Pulang sekolah nanti vanya berniat untuk kekantor kakaknya. Vanya mengambil ponselnya yang ada di dalam tasnya. Saat ponselnya sudah ditangannya vanya lansgung membuka aplikasi wattshap nya. Vanya mencari kontak kakaknya.
-raja ttega-
“Kak”
“Kak kevin sayang.”
“Kakak ku yang sangat aku cintai.”
“Kakakku yang sangat aku sayngi.”
“Kakak ku yang kadang juga sangat menyebalkan.”
Kevin yang saat ini sedang menandatangani beberapa berkas sebelum dirinya meeting pun lansgung mengambil ponsel yang berada dalam saku jas mahalnya. Kevin lansgung mmbuka aplikasi wattshapnya. Dan langsung membuka chat dari vanya adiknya.
-bocil kesayangan-
“Kak”
“Kak kevin sayang.”
“Kakak ku yang sangat aku cintai.”
“Kakakku yang sangat aku sayngi.”
“Kakak ku yang kadang juga sangat menyebalkan.”
Kevin membacanya sambil tersenyum penuh arti. “pasti ada maunya nih adak satu ini”. Batin kevin.
“Ada apa?.”
Tak berapa lama ahirnya adiknya membalas pesan chatnya.
“Nanti pulang sekolah vanya kekantor kakak ya.”
“Kakak rapat dek.”
“Yahhhh.. yaudalah kalau gitu gak jadi.”
“tuh kan bener pasti ada maunya nih anak”. batin kevin.
“Emang mau ngapain sih.”
“Gapapa kak. Mau aja ketemu sama kakak. Emm sadar gak sih udah seminggu vanya gak pernah ketemu sama kakak. Saat vanya udah tidur kakak baru pulang. Saat vanya bangun kakak udah gak ada dirumah. Kangen tau gak sih.”
“Maafin kakak dek. Kan kakak lagi sibuk.”
“Hmmmm.”
Kevin yang dapat balasan hmmm dari vanya pun merasa kasian sama adiknya.
“Giaman kalau nanti setelah pulang sekolah kakak yang jemput. Setelah itu kamu ikut kakak rapat.”
“Emang boleh?.”
“Boleh lah. Asal kamu gak keburu pulang pas nungguin kakak rapat.”
“Yaudah kalau gitu aku mau. Biar aku izin sama mama pulang bareng kakak.”
“Biar kakak aja yang bilang sama mama.”
“Oke lah terserah kakak aja kalau gitu.”
Setelah itu kevin pun lansgung menelfon mamanya untuk memberi kabar adiknya pulang bareng dengannya.
Vanya pun juga langsung mengembalikan ponselnya kedalam tasnya. Berbarengan dengan seorang guru yang masuk.
“Selamat siang anak anak.”
“Siang pak.” Kata semua murid serempak.
“Baiklah sekarang kalian siapkan kertas kosong sama alat tulis. Dan semua barang yang ada diatas meja segera dibereskan. Keadaan atas meja seteril.”
“Yah bapak mah gitu.”
“Open book aja pak.”
“kok ulangan sih pak”
“Kebiasaan guru satu ini.”
Begitulah celotehan teman temannya vanya satu kelas. Vanya hanya geleng geleng kepalanya.
Saat semua vokus degan soalnya fida menyenggol siku vanya.
“Van nomer dua apa gue belum.”
Vanya pun lansgung melihat keadaan sekitar. Setelah dilihatnya aman vanya lansgung menggeser jawabannya menuju kesebelah fida.
“Waktunya sudah habis sekarang silahkan dikumpulkan semua.”
“Ayo cepat sebelum saya tinggal kekantor.”
“ayo cepat langsung kumpulin.”
“Van nomer tiga apa?”
“Woy gue nomer lima belum liat punya lo dong.”
“Woy liat nomer dua.”
“Cepat kumpulin semuanya jangan ada yang menyontek. Cepat cepat.”
Entah begitulah keributan teman temannya dikelas saat ualangan telah diahiri.
“van lo langsung pulang kah?.”
