Share

Sebuah Teka-Teki

Jantung Ana berdetak cepat ketika melewati lorong gelap di gudang kosong yang tidak ia ketahui. Dia tidak sendiri saat ini, ada Davin yang berjalan di depannya dengan cepat. Setelah Kevin menghubungi Davin dan mengatakan jika telah menemukan pelaku pemasang kamera di ruangannya, Davin langsung bergegas pergi tanpa menunggu lagi. Ana yang sejak tadi memang bersama Davin memilih untuk ikut dan mengekor seperti anak ayam. Hatinya tidak bisa tenang begitu melihat wajah kekasihnya yang berubah menakutkan. Dia takut jika kekasihnya akan bertindak diluar kendali atau bahkan lebih parahnya, Davin akan membunuh lagi nantinya.

"Di mana dia?" tanya Davin pada Bram yang berdiri di depan pintu sambil merokok.

Bram mengepulkan asapnya dan berbicara, "Di dalem."

Ana melepaskan cengkeramannya pada jas Davin begitu pria itu berlalu pergi meninggalkannya di depan pintu. Ana merasa ragu untuk ikut masuk. Melihat Bram yang seperti menunggunya, akhirnya Ana ikut masuk ke dalam ruang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status