/ Romansa / MUSIM CINTA DI SEOUL 2 / KEBERADAAN SUAMIKU

공유

KEBERADAAN SUAMIKU

작가: Alna Selviata
last update 최신 업데이트: 2021-07-15 22:14:59

Dae Jung perlahan melangkah ke Anna. Dengan tatapan meyendu, dia mengenyahkan butiran air mata itu dari pipi istrinya. Sama seperti dulu,  tak rela bila harus melihat Anna bersedih, tak ingin kecantikan istrinya tertutupi oleh gelayut kesedihan.

"Katakan padanya, berhentilah menangis," pinta Dae Jung pada Zura.

"Kata  suami Nona, berhentilah menangis," ucap Zura melanjutkan kalimat Dae Jung.

Anna menutup wajag dengan kedua telapak tangannya. Zura baru ia kenal telah meliha kelemahannya sebagai seorang istri. Rasa lemah yang selama ini ia pendam bertahun-tahun. Tak menampakkan ke siapa pun, termasuk kepada kedua anaknya.

"Suamiku posisinya sekarang dimana?" tanya Anna.

"Di samping kanan, Nona, sedang mengusap air mata Nona," jawab Zura menunjuk ke arah kosong itu. 

Ponsel di saku Anna berdering, dia menyingkir sejenak. Sementara Dae Jung kembali ke Zura, "Terima kasih Zura, sudah membantuku," ucapnya.

"Kalian luar biasa saling mencintai, aku terharu," sahut Zura sembari mengibas matanya. 

Anna menutup telponnya. Dia menghela nafas lega, minggu depan dia akan ke kota Daegu, memandu temannya yang menjadi travel blogger. Dengan senyum menyungging, dia kembali lagi pada Zura.

"Maaf, aku sedikit menyita waktu tadi," ujar Anna.

Zura mengeleng kepala. Sebagai perempuan, dia pun terenyuh melihat aura Anna yang begitu bercahaya, 'pantas saja Dae Jung yang tampan itu sangat mencintai istrinya,' lirih Zura dalam hati.

"Sejak kapan suamiku ada bersamamu? Hm, maksudku kau melihatnya?" tanya Anna. Dia penasaran lima tahun belakangan ini tentang apa saja yang di buat oleh suaminya.

"Aku baru mengenalnya tadi siang, tapi sudah sebulan aku melihatnya mengikuti kalian, setiap kalian ke Mosque, dia ada di belakang anak-anaknya."

Anna tertegun. Sebaik itu Dae Jung, hingga saat  sakit pun, dia ingin menemani istri dan anaknya selalu. Anna merasa bersalah karena tidak menyadari itu.

"Dia memang selalu seperti itu, Kim Dae Jung tidak akan pernah berubah," lirih Anna menahan haru.

"Aku tidak akan berubah, meski jiwaku terpisah dari ragaku," timpal Dae Jung, meski ia tahu suaranya tak bisa di dengar oleh Anna.

"Kamu bisa tanyakan pada dia, kenapa dia belum bisa kembali sadar? adakah yang harus ia lakukan? maksudku, apa yang kurang dari darinya?" sederet kalimat tanya Anna menyerang Zura.

Gadis bercadar itu hanya bisa terdiam. Dia melirik ke Dae Jung. Suami Anna itu memegang dada, " Katakan pada istriku, carikan aku paru-paru baru," ucapnya.

"Ganti paru-paru itu, karena pemilik sebelumnya tidak rela paru-paru itu di gunakan oleh suami Nona, dengan cara untuk kembali sadar, carikan pendonor baru," papar Zura pelan. Dia tak ingin rahasia ini di dengar oleh orang lain.

Anna tergugu. Mungkinkah Paman Chung Sang tidak rela paru-parunya di berikan pada Dae Jung? oh, selama ini penyebab utama semua karena paru-paru Ayah Ji Yeong itu, begitu kejam Chung Sang hingga penembakan itu membuat Dae Jung koma sampai sekarang ini, bahkan paru-paru yang di harapjan itu sulit berfungsi seutuhnya hanya karena ketidakrelaan dari si pemilik, batin Anna menyergah.

"Aku akan carikan paru-paru yang lebih sehat untuknya, katakan pada suamiku, bertahanlah .." ucap Anna bertekad.

Dae Jung tersenyum. Dia menangkupkan dada ke Zura, pertanda ucapan terima kasihnya. Tanpa perempuan indigo itu, dia tak mungkin memberitahu cela dirinya pada Anna.