“Enggak gue langsung kekantor kak kevin.”
“Yahh.. gagal dong gue nebeng lo.”
“motor gue lo bawa aja pulang. Gue dijemput sama kak kevin.”
“Beneran?.”
“Iya gue juga udah janjian sama kak kevin.”
“Yuk lah pulang kalau gitu.”
Setelah itu vanya dan fida keluar dari kelas mereka. Namun saat sudah sampai didekat tangga banyak siswi siswi yang menjerit jerit.
“Kak ariel liat sini dong kak.”
“Kak aril i lop yu.”
“Eh gila cakep amat most wanted.”
“Kak ariel bilang sama mamamu mau gak aku tukar sama cucu.”
Dasar bucin akut. Batin vanya
Vanya pun tetap berlajan seperti biasa kearah tangga.
“Vanya.”
Vanya yang merasa namanya disebut pun langsung menoleh kesumber suara.
“Lo vanya kan?.”
“Iya. Ada apa ya kak?.”
“Gapapa Cuma mau kenalan aja.”
“Oh. Sudah tau namaku kan. Kalau gitu saya permisi mau pulang dulu.”
“Eh van boleh gak gue minta nomor wa lo?.”
“Buat apa ya?.”
“Ya buat kenalan aja siapa tau cocok.”
Vanya pun langsung merogo tas sekolahnya untuk mengambil ponselnya. Setelah dapat vanya langsung membuka kontaknya. Namun ariel langsung merebut ponsel vanya.
“Lah lah.” Kata vanya sambil melihat ariel yang sedang mengetik diponsel vanya.
“Ini ponsel kamu. Terima kasih ya.” Sambil mengacak puncak rambut vanya. Setelah itu mereka jalan duluan sedangkan vanya hanya geleng geleng kepalanya.
“Dasar cowok kampret.”
Berbeda dengan fida yang dari tadi perasaannya bahagia karena bisa berdekatan dengan most wanted. Biasanya mah boro boro.
Vanya yang melihat temannya senyum senyum sendiri langsung menjitak kepalanya.
Pletak
“Sadar woy sadar. Dimasukin jin iprit tau rasa lo.” Kata vanya sambil berjalan mendahului temannya.
“Lo mah teman laknat van.”
“Semerdeka lo,”
Saat sudah sampai didekat parkiran vanya pun merogoh tasnya untuk mengambil kunci motornya.
“Nih gue kedepan duluan ya.”
“Siap bos.”
“Gak gue beliin bensin ya.”
“Terserah lo.”
Vanya pun langsung berjalan menuju kehalte depan sekolahnya. Untuk menunggu kevin. Namun saat ia sedang mau menghubungi kakaknya ada suara motor yang berhenti didepannya.
“Vanya ngapain kamu disini.”
“Nunggu jemputan kak.”
“Bareng aku aja ayo. Ku antar sampai depan rumahmu dengan selamat.”
“Enggak kak makasih.” Jawabnya sambil tersenyum saat melihat dari jauh mobil kevin sudah mau sampai didepannya.
“Ayo gapapa gak minta bayaran kok.”
“Enggak kak makasih. Itu kakak saya udah jemput.” Bersamaan dengan mobil hitam yang berhenti dibelakang motor ninja ariel.
“Ayo dek cepat.” Teriak kevin yang ada didalam mobilnya sambil kacanya agak dibuka.
“Iya kak.” Teriak vanya.
“Mari kak saya duluan.” Sambil berjalan menuju mobil kakaknya.
“lo bentar lagi akan jadi milik gue van dan lo gak akan bisa berpaling dengan gue. batin ariel dengan serigai tipis miliknya.
