Share

APA YANG TERJADI?

Pagi pun tiba, pak ilham kembali pergi bekerja dan seperti biasa, istrinya hanya seorang diri dirumah. Saat istrinya ingin ke kamar mandi tiba-tiba, istri pak ilham melihat bungkusan plastik berwarna hitam disamping bak mandi dan diatas closet. Istri pak ilham segera membuka bungkusan plastik hitam tersebut dan betapa terkejutnya ketika dia melihat terdapat uang dengan pecahan Rp100.000,- yang sangat banyak. Istri pak ilham sangat bingung harus bagaimana. Sampai-sampai istri pak ilham langsung mengambil bungkusan itu dan memindahkannya ke kamar dan menunggu pak ilham pulang untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Disisi lain, istri pak ilham senang karena bisa mendapatkan uang sebanyak itu secara cuma-cuma. Terlebih lagi, tidak mungkin ada orang yang sengaja meletakkan uang didalam kamar mandinya karena pintu rumahnya saja terkunci rapat.

            Saat pak ilham pulang bekerja, pak ilham bergegas menuju ke kamar mandi untuk mengecek pemberian dari mister gepeng itu. Namun, istri pak ilham langsung bertanya.

“nyari uang itu ya pak? Itu ada di kamar sudah saya simpak disana”. Istri pak ilham langsung berbicara santai seperti itu

            Pak ilham terkejut dan hanya diam mematung melihat istrinya. Dia takut kalau istrinya mengetahui apa yang ia lakukan demi mendapatkan uang tersebut. Kemudian pak ilham langsung bergegas menuju kamar dan mengecek bungkusan berwarna hitam yang berisi uang yang sangat banyak. Pak ilham memegang uang tersebut dan tersenyum. Dia sangat senang, akhirnya dia bisa melunasi seluruh hutangnya pada rentenir itu sore ini. Dia dan keluarganya tidak perlu diusir dari rumah ini lagi atau bahkan dipermalukan lagi. Pak ilham sudah tidak peduli lagi dengan kesengsaraannya. Dia langsung berbicara kepada istrinya.

“bu ini uang kita dapat secara cuma-cuma, kita akan lunasi hutang-hutang kita dan kalau masih tersisa, kita akan pindah ya bu, kita beli rumah yang lebih layak dari ini dan kita juga akan membuat lidya bahagia dengan uang ini”. Ucap pak ilham lembut kepada istrinya

            Istri pak ilham hanya menurut dan mengangguk tanpa curiga sedikitpun. Istri pak ilham terharu bahagia karena dapat merubah nasib keluarganya.

            Pak ilham telah membayar seluruh hutangnya pada rentenir itu dan sudah terbebas dari hutang. Kini pak ilham sedang mencari rumah untuk ditempati oleh keluarganya. Pak ilham membeli sebuah rumah besar sehingga pak ilham harus meninggalkan kampungnya dan berhenti bekerja sebagai buruh bangunan dan hansip. Pak ilham juga menjadi seorang pengusaha yang kaya raya.

            Lima tahun berlalu pak ilham dan keluarganya  hidup dengan nyaman dan mewah. Usahanya terus berjalan dengan lancar. istri dan anaknya pun sering sekali belanja barang-barang mewah seperti orang kaya pada umunya. Dengan kekayaannya yang sekarang, pak ilham sudah lupa dengan perjanjiannya bersama mister gepeng bahwa dia akan mengorbankan dirinya serta anaknya yaitu lidya. Hingga suatu malam, saat pak ilham sedang tidur dikamarnya bersama istrinya. Dia mendapatkan sebuah mimpi bahwa dia akan kembali menjadi miskin dan anaknya akan terbunuh. Pak ilham langsung terbangun dari tidurnya dan terdiam sejenak lalu pak ilham pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Pak ilham membuka kran air pada westafel dan segera menyuci mukanya lalu bercermin. Dia merenung dan memikirkan mimpi itu. Lalu tiba-tiba, lampu kamar mandi berkedip mati-hidup. Pak ilham terkejut ketakutan. Lalu pak ilham meninggalkan kamar mandi itu dan kembali tidur kekasurnya.

