Share

Part 10

“Gak mau! Gak mau! Gue bisa jalan sendiri!”

Cinta menepis kasar tangan Pram sewaktu kedua lengan kokoh itu sudah terjulur siap meraih tubuh gadis itu.

Pram yang sudah memposisikan diri untuk mengangkat tubuhnya, menarik diri kembali dan hanya tegak di samping pintu bagian penumpang yang terbuka.

“Gak bisa, Cinta. Kamu tuh harus di bopong, lho. Mana bisa kamu jalan sendiri dengan keadaan kaki pincang begitu. Yang ada nanti malah tambah sakit, Cin.” Sabrina ikut membujuk Cinta yang kadar keras kepalanya memang di atas rata-rata.

Melihat pergelangan kaki kiri Cinta yang membengkak dan ada warna kebiruan, membuat Sabrina meringis ngilu. Rasa iba terbit di hatinya saat Cinta bersusah payah mengeluarkan tubuhnya sendiri dari dalam mobil sambil mengerang menahan sakit.

Tapi sepertinya tidak bagi Pram. Wajahnya datar saja mengamati pergerakan majikannya yang manja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status