Setelah sampai dikamar apartementnya nata langsung berjalan menuju kamarnya setelah itu vanya duduk dikursi yang ada diruang tamunya. Nata mengambil beberapa baju dan celana juga dalaman untuk dibawah kerumah vanya.
Bukanya nata tak mampu membeli yang baru namun nata bukan tipe orang yang suka beli beli baju baru. Ngapain harus beli baju baru jika yang lama masih bisa dan layak untuk dipergunakan.
Nata melihat dari dalam kamarnya vanya sedang duduk disofa yang ada diruang tamu dengan memainkan ponselnya. Tanpa sadar nata menyunggingkan senyumnya samar. Setelah puas menatap vanya nata lansgung berjalan keluar kamarnya sambil mententeng koper yang berisi baju celana dalaman dan juga beberapa koleksi jam tangannya.
Vanya yang melihat nata yang baru saja keluar dari dalam kamarnya pun langsung menatapanya dengan menautkan kedua alisnya.
“Sudah?.” Tanya vanya kepada nata.
“Sudah.” Jawab nata sambil berjalan menuju sofa sebelah va
Setelah acara makan malam bersama vanya dan nata ahirnnya kembali kekamar mereka. Saat sudah sampai didalam kamar vanya berjalan menuju sofa panjang yang ada dikamarnya sambil mengenakan selimut unyuk menutupi tubuhnya.Sedangkan nata yang dari tadi tengah menatap vanya yang saat ini sudah berada disofa panjang dan mengenakan selimut pun hanya diam. Nata lebih memilih membuka ponselnya.Dirasa vanya sudah tertidur dengan nyenyak saatnya nata akan memindahkan vanya kekasur king sizenya dan nata yang akan tidur disofa panjang tersebut.Nata ahirnya mendekati vanya yang saat ini sudah tertidur pulas. Nata mmandangi wajah vanya dengan seksama. “Sebenarnya lo punya paras yang cantik sayangnya gue gak mencintai lo saat ini.” Guman nata dengan pelan. Setelah itu barulah nata membopong tubuh vanya kekasur king sizenya.Pagi hari vanya terbangun dari tidurnya. Vanya melihat lihat sekitarnya. Perasaan tadi malam dirinya tidur disofa tersebut namun kenap
Hari ini adalah hari yang sangat bebas untuk siswa yang remidial atau diatas rata rata. Dikarenakan minggu kemarin adalah semua siswa siswi melaksanakan ujian tengah semester.Sedang asik dengan lamunannya vanya dikagetkan dengan suara yang barusan keluar dari pengeras suara.“Selamat pagi bagi siswa siswi yang mengikuti ujian susulan diharapkan menuju keruang guru sekarang juga. Terima kasih.” “Van lo mau gue temenin apa enggak.” Kata fida kepada vanya yang saat ini sudah menegakkan kepalnya.“Gak usa da gue sendiri aja. Kasian nanti lo nunggu gue lama.” Kata vanya sambil membuka tas ranselnya.“Gue berangkat dulu ya da.” Kata vanya sambil berjalan santai menuju keluar kelas dengan membawa alat tulis.Vanya berjalan menuju ruang guru saat sudah didepan ruang guru vanya terlebih dulu mengetuk pintunya dan baru masuk biar terlihat sopan.Saat sudah masuk ruang guru vanya melihat
Dari pintu vanya berjalan menuju kesebelah kevin dan duduk bersimpuh disebelah kevin sambil menundukkan kepalanya. ‘Kevin pun langsung mengelus punggung vanya. Memberikan ketenangan dan kekuatan untuk vanya.Papanya juga keget mengetahui vanya masuk kedalam kamarnya.namun sebisa mungkin papanya hanya diam supaya mamanya tidak menetahui keberadaan anak perempuannya yang saat ini sudah kembali kerumah.“Mama” sapa vanya kepada mamanya saat mamanya sedang menghadap ketembok.Vanya pun memanggil mamanya lagi karena yang pertama tidak ada jawaban sama sekali dari mamanya.“Mama ini vanya ma.”Seketika mamanya langsung menghadap kearah vanya. “Vanya ini benar kamu nak. Mama tidak sedang mimpi kan?.” Tanya mamanya saat udah melihat kearah vanya dan membelai pipi vanya.“Ini beneran vanya mama. Maafin vanya ya ma udah buat mama sakit. Vanya janji setelah ini vanya akan menuruti apa yang mama in
Saat ini nata baru saja datang dari kantornya. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00. baru saja nata membuka pintu utama nata dikagetkan dengan keberadaan maminya yang berdiri didepan pintu dengan kedua tangan disilangkan didepan dada.“Eh ada mami, malam mi.” Kata nata sambil mencium tangan maminya.Tanpa basa basi maminya langsnung mencecar pertanyaan bukan pertanyaan melainkan pernyataan terhadap nata. “Kamu besok gak usah ngantor ya. Mami mau ajak kamu membesuk mamanya vanya yang masih sakit. Sekalian katanya vanya juga sudah pulang kerumah.”“Nata besok ada meeting mami.”“Yaudah kalau gitu batalin aja sekarang meetingnya nata.” Jawab maminya dengan nada memohon.Nata yang tidak tega melihat maminya memohon dengannya pun lagsung menuruti keinginan maminya. “Yaudah terserah mami. Nata mau kekamar dulu mau istirahat, nata capek mami.”“Yaudah sana pergi.”