            Hari ini hari minggu, pak ilham tentu saja tidak pergi ke kantor. Setelah dia bangun dari tidurnya, dia pergi keruang kerjanya yang terletak di seberang kamarnya sendiri. Pak ilham duduk di kursi kerjanya didepan komputer sambil meminum kopi. Dia meletakkan cangkir kopi tersebut dan melanjutkan pekerjaannya di komputer. Saat dia ingin mengambil cangkir kopi itu tiba-tiba cangkir kopi tersebut telah berpindah tempat. Pak ilham merasa bahwa ada yang aneh. Pak ilham langsung beranjak dari kursi kerjanya dan menuju kamar mandi.

            Pak ilham mengingat perjanjiannya dengan mister gepeng. Namun, pak ilham mengingkari janjinya. Ia tidak mau menyerahkan dirinya maupun keluarganya. Hal itu membuat mister gepeng sangat marah. Hingga mengancam bahwa malam ini dia akan mendatangi lidya. Pak ilham tidak peduli dengan omong kosongnya itu dan langsung pergi dari kamar mandi.

            Tiba-tiba.

“aaaaaaaaaaaaaaaaa”.

Suara teriakan lidya terdengar hingga ruang kerja pak ilham. Pak ilham segera menemui lidya yang sedang berada di dapur. Tangan kiri lidya tercelup minyak panas atau dengan kata lain tergoreng. Luka bakar itu membuat tangan kiri lidya berwarna merah dan kulitnya mengelupas. Istri pak ilham segera menelpon dokter untuk segera datang kerumahnya untuk mengobati lidya.

Tangan lidya sudah ditangani oleh dokter yang datang kerumah. Pak ilham dan istrinya sudah sedikit tenang dan menyuruh lidya untuk beristirahat saja dikamarnya. Pak ilham yang mungkin menyadari bahwa itu adalah salah satu ulah mister gepeng, pak ilham langsung marah kepada mister gepeng. Dia memanggil mister gepeng dengan sangat marah dan berkata kasar. Lalu tiba-tiba saja lampu diseluruh rumah seperti konslet, hujan langsung turun sangat deras dengan petir yang menyambar. Lidya berteriak ketakutan dan istri pak ilham langsung berlari ke kamar lidya untuk menenangkan lidya.

Disamping itu, pak ilham berteriak.

“dasar setan gatau diri!!! Udah matii masih aja mau nyawa orang!!!!”. Teriak pak ilham

            Setelah berteriak seperti itu, pak ilham langsung terpelanting ke dinding kamarnya, kaca-kaca yang berada dikamarnya retak dan pecah begitu saja. Pak ilham merasa kesakitan karena tubuhnya yang terhempas dinding kamar membuat kepala pak ilham mengeluarkan darah. Pak ilham duduk dan menahan sakit, dia ingin keluar kamarnya dan menuju kamar lidya, namun saat pak ilham berlari menuju pintu, pintu tersebut tertutup dan terkunci rapat. Pak ilham berteriak sekeras dan sekuat tenaga namun tidak ada yang mendengarnya. Lagi-lagi pak ilham dihujani oleh belarttung yang sangat banyak yang berasal dari plafon kamar pak ilham, pak ilham berteriak ketakutan dan menjauhi pintu itu. Pak ilham menuju ke pojok kamar dan tiba-tiba banyak darah mengalir mendekatinya serta bau yang sangat busuk ditambah lagi banyak hewan-hewan seperti belatung atau kelabang yang mendekati tubuh pak ilham. Mister gepeng memunculkan sosoknya dan datang mendekati pak ilham. Pak ilham berlari ketakutan hingga dia berlari keluar kearah jendela kamar dan pak ilham melompat keluar rumah melalui jendela kamarnya yang terletak dilantai dua.

            Pak ilham terbangun ditengah hujan deras dan petir, saat pak ilham terbangun pak ilham terus berlari keluar rumahnya menuju pemakaman yang berada di sebrang rumah. Mister gepeng yang terus memanggil-manggil nama pak ilham dan menginginkan pak ilham untuk menepati janjinya. Saat pak ilham berlari ketakutan tiba-tiba saja pak ilham tersandung akar pohon dan pak ilham tertusuk oleh kayu nisan yang tertanam ditanah kuburan lalu petir menyambar pohon besar dan pohon itu jatuh menimpa tubuh pak ilham yang sudah tertusuk di kayu nisan tersebut hingga isi perut pak ilham keluar dan bercucuran darah. Mata pak ilham yang terbelalak dan dilumuri dengan darah yang mengalir membuat suasana di pemakaman semakin seram.