Saat didalam mobil vanya memainkan ponselnya sesekali tersenyum melihat ponselnya. Kevin yang sedang fokus mengemudi pun sesekali tatapannya melihat kearah adiknya yang sering tersenyum saat melihat ponselnya.“Siapa kamu tadi dek?.” Tanya kevin sambil tetap fokus mengemudi.Vanya yang merasa ditanya kevin pun langsung melihat kearah kevin. “Kakak kelas.”Kevin yang tak puas dengan jawaban adiknya pun kembali bertanya. “Bukan pacar kamu?.”“Bukan kak. Vanya gak mau pacaran lagi. Vanya masih trauma sama yang kemarin.” Kata vanya sambil tatapannya ke ponselnya lagi.“Kamu harus belajar buka hati van.”“Gak mau vanya masih fokus sama sekolah dulu aja. Enak jomblo aja kesana kesini mah bebas gak ada tambahan yang melarang. Sudah cukup papa sama kakak aja udah pusing aku dengernya kalau kalian ngomel.”“Terserah kau lah van.”Setelah sampai dicafe te
Saat didalam mobil vanya memainkan ponselnya sesekali tersenyum melihat ponselnya. Kevin yang sedang fokus mengemudi pun sesekali tatapannya melihat kearah adiknya yang sering tersenyum saat melihat ponselnya.“Siapa kamu tadi dek?.” Tanya kevin sambil tetap fokus mengemudi.Vanya yang merasa ditanya kevin pun langsung melihat kearah kevin. “Kakak kelas.”Kevin yang tak puas dengan jawaban adiknya pun kembali bertanya. “Bukan pacar kamu?.”“Bukan kak. Vanya gak mau pacaran lagi. Vanya masih trauma sama yang kemarin.” Kata vanya sambil tatapannya ke ponselnya lagi.“Kamu harus belajar buka hati van.”“Gak mau vanya masih fokus sama sekolah dulu aja. Enak jomblo aja kesana kesini mah bebas gak ada tambahan yang melarang. Sudah cukup papa sama kakak aja udah pusing aku dengernya kalau kalian ngomel.”“Terserah kau lah van.”Setelah sampai dicafe te
“Vanya kenalkan saya akbar caesar, dan ini istri saya nesya caessar. Dan juga ini anak saya adinata ailen caesar.” Kata laki laki paruh baya tersebut namun masih terlihat sangat tampan dan juga gagah.Vanya langsung tersenyum kearah nesya. “Malam tante nesya.” Setelah itu vanya juga tersenyum kearah adinata. “Malam.”.Setelah itu vanya hanya duduk dan mendengarkan kedua orang tuanya sedang asik berbicara.“Gimana san kalau minggu depan langsung acara pernikahannya.” Vanya hanya diam karena vanya masih tak mengrti arah pembicaraan keluarganya dengan keluargacaessar.“Lebih cepat lebih baik.” Kata papa vanya dengan semangat.“Gimana dengan kamu nata, apakah kamu setuju?.” Tanya akbar kepada nata.“Terserah kalian toh percuma saja sekeras apapun aku ngelak juga acara konyol ini akan dilanjutkan.” Kata nata sambil memutar kepalanya jengah.“Kalau kam
Sudah hampir satu minggu vanya tidak pulang kerumahnya dan sudah satu minggu pula vanya menginap diapartemen punya ariel.“Kak ariel maafin vanya ya udah ngerepotin kakak.” Kata vanya saat ariel sedang mengunjungi appartemennya yang saat ini dihuni oleh vanya. Jangan tanyakan ariel tinggal dimana. Ya pastinya ariel pulang kerumah mamanya.“Iya gapapa van, santai aja kali.” Kata ariel dengan senyum.“Gara gara vanya disini kak ariel jadi pulang kerumah orang tua kakak.” Sambil menundukkan kepalanya.“Gapapa kali van. Gimana kalau malam ini kita keluar beli ice cream?.”Vanya yang menunduk langsung mengangkatkan kepalanya. “Ha beneran kak ariel ajakin aku beli ice cream?.”Ariel yang melihat perubahan expresi vanya pun lansgung terenyum. “Iya beneran. Yukk keburu malam nanti.”“Yaudah kak yuk cepat.” Kata vanya bersemangat.“Eitts tunggu ben
