dirumahnya tentu saja mendapatkan tatapan sinis dari Aditya dan ibu mertua.

"Katanya cari makan didepan? kok lama banget sih Ris?" cecar ibu sabrina.

"Yaa kan disana antri bu, lagi pula aku makan disana jadi ya lumayan lama. Ini nasi gorengnya silahkan dinikmati," ucap Carisa seraya memberikan kantong plastik berisikan dua bungkus nasi goreng ukuran jumbo. Dia sengaja memesan ukuran jumbo agar ibu mertua saat tengah makan nanti tidak merengek kelaparan.

"Makasih istriku sayang," Ucap Aditya dan membuka bungkusaan miliknya.

"Ya sama-sama.. habis makan langsung dibuang bungkusnya di tempat sampah! jangan dibiarkan diatas meja, aku capek mau istirahat," ujar Carisa lalu masuk kekamar untuk mengerjakan pekerjaan untuk besok.

Aditya dan ibu sabrina tidak mengindahkan ucapan Carisa, karena mereka sudah fokus dengan makanan yang ada didepannya.

"Enak juga ya nasi goreng didepan sini," ucap ibu sabrina.

"Iya lah bu.. ibu sih tiap kali aku ajak beli disana selalu nolak" ujar Aditya.

Dia juga mengakui jika nasi goreng memang yang mangkal didepan komplek rasanya memang mantul, apalagi kalau pesan yang pakai cabe rawit setan sudah pasti mantul karena selain pedas juga masih ada gurihnya.

"Ya kan dipinggir jalan.. ibu kira gak enak dit. oh ya Jesika tadi kayaknya bawa paperbag besar isinya apa dit?" tanya ibu sabrina dengan sedikit berbisik takut Carisa mendengar ucapannya.

"ooh itu baju-baju milik carisa diangkut sama di bu, untung aja Risa tak ngomel-ngomel sepanjang masa," jawab Aditya.

"Hah..? kok bisa sih? dia kan orang kaya kok mau pakai baju bekas istri kamu yang kampungan itu," jawab ibu sabrina.

"Aku juga sedikit heran bu, tapi dia juga bawa pakaian Risa yang  masih baru," jawab Aditya.

"Hmm mungkin aja dia suka modelnya kali ya.. oh ya uang kuliah Nadin bagaimana dit? masa' iya kamu gak ada simpanan sama sekali, kasihan adik kamu tu," ucap ibu sabrina.

"Memangnya kurang berapa sih uang kuliahnya bu?" tanya Aditya sembari memasukan nasi goreng ke mulutnya.

"Kurang satu juta lima ratus kata nadin, kalau kamu ada bayarin dulu. Ibu gak ada uang, uang kontrakan kemarin sudah ibu pakai untuk membeli perhiasan," ujar ibu sabrina enteng.

"Ibu ini beli perhiasan terus! anak butuh duit malah gak mau kasih," ujar Aditya kesal.

"Ya kan ada kamu, perhiasan yang ibu beli jangan sampai dijual, itu ibu pakai waktu arisan biar gonta ganti," ucap ibu sabrina.

Hmm.. terserah ibu sajalah, aku sudah selesai nanti ibu bereskan ya sekalian," titah aditya lalu bergegas keluar rumah untuk merokok.

Dia memang selalu merokok setelah makan, tapi tidak seperti lelaki lainya. Aditya merokok jika sedang suntuk dan setelah makan saja, mungkin sehari habis lima atau enam batang rokok.

"Dasar..!! dikira ibunya pembantu apa," gerutu ibu sabrina seraya menyuapkan kembali nasi ke mulutnya.

Beberapa saat kemudian dia sudah selesai dan meninggalkan bekas makannya bersama Aditya diatas meja. Ibu sabrina malah masuk ke kamarnya untuk membalas chat teman-temannya yang mengajak untuk liburan ke jogja minggu depan.

Jelas saja ibu sabrina harus ikut, malu dong kalau dia absen. Apalagi ibu sabrin terkenal sebagai orang kaya dikelompok arisannya karena bayar tak pernah telat dan selalu memakai perhiasan serta modelnya gonta-ganti terus.

Di grup aplikasi warna hijau sudah banyak chat yang masuk karena dia malas membaca mulai dari awal, jadi dia mengirim pesan pada ketua arisan yang bernama bu Rika,

[hai jeng.. gimana jadi gak wacana liburnya? maaf ya tadi gak ikut nimbrung digrup soalnya masih keluar cari makan malam] tulis ibu sabrina.

[jadi dong jeng.. gimana jeng sabrina ikutkan? murah kok bayarnya cuma satu juta lima ratus aja. kita tiga  hari dua malam disana] jawab bu rika yang gercep membalas karena dia selalu online.

[naik pesawat?] balas ibu sabrina.

[enggak jeng.. kita sewa minibus aja lewat tol kan gak lama juga. kalau jeng mau naik pesawat ya gak apa, nanti kita bertemu dihotel] balas bu rika.

Ibu sabrina jadi berfikir jika bareng sama teman-temannya lebih hemat, karena kalau naik pesawat satu juta cuma untuk transfortasi doang. Belum hotel dan biaya masuk ketempat wisata, sedangkan jika bareng grup arisannya sudah include transport pulang pergi, hotel dan tiket masuk ke tempat wisata.

[bareng sama yang lainya aja deh jeng, biar makin solid aja di grup kita] balas ibu sabrina.

[oke deh, saya catat ya jeng. jangan lupa pembayaran paling lambat dua hari kedepan] balas bu rika.

[oke jeng.. tenan aja akan segera aku bayar] balas ibu sabrina.

Ibu sabrina berencana akan meminta uang pada Carisa untuk biaya liburannya ke jogja bersama teman-temannya, bahkan dia juga akan meminta untuk uang saku sekalian.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status