"Sepertinya tugasku sudah selesai, aku harus kembali ke Mosque," kata Zura menpamitkan diri.

"Kamu naik apa kesini? jarak Pyeongchamdong ke Hannamdong cukup jauh, bus pun juga sore baru terlintas, kamu harus di antar Pak Su, dia supir kami," kata Anna.

Zura ingin menolak, namun di sisi lain ada Dae Jung memaksanya pula. Di tambah lagi jalan yang ada di Kota Seoul belum sepenuhnya ia kuasai.  Meski tidak enak hati, Zura mengangguk menyetujui penawaran Anna.

Sebelum masuk ke mobil, Zura menunjuk ke arah kanan Anna lagi, " Dia selalu ada di samping kanan Nona, tak pernah ke kiri kecuali ada yang mendesak," ucap Zura.

Anna mengangguk. Melirik-lirik ke arah kananya yang tetap saja tak menampakkan mahluk apapun. Lambaian tangan Zura berikan untuk ucapan selamat tinggal. Pak Su sopir generasi Korain Group pertama melajukan mobil itu keluar dari gerbang.

Sulit Anna untuk beradaptasi pada sosok yang tak terlihat, namun karena itu ruh suaminya, dia pun harus terbiasa mengajak bicara tanpa mendengar sambutan kata dari Dae Jung kembali.

"Aku harus ke kamar, aku ingin mandi, kamu ikut aku," ucap Anna pelan. Dae Jung tersenyum kecil, bahagia karena Anna sudah mengetahui kehadirannya.

Dia mengikuti langkah Anna menuju ke kamar. Sempat terhenti ketika melihat Haneul dan Micha sedang bermain dengan kedua pengasuhnya. Anak gadinya itu melambai tangan kepadanya, Micha memang memiliki kemampuan khusus seperti yang di miliki Zura, namun dia belum bisa membedakan yang di lihat itu ruh ayahnya atau paman Dae Songnya.

Pintu kamar di buka lebar oleh Anna. Dia mengajak sosok yang tak terlihat itu masuk ke dalam kamarnya, lalu mengunci pintu itu dari dalam.

"Kamar ini tidak aku ubah, sama seperti lima tahun yang lalu, sesuai desain kamu," kata Anna, dia mulai melepas hijabnya, ciputnya, dan seluruh pakaiannya. 

"Aku tahu, kamar ini tempat aku jatuh cinta padamu untuk pertama kali," sahit Dae Jung mengingat malam pertama mereka yang sempat tetunda.

Anna menatap pantulan dirinya di cermin yang hanya berbalut handuk putih. Kenangan itu berkelebat lagi di benaknya, bila Dae Jung melihatnya mengenakan handuk, suaminya itu selalu menariknya hingga terlepas. Ah, sungguh usil. 

"Kamu tahu apa yang ku pikirkan?" tanya Anna seolah-olah bercanda dengan suaminya.

Dae Jung mendekat ke Anna. "Aku tahu, handuk yang selaku di tarik paksa dari tubuh mungilmu ini," sahutnya berbisik. 

Dae Jung mencium pundak istrinya. Seketika Anna di buat merinding, dia bisa merasakan ada sesuatu yang menemple di bahu kananya. Udara hangat ada di sisi kanannya.

'Dae Jung benar-benar ada di sampingku,' liirhnya dalam hati.

Mata melirik panik, rasanya campur aduk, bahagia juga ketakutan, sebagai manusia awam, dia pun juga memiliki ketakutan di posisi menerima benturan energi dari dimensi lain. 

Bulu halus di punggungnya semua menyambit sentuhan Dae Jung yang tercipta menjadi udara hangat.

"Ahkk!"

 Anna terperanjat dari tempatnya berpijak. Dia belum terbiasa dengan situasi menegangkan itu. Anna menyilangkan kedua tangan di tubuhnya.

"Aku ingin mandi, kamu jangan masuk, tunggu aku disini," kalimat Anna masih terdengar baku pada suaminya itu. Dae Jung hanya tertawa, sudah lama dia tidak melihat tingkah konyol istrinya.

"Kau tidak pernah berubah Anna, masih saja seperti pelayan resto," guyon Dae Jung.

Dia melihat seluruh isi kamarya itu. Foto-foto pernikahan mereka terpajang indah di sudut dinding. Anna tak pernah merubah apapun letak posisi di kamarnya. 

