Share

Bab 3 : Tinggal Serumah?

Hari ini hari pertama Alya bekerja jadi seorang Asissten Dari Arya Nugraha. Alya datang Tiga puluh menit lebih awal karena takut terlambat. Sambil menunggu waktu kerja Mulai, alya menunggu di Loby Hotel sambil membaca Informasi tentang Hotel.

 Saat Alya sedang asyik membaca Informasi. Tiba tiba Alya memanggil Mbak Ratna yang Baru saja melewatinya. " Mbak Ratna" Teriak Alya sambil melambaikan tangan.

" Eh, Alya. Ini hari pertama kamu bekerjakan kan. Slamat ya, kamu sudah diterima kerja di sini." Ucap Ratna sambil menyalami Alya.

" Siapa Yang harus saya temui pagi ini mbak? Soalnya saya belum tahu Apa yang harus saya kerjakan?" Tanya Alya pada Ratna.

" Kamu naik aja di Ruangan Kemarin. nanti kamu akan ketemu satu Ruangan Tepat di sebalah Ruangan pak Arya. nanti kamu bertanya dengan Sekertaris Pak Arya di sana. Namanya Dewi. Tapi mungkin kalau sekarang dia belum datang, Tapi paling sebentar lagi dia sampai kok." Ucap Ratna yang sambil mengarahkan Alya.

" Tapi mbak Ratna Bisa kan kasi Gambaran tentang pekerjaanku nanti,? Takutnya aku bingung Mbak kalau nggak dapat pengarahan terlebih dahulu." ucap Alya Yang kembali meminta arahan pada Ratna lagi.

"" Gimana ya Al.? Pokoknya bisa di Bilang seperti Pesuruh lah." Jawab Ratna sambil tertawa.

"Aku sih mendengar ini cuma dari Asisstennya Pak Arya sebelumnya. Dia lebih dulu bekerja di sini dibanding aku. Namun Pak Arya memecatnya karena Kurang disiplin dan banyak pekerjaannya yang Kurang rapi." Ucap Ratna menjelaskan.

Mendengar Itu Alya Langsung bergegas menuju Ruangan Yang Telah di Tunjukkan Oleh Ratna." Kok Bisa di pecat nanti setelah enam Bulan Mbak? kenapa Nggak dari awal aja. Kan pekerjaannya Berantakna. Kenapa Harus dipertahankan?" Tanya Alya penasaran.

" Kalau itu sih Mbak juga nggak tahu Al. soalnya semua keputusan berada di tangan Pak Arya. Dan Pak Arya juga Orangnya sangat Susah ditebak."

" Terus mbak. Apakah ada Asissten lain yang menjadi Asissten Pak Arya?"

"Ada sih beberapa. Namun semuanya nggak Ada yang bisa bertahan."

"Loh kenapa Mbak?"

" Mbak Juga nggak tahu. pokoknya sekarang kamu jalani aja dulu dan Paling nnti juga kamau akan rasain." Jelas ratna.

Saat Alya menuju Ruangan yang telah di Tunjuk Ratna Tadi. Tiba tiba Jantungnya Deg degan.

Alya Yang baru sampai di depansalah satu ruangan yang di tunjuk Ratna merasa bingung harus ngapain. Karena Saat Tes Wawancara kemarin, Alya Tidak pernah melihat Sosok Yag beranama Dewi ini.

Sambil menunggu Dewi Tiba, Alya Duduk di sebuah Sofa Yang Tepat Berada di samping Ruangan Pak Arya. Sambil melihat pemandangan Kota Jakarta Dari Kaca Jendela.

" Wow, Indah Banget ya." Ucap Alya Sambil mengambil Ponsel yang ada di Tasnya Untuk memotret beberapa Gambar.

Saat Alya sedang mengambil Gambar Pemandangan Kota Jakarta itu, Tiba tiba ia di Kagetkan dengan Sentakan Kaki yang sedang berjalan. Alya yang mendengar Itu langsung berbalik dan menyimpan Ponselnya di dalam tas. Ternyata Itu adalah Dewi, Sekertaris arya.

Alyapun langsung memperkenalkan dirinya. " Halo Mbak. Nama saya Alya angraeni. Saya Asissten Barunya Pak Arya."

" Oh, Asisstennya Pak Arya. Unglah Kamu sudah datang. Cpat bantu aku. Sebentar Pak Arya akan ada rapat jam sembilan. Tolong kamu Print berkas berkas yang ada di sini habis itu kamu Fotocopy di ruangan sebelah sana". Ucap Dewi sambil menunjuk Ruangan Fotocopy."

