Share

Bab 2 : Tamparan Untuk Arya

"Dasar Kampret! Kalau kau bukan Calon Bosku Akan ku colok matamu" Gerutu Alya dalam Hati.

Alya yang sadar dirinya tidak dianggap berada di ruangan itupun merasa sangat Kesal.

" Ada perlu apa lagi?" Tanya Arya dengan Nada yang datar.

" Oh itu pak, Kopinya" Ucap Alya sambil menunjuk Kopi yang ada di depan Arya.

" Akan saya minum nanti."

" Apa nggak sebaiknya diminum sekarang pak? Takutnya kalau nanti sudah dingin."

Arya yang mendengar itu langsung meletakkan berkas yang ada di tangannya " Namamu siapa tadi?" Tanya Arya.

" Alya Angraeni pak."

" Alya sudah berapa lama kamu bekerja disini?" Tanya Arya lagi.

" saya belum bekerja di sini pak. Hari ini saya datang wawancara untuk menjadi asissten pribadi pak Arya. Bukan bermaksud lancang pak, saya hanya menyarankan saja. Alangkah baiknya kalau kopi diminum selagi masih panas" Ucap Alya sembari meminta maaf pada Arya.

" HAHAHA, Kamu belum bekerja di sini, tapi sudah berani memerintah saya ya?" Ucap Arya sambil tertawa.

"Maaf pak, saya tidak bermaksud seperti itu." Ucap Alya Sambil menunduk. Alyapun berusah untuk diam dan tidak berkata apa apa lagi, Karena Takut dirinya tidak akan diterima.

Mendengar apa yang dikatakan Alya, arya pun melepar berkas yang ada di tangannya. Arya mendengkus kesal dan mencoba untuk meneguk kopi itu. Namu Saat kopi ityu menyentuh Lidahnya, Raut muka yang tadinya sangat masam sketika berubah. Sudut bibirnya terangkat ke atas, sambil tersenyum tipis.

" Namamu tadi?"

" Dasar Pria Tuli. Harus berapa kali aku memperkenalkan diri?" Teriak Alya dalam hati yang mumali memanas.

"Nama saya Alya Angraeni Pak." Ucap Alya memperkenalkan dirinya kembali.

" Oh Ok ALya. Terima kasih atas Kopinya. Sekarang kamu boleh kemabli. Kamu tunggu saja kabar selanjutnya.

" Kalau begitu saya undur diri dulu pak." Ucap Alya sambil meninggalkan Ruangan Itu. Perasann Alya bercampur aduk. Mulai dari bahagia, senang dan Tegang. Iapun berusaha untuk tersenyum sambil keluar.

Sesampainya di luar, Alya menyandarkan punggungnya di dinding sambil menatap pintu Ruangan Arya dengan tatapan yang penuh harap.

" Bagaimana Reaksi pak Arya? Apakah dia suka dengan Kopi buatanmu?" tanya seorang wanita Padanya.

Alyapun kaget ketika ratna menepuk pundaknya. Ia tak sadar kalau Ratna sudah berada di Sampingnya.

" Saya jyga nggak tahu kak. Sepertinya nggak ada harapan deh." Ucap Alya dengan Wajah yang lesu.

" Nggak apa apa. Jangan Patah semangat gitu donk. kalau ada lowongan Lain Kamu bisa mencobanya lain kali. Sudah bagus kamu bisa sampai bertemu dengan pak Arya. Sejauh ini Cuma Kamu yang bisa bertemu dengan Pak Arya dari sekian ribu Pelamar" Ucap Ratna yang mencoba untuk menyemangati Alya.

Alya pun kembvali mencoba untuk tersenyum kembali. " Buat apa bertemu Pak Arya, Kalau ujung ujungnya juga tidak akan lolos. Kalau perlu saya tidak usah beretemu dengan pria yang menjengkelkan itu." Gerutu Alya dalam hati.

"Kalau begitu saya pamit dulu ya Mbak. sampai Jumpa nanti." Ucap Alya yang berpamitan pada Ratna.

" Iya semangat ya!" Ucap ratna sembari memberikan semangat pada Alya.

 Dengan wajah yang sangat lesu, Alya berjalan menuju Lift. Walaupun hanya sebentar, Namun Sangat menguras tenaga dan pikiran Alya.

" Ada ya, Orang yang semenyebalkn dia." Ucap alya sembari menuju lift.

Saat Alya hendak ingin keluar dari Lift. Tiba tiba ada notifikasi E-mail Masuk di Ponselnya. ia buru buru membukanya saat melihat yang yang mengirim E-mail itu adalah HRD dari Hotel dimana dia melamar saat ini.

