Accueil / Young Adult / METAMORFOSA / ULANGAN HARIAN

Share

ULANGAN HARIAN

Auteur: Jezlyn
last update Dernière mise à jour: 2021-03-29 16:30:03

Satu minggu kemudian.

Sudah satu minggu ini Matheo begitu dekat dengan Shelka. Bahkan mereka berdua sudah sering berangkat dan pulang bersama ke sekolah. Semua itu tak luput dari pantauan Jelita. Melihat sahabatnya sudah bisa tersenyum kembali membuat Jelita ikut bahagia. Hubungan Jelita dengan Matheo pun sudah membaik. Mareka berdua sudah mulai menegur dan berbicara satu sama lain. Tapi, ada yang berbeda dengan Jelita yang sedikit cuek dengan Matheo.

“Ta, lo mau temenin gue kondangan nggak nanti malam?"

“Kondangan ke mana? Emang temen kita ada yang nikahan?”

“Bukan temen kita, sih, tapi mantan gue.”

Jelita yang sedang menyeruput jus alpukat langsung tersedak begitu hebat hingga menimbulkan batuk-batuk kecil sampai membuat dirinya memegangi dada yang terasa sakit. Dengan gerakan cepat, Matheo menyodorkan air mineral di depannya. Jelita menerima dan meminumnya cepat.

“Maksud lo yang nikahan Rere?” tan

Continuez Ă  lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • METAMORFOSA   EPILOG

    Jelita, sahabatku.Terima kasih sudah menjadi sahabat gue selama ini. Terima kasih karena lo selalu ada di saat kondisi gue terpuruk, bahkan patah hati karena diputusin cewek untuk pertama kali. Lo benar-benar tak pernah lelah hibur gue, bahkan mencarikan cewek baru buat gue supaya cepat move on. Tapi ... dunia kadang lucu banget, ya, Ta. Gue malahan jatuh cinta sama lo saat ini. Kocak banget nggak, sih.Jelita tersenyum, pikirannya langsung melayang di mana kala Matheo galau karena diputusin cewek untuk pertama kali, lebih parahnya dia hanya pacaran seminggu aja. Bego.Tapi, lagi-lagi kisah percintaan gue nggak seindah acara FTV yang sering tayang itu, nggak pernah mulus. Entah diputusin, atau gue yang kayak bajingan nyakitin cewek. Tapi, ini lebih parahnya ditolak, sih.Lo tahukan siap

  • METAMORFOSA   BYE MASA SMA

    Beberapa bulan kemudian.Setelah melewati banyak drama sekolah yang dimulai dari bolos jam pelajaran, nggak mengerjakan PR, hingga digembleng untuk materi tambahan selama semester dua. Bahkan tak lupa banyak pelajaran hidup yang bisa diambil di dalamnya. Mulai suka sama teman nggak berani tembak, suka sama teman tapi yang disukai udah pacaran sama orang lain, bahkan sudah sama-sama dekat tapi nggak jadian, ada juga yang saling suka hingga jadian seminggu, sebulan, setahun doang habis itu putus. Tak hanya soal cinta saja yang kita dapat semasa SMA. Ada banyak hal yang kita dapat. Kita mengerti artinya persahabatan, saling memahami antara teman sekelas, sebangku bahkan satu sekolah. Masa SMA digunakan sebagai ajang pencarian jati diri bahkan sering sekali hal yang dilarang justru membuat rasa penasaran yang menggebu-gebu hingga terkadang terdapat rasa penyesalan di kemudian hari. Semua itu kita dapat saat masa SMA. Masa di mana semua orang mengan