Saat Alya hendak Pergi untuk melaksanakan Tugas yang diberikan Oleh Dewi. Tiba tiba Dewi Memanggilnya kembali.

" Oh iya Alya. waktu wawancara kemarin Kamu diminta membuatkan Kopi kan. Sekarang Tolong kamu buatkan Kopi Untuk Pak Arya. Aku akan keluar sebentar membeli Sarapan Untuk pak Arya. Soalnya Tadi aku buru buru, sampai Lupa Beli Sarapan." Ucap Dewi.

" Iya mbak. Nanti akan saya Buatkan." Ucap alya Sambil mengangguk menegrti.

Dewipun meninggalkan Alya untuk membeli Sarapan Pak Arya.Ssedangkan Alya Langsung bergegas menuju Ruang Fotocopy.

Saat itu tidak ada orang di Ruang Fotocopy. Alya langsung menyalakan mesin fotocopy dan memfotocopy semua berkas yang diberikan Dewi.

"Fotocopy Dan print berkas sudah Seslesai. Sekarang saatnya Buat Kopi." Ucap Alya Berlalu menuju Pantry.

Saat Alya hendak pergi ke pantry, Alya Di kagetkan dengan kedatangan Arya yang baru saja keluar dari Lift.

" Maaf Pak" Ucap alya.

"mau kemana Kamu?" Tanya Arya.

" Saya mau ke pantry buat kopi untuk bapak"

"Oh ok. Kalau begitu kamu cepat sedikit ya, Sebentar lagi akan ada rapat." Ucap Arya.

" Baik Pak"

Alya langsung buru buru menuju Pantry membuatkan Kopi untuk Arya. Saat berada di dalam Lift, Alya meletakkan Tangannya di dada. Alya merasakan Jantungnya yang bergegup Kencang.

" Sudah seperti Jailangkung saja. Datang tak di jemput, Pulang Tak Di antar. Munculnya sangat tiba tiba, bikin Orang jantungan Saja.' Gerutu Alya yang melihat Arya Muncul Secara Tiba tiba tadi.

Saat di Pantry Alya bertemu dengan Staf dan OB. ia tak punya banyak waktu untuk berbasa basi dengan mereka. Alya hanya menyapa sekedarnya dan bergegas menuju mesin kopi.

Saat alya sedang ingin membuat kopi, Tiba tiba ia teringat pada saat iya wawancara. Saat itu Alya membuat kopi dengan menggunakan Metode Shypon dan itu yang membuatnya bisa bekerja di sini." Aku harus membuat Kopi yang sama seperti wawancara kemarin." Ucap alya dalam hati.

Alya pun langsung membuat kopi sesuai dengan yang Arya sukai. Setelah Alya selesai membuat kopi, ia langsung segera bergegas menuju Ruangan Arya dan membawa kopi buatannya itu.

Tok tok tok!

" Masuk" Ucap Arya dari dalam Ruangannya.

" Ini pak Kopinya. Silahkan diminum." Ucap Alya sambil Meletakkan Kopi Disamping piring Sandwich yang tadi dibeli Dewi dan  menawarkan kopi Pada Arya.

" Terima kasih. Oh iya, Tim HRD pasti sudah menjelaskan apa pekerjaanmu kan.? Jadi, nanti kamu lansgung saja menuju Ke alamat ini ya?" Ucap Arya sambil meletakkan memberikan Selembar kertas pada Alya.

" Apa ini pak?" Tanya Alya dengan Wajah Heran.

" Itu alamat Rumahku. Mulai nanti malam Kamu tinggal di Rumahku." Ucap Arya.

Alya yang mendengar Perkataan Arya langsung melongo Kaget. Ia Baru saja masuk kerja Hari ini, dan dia  sama seklai Belum beretemu dengan HRD Hotel Itu." Kok aku nggak tahu sama sekali ya kalau aku harus tinggal di Rumah Pak Arya. Apa sebenarnya kemarin aku harus ke ruang HRD dulu ya, sbelum ke Ruangan Pak Arya.?" Ucap alya yang bertanya tanya dalam hati.

" Tinggal Di Rumah Bapak?' Tanya Alya heran.

" Iya kamu kana Asissten Pribadiku, jadi kamu harus bisa mengontrol semua apa yang aku lakukan. Termasuk Saat aku di Rumah." Jelas Arya.

Alya yang mendengar Itu Hanya Heran dan tidak bisa berkata kata lagi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status