Share

18. PERTOLONGAN DATANG

Seketika Radit menghentikan pukulannya terhadapku. “Kenapa dia ada di sini?” terdengar suara radit yang lirih. Ada getaran dalam nada bicaranya. Dia pasti sangat ketakutan melihat amarah pamanku. Lihat saja apa yang akan paman lakukan kepadamu, Raditya.

“Bagus! tolong selamatkan putri!” teriakan ibu menggetarkan hatiku. Suara tangisnya membuat jantungku berdebar. Ingin rasanya aku bersuara dan mengatakan ‘aku tak apa-apa’ untuk meredakan tangisannya. Tak tega mendengar wanita yang sangat kusayangi tersayat hatinya melihat putri satu-satunya yang teraniaya, persis di depan matanya. Hatinya pasti hancur. Sedang aku, aku tak bisa berbuat apa-apa. Jangankan untuk membalas, untuk menggerakan tangan saja terasa sakit. Sekujur tubuh seperti dihantam bebatuan yang besar. Sakit, berat dan perih.

Semua terjadi diluar prediksi. Bahkan tak pernah terselip dalam pikiranku kalau pria yang pernah aku cintai, dan dengan setianya diri i

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status