  • METAMORFOSA   MASA PUTIH ABU-ABU

    Dua minggu kemudian.Waktu liburan sekolah telah usai, kini semua anak-anak siswa SMA Nusa Bangsa kembali ke aktifitas seperti biasa. Menerima pelajaran dari Bapak/Ibu guru seperti biasanya. Namun, berbeda untuk anak-anak kelas 12 yang menerima jam tambahan hingga membuat pulang sedikit sore.Suasana kelas 12IPA1 kini sangatlah kondusif. Semua siswanya benar-benar tengah memperhatikan materi dengan begitu serius.Apalagi materi kali ini membahas ulang materi kelas sepuluh dan sebelas.Waktu terus berjalan hingga tak terasa sudah sore hari. Kini tiba saatnya kelas 12 mengakhiri jam tambahan pelajaran. Suara sorak-sorak siswa sangat menggema di setiap kelas ketika bel dibunyikan.“Horeee ... akhirnya balik juga, kepala udah mau botak begini,” seru Rendi yang mendapat pelototan dari Pak Kartono.Pak Kartono sendiri hanya bisa menghela napas lelah, ia memperhatikan anak didiknya yang sebentar lagi akan m

  • METAMORFOSA   PENERIMAAN RAPOR

    Dua minggu kemudian.Satu minggu sudah siswa SMA Nusa Bangsa melakukan ulangan semester, ditambah waktu seminggu untuk remidial bagi siswa yang belum memenuhi nilai KKM. Dan, tepat hari ini pula semua orangtua/wali murid menerima hasil rapor atas pembelajaran anaknya selama satu semester.“Udah lama nggak ketemu, Jeng Kaila,” sapa Marinka.“Iya Jeng, lama saya tidak ke butik.”Kini Marinka dan Kaila justru mengobrol sendiri tentang kehidupan orang dewasa. Marinka sedikit bercerita tentang butiknya yang sedikit sepi. Tak lupa juga Marinka memiliki keniatan ingin pindah ke kampung halamannya—Yogyakarta.“Terus nanti Lita gimana sekolahnya?”“Palingan nunggu Lita lulus dulu, kemudian saya ingin pindah saja.”“Memangnya suami—““Saya sudah bercerai. Dia lebih memilih wanita lain dibanding saya sama Lita,” tuturnya. Ta

  • METAMORFOSA   BERDAMAI

    Kurang lebih dua puluh menitan Shelka dan Matheo duduk di kafe setelah persoalan mereka selesai. Kini Shelka langsung berdiri untuk bersiap-siap keluar kafe.“Mau ke mana?”“Kakak aku udah sampai, dia nunggu depan.”“Suruh masuk aja dulu, minum.”“Katanya langsung pulang aja, gitu.”“Yaudah, aku bayar dulu. Kamu tunggu.”Matheo langsung menuju ke arah kasir untuk membayar lemon tea yang sudah dipesan barusan. Selesai membayar mereka berdua langsung menuju keluar kafe. Lebih tepatnya Matheo mengantar Shelka untuk bertemu kakaknya itu.Matheo merasa tak asing dengan mobil yang dituju oleh Shelka, ia merasa familiar dengan mobil itu. Baru saja otaknya berpikir mengingat mobil di depannya, sang pemilik mobil keluar yang membuat keduanya sama-sama terkejut.“Mamat.”“Mas Shaqu.”“Kalian

  • METAMORFOSA   BERAKHIR

    Jelita menoleh sambil tersenyum begitu canggung. Matanya menatap ke arah empat cowok yang tengah berjalan mendekat.“Lo ngapain di sini, Ta?” tanya Rizal.“Gue—““Nguping lo, ya,” tuding Rendi tepat sasaran.“Ih, jangan nuduh sembarangan lo, Ren,” sangkal Jelita cepat.“Ta, tumben naik ke rooftop? Ada perlu apa?” tanya Bagus begitu lembut.Matheo hanya diam memperhatikan makhluk ciptaan Tuhan yang paling indah itu dengan sudut bibir terangkat sebelah. Kalau dipikir-pikir melihat Jelita gugup seperti ini sangat begitu lucu. Apalagi bibirnya yang tipis manyun ke depan bikin pikiran nakal Matheo meronta.Jelita langsung menyingkir ke samping saat Rizal berjalan menuju ke arah pintu. Matanya membola sempurna ketika melihat Rizal dengan gampang membuka pintu. Mulutnya melongo tanpa disadarinya.“Kenapa, Ta?” tanya Bagus.

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status