Share

DEG-DEGAN

Matheo kini berjalan secepat mungkin menuju ke arah kelas. Matheo harus berbicara dengan Jelita. Rasanya diam-diam beberapa bulan seperti orang asing membuatnya tersiksa.

Pada saat sampai pintu kelas, justru matanya tengah disajikan oleh pemandangan Jelita tengah tertawa dengan Bagus. Matheo langsung menunduk, ia melanjutkan masuk ke kelas dengan langkah kaki pelan. Matheo duduk di bangkunya dengan diam membisu. Telinganya benar-benar mendengar suara yang sangat ia rindukan. Suara tawa yang tak memiliki beban hidup. Matheo tersenyum tipis hingga matanya menatap Rendi bersama Rizal yang kini berjalan memasuki kelas dengan membawa minuman di tangannya.

“Wuih Mat, udah balik aja lo,” kata Rendi. “Istirahatnya sekarang mojok terus,” tambahnya.

“Hahaha, sirik aja lo Ren. Biarin lah dia mojok. Kalau lo yang mojok itu bahaya bisa kesurupan,” ledek Rizal.

“Eh bangsat lo Zal,” sanggah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status