Pintu kamar mandi terbuka, Anna sudah selesai menyegarkan tubuh. Dia memainkan bola matanya menjelajah di setiap sisi. Masih tak menampakkan sesuatu. 

"Apa kamu masih ada disini?" tanya Anna penasaran.

Dae Jung duduk di tepi ranjang. Dia menikmati pemandangan mimik wajah Anna yang terlihat ketakutan.

"Oppa, kau membuatku takut," lirihnya.

Dae Jung menghamprinya. Di semburkan nafas berat di belakang telinga istrinya, cara yang tepat memberitahu keberadaannya. Anna merasakan udara hangat itu, dia mengangguk pelan, ah mengerikan, kesimpulannya sembari menghela nafas.

"Aku ingin tidur siang, Haneul dan Micha juga akan tidur siang, aku sebentar lagi akan datang bulan, tubuhku butuh istirahat, kamu ingin menemaniku?" papar Anna panjang lebar. Dia yakin suaminya itu merindukan moment tidur bersama dengannya.

Meski tidak bisa saling menyentuh, namun Dae Jung tetap bersyukur, bisa berada di samping istrinya, mengulang masa-masa indah yang lima tahun terabaikan.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   KEHADIRAN RINI

    Dae Song dan anak buahnya menuju tempat tinggal Rini, dengan bantuan manajer di perusahaanya, Dae Song dapat mengetahui tempat tinggal Rini yang sebenarnya. Selama ini Rini hanya mencantumkan alamat kontrakannya menjadi riwayat pribadi untuk kantornya. Setiba di gang yang sulit di akses oleh kendaraan roda empat, salah seorang anak buah Dae Song keluar dari mobil untuk mencari cara, tetapi tak ada jalan lain selain jalan yang di depan mereka."Tidak ada jalan lain, Tuan. Hanya ini akses satu-satunya," ucapnya."Kalau begitu kita jalan kaki saja, kata kamu kamu rumahnya sudah tidak jauh lagi 'kan?""Iya Tuan, hanya jarak seratus meter lagi.""Kalau begitu kita turun, kita jalan kaki saja," usul Dae Song yang keluar dari mobilnya.Anak buahnya mengelilingi Dae Song agar tuan mereka tetap terjaga. Masyarakat disekitar gang itu mulai grasak-grusuk, mereka terheran dengan kedatangan pria yang amat menonjol sebagai bos besar. Dae Song dan anak buahnya tetap berjalan, tidak menanggapi sapaa

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   KEADAAN ZURA

    Di Indonesia, Dae Song masih setia menunggu hasil pemeriksaan dari dokter, Zura mulai membaik secra kesehatan, namun secara psikis butuh waktu yang panjang untuk menerima kenyataan bahwa dia telah kehilangan kesuciannya secara sadis. Zura bahkan seringkali terpikirkan untuk mengakhiri hidupnya, Dae Song yang selalu diliputi rasa bersalah, selalu saja Dae Song menyudutkan diirnya dengan peristiwa yang menimpa Zura. Dae Ssong tetap disamping Zura, memberi dukungan moril,selain itu Zura juga tidak memiliki keluarga lagi di Indonesia.Dae Song menganggap dirinya sebagai kakak bagi Zura saat ini . "Kamu akan baik-baik saja, Zura.. Ada aku disini," ucap Dae Song menenangkan Zura."Aku sudah tidak berharga lagi, aku suda hina.." Zura tetap mencaci-maki dirinya sendiri."Tidak begitu, Zura.Kamu tetap berharga, kok. Zura yang dulu dan yang sekarang tetaplah sama, tidak ada yang berubah, kesucian seperti itu hanya kiasan sema

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   MENGANGGU

    Usai dari kebun binatang, mereka tidak langsung pulang ke rumah, sejenak Dae Jung mengajak Anna dan kedua anaknya mampir di restoran milik sahabatnya. Micha dan Haneul begitu bersemangat memasuki restoran milik sahabat Ayahnya."Hati-hati sayang, nanti kamu tersandung," ujar Anna.Dae Jung melirik ke Anna yang sedang membawa beban berat bayi dalam perutnya."Seharusnya kalimat itu ditujukan padamu, berhati-hatilah, kamu sedang membawa tanggungjawab," timpal Dae Jung. Ia cemburu, tapi bagaimanapun bayi di dalam kandungan Anna adalah keponakannya, yang ia sayangi seperti Micha dan Haneul.Anna tergugah, dia menyunggingkan senyuman lebar karena ucapan Dae Jung persis ucapan Dae Song sewaktu mengandung si kembar, yang pada kala itu Dae Jung terbaring koma."Kau telah melewati masa ngidammu?" Tanya Dae Jung."Ia, sepertinya," sahut Anna.Dae Jung mengangguk-anggukkan kepalanya, dia berlalu menghampiri sahabatnya yang pemilik restoran Jepang itu. Anna duduk bersama si kembar, Micha yang bah

