Share

Part 11

Memang ya, bersama Pram itu bawaannya aman dan nyaman. Bukan karena stigma pekerjaannya saja yang mengharuskan Pram melindungi siapa yang sedang bersamanya. Tapi juga karena aura Pram sebagai laki-laki pelindung sepertinya begitu mendominasi.

Begitu yang di rasakan Bu Ocha. Sepanjang perjalanan pulang bersama Pram. Bawaannya pengen nempel terus. Di atas motor pun apalagi, tubuhnya seolah terpatri pada tubuh Pram. Merapat sambil memeluk pinggang Pram erat. Dan sesekali merebahkan kepala di punggung Pram.

Namun lucunya, Pram sama sekali tak merasa risih, walaupun Pram tentu merasakan bagaimana Bu Ocha duduk begitu rapat dengannya. Bahkan ketika berhenti di lampu merah, satu mobil sedan berisi gadis-gadis berpakaian putih abu-abu dengan genit menggoda dan meneriakinya ‘berondong dan tantenya’. Pram meresponnya hanya dengan tersenyum lebar. Sementara Bu Ocha makin menggila. Dia makin mengeratkan pelukannya dan mendusel-duselkan pipi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status