Vanya langsung pulang menuju rumahnya menggunakan kendaraan online yang dipesannya lewat aplikasi yang berada diponselnya. Setelah sampai rumah vanya langsung berlari menuju kamarnya yang berada dilantai dua. vanya membersihkan tubuhnya dan mencuci almamaternya. Setelah dirasa sudah bersih vanya langsung keluar kamar mandi.Namun baru saja vanya keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handukyang menutupi tubuhnya dan berada di kepalanya karena baru saja ia mencucu rambutnya. Tiba tiba nata sudah ada di kamar masih lengkap dengan kemejanya yang sudah digulung sampai sikunya.“Eh kapan datang.” Tanya vanya sambil berjalan menuju lemari pakaiannya.“Barusan. Kenapa kamu sudah pulang? Bolos kan kamu?.”Vanya langsung tak berkutik sedikit pun. Setelah itu vanya tersenyum seperti tak punya salah.Nata langsung menatanya tajam. “Cukup sekali ini saja jangan diulangi lagi.””Siap bos.” Jawab vanya sa
Malam tlah tiba vanya dan anggel masih berada disebuah salon dan nata sudah pergi sebelum maghrib tadi. Vanya dengan dres berwarnah hitam selutut namun ada belahan 5 cm dari lutut sebelah kanan. dan juga tas kecil warna hitam dengan rambut yang di keriting dan high hills berwarna senada. Dan juga angel dengan dres warna hitam juga namun berbeda modelnya saja.Vanya terlihat sangat cantik dan menawan pasti banya yang melliriknya nanti saat di pesta tersebut. Angel tersenyum melihat kearah vanya. “Sudah?.”“Sudah.” Vanya pun menjawabnya seraya tersenyum menatap angel.“Yuk berangkat sekarang.” Ajak anggel sambil menarik tangan vanya.“Kamu pasti akan menyesal karena tidak mengajak istri kecilmu yang menawan ini kak.” Batin anggel dengan seringai samar dibibirnya.“Tante aku bengkat dulu ya bye.” Teriak anggel kepada pemilik salon tersebut sambil melambaikan tangannya.Vanya dan anggel
Ariel dan vanya sedang berdansah dan sepasang bola mata yang dari tadi melihatnya dengan wajah yanng sangat merah padam melihatnya. Nata lansgung melepaskan paksa rangkulan dari senja dan berjalan menuju kedua pasangan dansah tersebut.Saat sampai didekat mmereka nata langsung mmenarik vanya dan membawanya keluar. Ariel yang sedang berdansah pun langsung kaget saat vanya ditarik oleh nata. “Eh lo apaan narik narik pacar gue. Lepasin gak tangan lo.”Nata yang mendengarnya pun wajahnya bertambah merah padam dan cekalan ditangan vanya juga makin erat. Sudah dipastikan sekarang tangan vanya sudah merah akibat cekala nata.“Masih pacarkan. Gue suaminya.” jawabnya dengan suara dingin.Vanya langsung kaget saat mendengarnya begitupun dengan ariel. Karena dari dulu ucapan nata gak pernah ada yang bercanda dan tidak benar. Apa yang dikatakan nata pasti beneran. Ariel pun melepaskan tangan vanya.“Lo yang minggir.
Tringgg tringg tringgg.Bunyi alaram di ponsel vanya berbunyi. Vanya yang merasa terganggu pun ahirnya meraba raba mencari ponselnya berada. Setelah ditemukannya vanya langsung mematikan alaramnya. Dengan setengah sadar dari tidurnya vanya merasakan ada yang menimpah perutnya dan uga kakinya serta terdengar suara hembusan nafas yang teratur. Vanya pun ahirnya tersenyum karena mengingat kejadian tadi malam sebelum ia tidur.Flashback on. Setelah mendengar gemercik air yang bertabrakan dengan lantai alias air yang terjatuh dilantai. Vanya dengan segera berjalan menuju tempat tidur yang ada disana. Vanya merebahkan tubuhnya sambil melihat kelangit langit tempat tidur dengan tangannya memegang bibirnya yang barusan telah ciman pertama kalinya dengan nata suaminya. Vanya sesekali tersenyum saat mengingatnya. “Ternyata cakep juga. Bisa cemburu juga anak onta satu itu, eh enggak ding anaknya mami nesya ding