 Melihat Kata selamat Yang tertulis dalam isis E-mail Itu. Mata Alya sontak melebar. Ternyata Ia diterima menjadi Asissten Arya Nugraha.

 Ia buru buru menuju Kursi yang ada di Loby Untuk menegecek kembali e-mail Itu dan Membacanya berulang Kali.

" Aku sedang tidak bermimpi kan?" tanya Alya pada dirinya sendiri ambil mencubit lengannya.

" Ternyata Ini Bukan Mimpi. aku benar benar diterima Bekerja di Hotel Ini." Ucap Alya kegirangan.

Alya masih teringat jelas dengan raut wajah Arya, saat mencicipi Kopi Buatannya Itu. Arya yang tak menunjukkan Wajah yang bersahabat bahkan Tidak ada tanda tanda sedikitpun Kalau Alya akan di terima.

Saat Alya sedang asyik mengingat Moment wawancaranya yang sangat menegangkan tadi. Tiba Tiba Keluar sosok Arya Berasama Dua orang yang sempat mewawancarai Alya tadi.

Alya pun menatap Arya dari atas kepala, Hingga Ujung Kaki. " Ternyata Pria menyebalkan Ini Cakep Juga ya. Apalagi menggunakan Setelan jas, Kelihatan Sangat berwibawa." Gumam Alya dalam hati.

Sebelum Arya melangkah meninggalkan Loby Hotel, Ia sempat menatap Alya dengan tatapan yang sangat tajam. Alya yang melihat Bosnya sedang menatap itu Langsung membuang Senyum Kecil. Namun Senyuman Itu tak dibalas oleh Arya, bahkan Hanya memalingkan wajah dan terus berjalan.

" Sialan. dasar manusia Sombong" Gumam Alya.

Alya tak terlalu memikirkan watak Bossnya yang sangat dingin Itu, Yang ia pikirkan hanyalah bagaimana dia bisa bekerja dengan baik di tempat itu. Dan kalaupun nantinya ia sudah tak sanggup dengan sikap Arya padanya, dia akan keluar tanpa memikirkan apapun.

Alya yang merasa sangat Senang setelah mendapat E-mail itupun langsung memesan Ojek, yang walanya ia akan memesan Taxi karena berpikir ia tidak akan diterima. Tiba tiba berubah pikiran agar bisa menghemat.

Saat Alya hendak berjalan ke depan pintu gerbang untuk menunggu ojek Online yang ia pesan, tiba tiba ia melihat mobil sedang berhenti karena di hadang oleh penegendara lain. Namun ia Coba memperhatikan Orang yang keluar Dari Mobil itu secara seksama. Ia Sontak kaget saat melihat orang yang keluar dari mobil itu adalah bosnya, ayra Nugraha. dan mobil yang menghadanhnya adalah moibil seorang wanita yang ia tak kenal.

Alya yang tak tahu apa yang sedang mereka bicarakan hanya berpikir, kalau mereka adalah sepasang kekasih yang sedang berantem. karena tampak jelas terdengar kalau mereka sedang cekcok, walaupun tak tahu arah dan tujuan pembicaraan mereka. 

alya yang masih Asyik memperhatikan perkelahian antara dua sejoli itu, tiba tiba di buat kaget saat satu tamparan menadarat di pipi Arya. "Wow. Ayo mbak tampar lagi.! Ucap sean berbisik. Alya yang masih menyimpan dendam dengan sikap Atasannya Tadi, Sangat bahagia melihat atasannya yang menyebalkan itu di Tampar oleh seorang wanita. 

Saat Alya Masih saja Fokus dengan pertengkaran itu, tiba tiba ojek Online yang dipesannya menghampiri. "Mbak alya ya?" Tanya Ojek itu.

Arya yang mendengar suara tukang Ojek yang menyebutkan nama Alya Seketika Mengalihkan pandangannya menatap Alya dengan tatapan Sinis.

Alya yang sadar akna tatapan itu Sontalk Kaget, dan langsung memasukkan Ponselnya ke dalam saku dan langsung Naik ke Boncengan Ojek itu. "Ayo pak, Cepat Jalan." Ucap Alya sambil menepuk pundak Tukang Ujek Itu.

Tukang ojek yang mendengar ucapan Alya itu langsung menancapkan gasnya. Alya yang saat itu melintas di Samping arya menggunakan Ojek, langsung memalingkan Wajahnya Berlawanan dengan arah Arya.

" Hampir saja aku Ketahuan" Ucap Alya sembari mengusap dadanya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status