Hari berlalu ditengah hujan deras yang tak mereda. Keesokan harinya, para penjaga makam terkejut melihat ada seseorang yang mati mengenaskan. Penjaga makam itupun langsung berlari menuju ke Rt dan melaporkan bahwa mereka menemukan mayat yang mati mengenaskan. Lalu Rt tersebut langsung bergegas menuju ke pemakaman dan melihat mayat siapa yang ada disana. Ternyata itu adalah mayat pak ilham seorang pengusaha kaya raya.

            Istri pak ilham yang sangat cemas menunggu pak ilham pulang. Tiba-tiba kedatangan pak Rt dan penjaga makam tadi.

“selamat siang bu”. Ucap pak Rt

“iya siang pak Rt, ada apa ya pak, tumben”. Jawab istri pak ilham dengan heran

“pak ilham ada?”. Tanya pak Rt

“ga ada pak, bapak belum pulang dari semalam, saya nungguin dia”.jawab istri pak ilham

            Pak Rt yang melihat keadaan rumah pak ilham dan keadaan tangan lidya yang dibalut oleh perban merasa gelisah dan prihatin karena akan menyampaikan kabar duka mengenai suaminya yang sudah meninggal.

“emmm, begini bu.. tadi saya mendapat laporan dari si udin kalo dia melihat mayat di pemakaman”. Ucap pak Rt

“yaa dipemakaman ya pasti ada mayat atuh udinn, pak Rt gimana sih”. Jawab istri pak ilham

“bukan begitu bu, jadi setelah saya lihat mayat itu dan saya langsung berlari kerumah pak Rt untuk menanyakan itu siapa, dan pak Rt menuju makam dan melihat wajah mayat itu, kata pak Rt itu adalah Pak ilham”. Jawab udin panjang lebar

“yaa, mungkin saya salah lihat atau apa maaf ya bu, tapi ibu bisa memastikan sendiri dengan ikut saya ke pemakaman”. Ujar pak Rt

            Mendengar kabar tersebut istri pak ilham langsung syok dan terkejut. Lidya yang merupakan anak satu-satunya pak ilham langsung menangis dan berteriak. Lidya ingin segera menemui bapak nya. Istri pak ilham langsung bergegas meninggalkan rumah untuk menuju ke pemakaman untuk melihat kebenaran dari apa yang dikatakan oleh pak Rt dan si udin.

            Jalanan yang becek membuat kaki dan pakaian istri pak ilham serta lidya menjadi kotor, mereka tidak peduli lagi. Yang merke pedulikan hanyalah pak ilham. Mereka langsung menuju pemakaman yang terletak tak jauh dari rumahnya. Dari kejauhan, istri pak ilham melihat ranting pohon besar yang jatuh dan terdapat seseorang yang tertimpa ranting pohon tersebut. istri pak ilham langsung berlari menuju kesana dan mereka melihat pria yang berlumuran darah serta isi dari tubuhnya keluar berserakan dan tubuh yang tertusuk oleh kayu nisan. Pria itu tak lain adalah pak ilham.

            Istri pak ilham dan lidya langsung menjerit, berteriak dan menangis histeris melihat hal itu. Istri pak ilham dan lidya sampai duduk di tanah pemakaman yang basah itu dan melihat keadaan suaminya yang berlumuran darah dengan mata terbelalak. Tak lama kemudian, para warga datang ke pemakaman untuk membantu mengangkat ranting pohon yang menimpa tubuh pak ilham serta membawa mayat pak ilham kerumahnya untuk dimandikan dan di shalatkan.

            Jenazah sudah dimandikan dan sudah dimasukkan kedalam keranda, terlihat terdapat teman-teman sekampung pak ilham yang datang untuk menghadiri pemakamannya. Pak dadang, pak yanto, pak herman dan pak hendra. Mereka sangat terkejut mendengar kematian pak ilham yang merupakan teman dekatnya selama dikampung. Terlebih lagi mereka terkejut ketika melihat kematian pak ilham yang begitu tragis.

            Proses pemakaman pun berlangsung, banyak warga yang berdatangan untuk ikut ke pemakaman. Istri pak ilham dan lidya terus menangis tiada hentinya, mereka sangat bersedih karena harus meninggalkan orang yang mereka sayang. Mulai dari sekarang, mereka hanya hidup berdua di rumah yang megah itu, ntah apa yang akan dilakukan oleh istri pak ilham dan lidya sejak kematian pak ilham.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status