Dari pintu vanya berjalan menuju kesebelah kevin dan duduk bersimpuh disebelah kevin sambil menundukkan kepalanya. ‘Kevin pun langsung mengelus punggung vanya. Memberikan ketenangan dan kekuatan untuk vanya.Papanya juga keget mengetahui vanya masuk kedalam kamarnya.namun sebisa mungkin papanya hanya diam supaya mamanya tidak menetahui keberadaan anak perempuannya yang saat ini sudah kembali kerumah.“Mama” sapa vanya kepada mamanya saat mamanya sedang menghadap ketembok.Vanya pun memanggil mamanya lagi karena yang pertama tidak ada jawaban sama sekali dari mamanya.“Mama ini vanya ma.”Seketika mamanya langsung menghadap kearah vanya. “Vanya ini benar kamu nak. Mama tidak sedang mimpi kan?.” Tanya mamanya saat udah melihat kearah vanya dan membelai pipi vanya.“Ini beneran vanya mama. Maafin vanya ya ma udah buat mama sakit. Vanya janji setelah ini vanya akan menuruti apa yang mama in
Saat ini nata baru saja datang dari kantornya. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00. baru saja nata membuka pintu utama nata dikagetkan dengan keberadaan maminya yang berdiri didepan pintu dengan kedua tangan disilangkan didepan dada.“Eh ada mami, malam mi.” Kata nata sambil mencium tangan maminya.Tanpa basa basi maminya langsnung mencecar pertanyaan bukan pertanyaan melainkan pernyataan terhadap nata. “Kamu besok gak usah ngantor ya. Mami mau ajak kamu membesuk mamanya vanya yang masih sakit. Sekalian katanya vanya juga sudah pulang kerumah.”“Nata besok ada meeting mami.”“Yaudah kalau gitu batalin aja sekarang meetingnya nata.” Jawab maminya dengan nada memohon.Nata yang tidak tega melihat maminya memohon dengannya pun lagsung menuruti keinginan maminya. “Yaudah terserah mami. Nata mau kekamar dulu mau istirahat, nata capek mami.”“Yaudah sana pergi.”
Tak lama dari itu vanya keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah yang sudah fress setelah tadi sedikit mengeluarkan air matanya.“Nama kamu siapa?.” Tanya vanya yang sudah duduk dikursi sebelah angel.“Namaku angel.” Jawab angel.“Oh kamu pacarnya kak nata ya. Maaf ya gara gara kemauan orang tua ku hubungan kalian jadi seperti ini.” Kata vanya sambil menundukkan kepalanya.Angel yang menyadari jika vanya saat ini sedang menangis pun langsnu mendekatinya dan mengelus punggung vanya.“Kenapa kakak menangis. Aku bukan pacarnya kak nata aku adik kandungnya kak nata yang kuliah digerman. Sudah kakak jangan bersedih ya.”Vanya langsung menghentikan tangisannya dan lansgnung menatap kearah angel.Angel yang merasa ditatap pun ahirnya tersenyum kearah vanya.“Maaf ya aku tadi menatap sinis kearah kakak. Karena aku baru saja bertemu dengan kakak. Karena aku akan selalu bersikap beg
Setelah sampai dikamar vanya nata langsung mengunci pintunya dari dalam seteklah itu nata berbaring dikasur king sizenya vanya dengan melihat kesekeliling. Vanya duduk dimeja riasnya untuk membersihkan bekas make upnya. Setelah itu berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya. Setelah dirasa cukup bersih vanya langsung berjalan menuju almari untuk mengambil baju gantinya.Setelah berganti dengan baju santainya vanya langsung berjalan kemejariasnya. Dilihatnya nata yang saat ini sudah tidur ditemat tidur king sizenya. Vanya pun ahirnya keluar kamar untuk kekamar kakaknya.Tok tok tokVanya mengetuk pintu kamar kevin. “Kak”.“Masuk aja dek gak dikunci pintunya.” Suara teriakan kakaknya dari dalam kamar.Setelah itu vanya lsngung membuka pintunya dan berjalan menuju kakaknya yang saat ini sedang berada didepan laptopnya.“Kak pinjem baju sama celana dong buat kak nata.”Kevin langsung menatap adi