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   KE KEBUN BINATANG

    Mereka sudah tiba di kebun binatang, Dae Jung sudah menyiapkan kamera untuk mengambil setiap momen Anna dan si kembarnya. Dae Jung berjalan disamping Anna yang sedang mengontrol anak-anaknya. Dae Jung dan Anna mengunci mulutnya masing-masing, liburan kali ini amat berbeda dari keluarga kawan-kawan Haneul dan Micha yang lain. Kedua orangtuanya malah kaku, bak seseorang yang baru saja saling kenal."Ayah, Ibu, lihat sana," teriak Micha menunjuk ke arah monyet yang bergelantungan.Anna berlari kecil ke arah kedua anaknya, takut jika anak-anaknya lepas kontrol dari guru yang mengawasi saat itu. Sementara Dae Jung berjalan tenang dibelakang sana, pikirannya tetap saja berkecamuk, dia berharap jika situasi itu segera berubah, bukan hanya sekedar sandiwara didepan kedua anaknya, melainkan mereka adalah keluarga utuh yang lengkap."Dia kenapa memilih berjalan di belakang?" Gumam Anna yang bingung melihat tingkah Dae Jung.Karena tak mampu mengawasi si kembar sendirian, Anna bergegas menghampi

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   MENDAPATI MENELEPON

    "Saya akan jelaskan secara detail di kantor polisi, kita tidak bisa bicara disini, Pak Dae Song diharapkan sore ini ke kantor, setelah urusannya telah selesai," ucap salah seorang petinggi di kepolisian di kota itu."Baiklah, Pak. Saya sedang menyelesaikan masalah dengan kolegaku juga siang ini, mohon bantuannya agar masalah ini cepat selesai," sahut Dae Song.Dae Song dan polisi keluar dari ruangan dokter, dia berpisah jalan dengan pihak berwajib itu ketika menyusuri lorong rumah sakit, sesaat Dae Song ke depan ruangan ICU tempat Zura melakukan perawatan lanjutan sebelum dipindahkan ke ruangan pemulihan. Pria itu menatap pintu ruangan ICU dengan hembusan nafas lega, sedikit demi sedikit dia mengontrol masalah mental Zura yang hancur karena pemerkosaan."Tuan, mobil sudah siap, mari kita berangkat sekarang," ucap salah satu pengawalnya.Dae Song mengangguk, dia berjalan keluar dari rumah sakit itu di dampingi kelima bodyguardnya, para awak media tetap saja menunggu pernyataan Dae Song

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   UNGKAPAN ZURA

    Dae Song tercengang dengan penuturan Zura, dia tidak menyadari betapa pedulinya Zura terhadapnya walaupun hubungan mereka hanya sebatas sekretaris dan bos semata."Seharusnya kau tidak perlu peduli seperti itu, jika aku tahu, aku akan melarang mu,," ucap Dae Song.Zura tersenyum sinis, dia menghardik dirinya sendiri dalam hati, memang tidak seharusnya ia menuangkan perhatian lebihnya kepada Dae Song, pria yang sudah beristri. "Aku memang bodoh, karena kebodohanku, aku dihukum seperti ini, aku bodoh karena mengikuti perasaanku," gumamnya.Dae Song menelisik kalimat Zura, dia tidak mengerti makna dari ucapan sekretarisnya itu."Maksud kamu apa, Zura?""Tinggalkan aku sendiri, Pak. Aku bisa mengurus diriku sendiri, pergilah mengurus urusanmu, dan keluargamu," kata Zura tanpa menoleh ke Dae Song.Dae Song tetap ingin bertahan di ruangan rawat Zura, dia tidak ingin meninggalkan Zura yang sudah menjadi tanggungjawabnya, dia yang mengajak Zura untuk dinas ke Indonesia, Dae Song juga tahu Zu

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status