Share

34. PAMAN DATANG

“Kamera satu tetap standby dan tunggu perintah selanjutnya!” titah Roni yang masih terus berkoordinasi dengan anak buahnya.

“Paman, kenapa tiba-tiba ada di sini?” tanyaku kepada Paman. Rasanya damai sekali setelah kedatngannya. Emosi mulai terkontrol. Bahkan tangan Paman yang melingkar di bahuku serasa memberikan kehangatan.

“Roni yang memberitahuku. Put, aku’kan sudah bilang, jangan pernah bertindak sendiri! Kalau ada apa-apa bilang sama Paman!”

‘Aku juga gak sengaja. Tadi niatnya mau ke salon. Tiba-tiba Roni telpon dan mengabari kalau Radit dan Ibunya pergi ke tempat yang mencurigakan. Ya aku ke sini jadinya,” jawabku dengan manja.

“Lain kali jangan mengulangi, ya!”

“Iya.”

Kembali berkonsentrasi menatap ke arah layar ponsel. Ibunya Radit sudah kembali duduk di hadapan paranormal sembari memberikan plastik berwarna hitam serta menyerahkan amplop berwarna coklat ya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status