Home / Romansa / MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool / 12. Teman Baru untuk Xena

Share

12. Teman Baru untuk Xena

Author: Lefkilavanta
last update Huling Na-update: 2021-02-12 13:00:18

Fajar datang membawa hangatnya sinar sang surya. Bersama dengan riuhnya suasana sekolah kalau bel masuk untuk mengumpulkan berbagai macam bentuk dan sifat siswa siswi sekolah menengah atas Cakra Binanta. Tegas gadis itu melangkah menyusuri lorong sekolah. Lelah selepas berdesakan dengan para penumpang bus yang membawa tubuhnya menyusuri padatnya jantung negara kemudian berhenti tepat di halte bus sebelah sekolahnya. Selepas itu, Xena harus kembali berjalan sedikit jauh memutar untuk sampai ke depan gerbang utama yang biasa menjadi akses seluruh warga sekolah untuk keluar dan masuk lingkungan sekolah. 

Kini hanya tinggal menyusuri satu lorong saja, Xena sudah bisa dinyatakan sampai ke dalam kelasnya sebelum bel berbunyi dan menyisakan lima belas menit pertama. Sebenarnya ada Malik yang siap menghantar dan menjemputnya pulang menggunakan moge yang diberikan sang papa satu tahun lalu genap di hari ulang tahunnya. Akan tetapi, mengiyakan tawaran si saudara tiri sama dengan Xena melompat masuk ke dalam lubang penuh buaya dan ular berbisa untuk membunuh dirinya sendiri. Semua teman-temannya akan tahu, bahwa Xena dan Malik tinggal dalam satu atap yang sama sebagai sepasang saudara tiri yang bertemu beberapa tahun lalu.

Selanjutnya jangan ditanya bagaimana kondisi dan situasi serta keadaan yang terjadi pada gadis bertubuh tinggi dengan kaki jenjang yang memperindah penampilan fisiknya. Menjadi target buruan para gadis cantik yang ingin mendekati Abian Malik Guinandra adalah posisi dan status yang akan disandangnya nanti.

"Xena!" panggil seseorang menyela langkahnya. Membuat gadis yang tadinya menempatkan fokus sepasang lensa miliknya itu menoleh diiringi dengan sepasang kaki yang ikut terhenti. Menunggu sepasang remaja yang kini berjalan tegas dengan posisi tangan saling menggandeng satu sama lain. Sungguh pemandangan yang membuat hatinya iri!

Bagaimana tak iri, kalau yang datang dengan jari jemari yang saling bertaut untuk menyatu itu adalah Nea Oktaviana dengan sang kekasih Daffa Kailin Lim. Remaja yang baru saja dibicarakan Xena bersama Malik kemarin malam.

"Kalian udah baikan?" Xena menatap sejenak Nea yang mengangguk ringan sembari tersenyum kuda. Mengubah genggaman tangannya menjadi sebuah rangkulan sederhana namun cukup untuk melekatkan posisi keduanya agar saling berhimpitan tak ada jeda juga celah yang membatasi.

"Syukur deh." Palsu! Senyum dan kalimat milik Xena untuk menggubris Nea barusan itu benar-benar hanya sebuah dusta semata. 

Jujur saja Xena selalu berpikir bagaimana jikalau Nea dan sang kekasih mengalami pertengkaran hebat hingga membuat mereka menyudahi hubungan dan memutuskan untuk menjalani hidup masing-masing tanpa ada ikatan apapun lagi? Itu akan sangat melegakan untuknya. Sebab semesta memberikannya sebuah celah untuk datang dan masuk ke dalam hidup Daffa Kailin Lim sebagai seorang gadis baik yang datang kala seorang laki-laki sedang berada di titik terendahnya.

Akan tetap bukankah Xena adalah gadis jahat yang akan tertawa di atas luka sahabatnya sendiri?

"Sepulang sekolah ada acara? Kita mau ngerayain hari baikan dengan makan-makan di kafe biasa. Mau ikut?"

Xena terdiam sejenak. Hal biasa yang terjadi di antara Nea Oktaviana dan Daffa Kailin Lim bak sebuah rutinitas keseharian adaah pertengkaran sebab hal kecil yang berujung pada penyelesaian konflik dengan merayakan hari baik di tempat istimewa pertama kali Daffa dan Nea berjumpa. Di tempat itu juga, Daffa memupuskan harapan Xena untuk bisa memiliki hatinya dengan menyatakan perasaannya pada Nea di depan Xena. 

Semesta mengkhianati Xena! Ia mengenalkan Nea pada Daffa kala itu dengan maksud dan tujuan agar Nea mampu menilai kecocokan antara dirinya juga si ketua osis, namun Daffa jatuh hati pada Nea. Begitu juga sebaliknya. Mengacaukan segala harapan dan alur indah yang disusun Xena untuk membahagiakan dirinya sendiri. 

"Xena ada acara sama gue nanti." Seseorang menyela. Datang dengan langkah anggun dan gerak kaki yang terlihat indah bak seorang model yang sedang berada di atas karpet merah.

Hela Ileana. Gadis cantik setara usia dengan Xena itu kini tersenyum ringan. Menyapa dengan menggoyangkan tangannya pada Nea dan sang kekasih yang hanya diam tak banyak bereaksi. 

Xena yang dikenal oleh Nea adalah gadis tertutup yang tak memiliki banyak teman. Hanya dirinya, Daffa, Danita, dan Rhea anak kelas sebelah. Namun apa ini? Siapa yang sudah mengundang gadis asing ini untuk datang bergabung bersama mereka?

"Dia Hela." Xena memperkenalkan singkat. Seakan tahu apa yang ada di dalam otak Nea hanya dengan menatap perubahan ekspresi wajah sahabatnya itu.

"Kita ketemu kemarin sore. Jadi, gue belum sempet cerita ke kalian tentang Hela," imbuhnya melirik Hela yang mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Dan Hela, ini Nea dan pacarnya, Daffa." Seperti seorang pemandu wisata yang sedang memperkenalkan tempat-tempat bersejarah kepada para turis, itulah posisi Xena saat ini.

"Lo juga boleh gabung kalau mau." Nea menyahut. Menatap sejenak Daffa yang menoleh cepat pada kekasihnya. Sifat aneh Nea, si tukang sok akrab dan sok dekat pada orang-orang baru di sekitarnya. Baiknya dari sifat aneh sang kekasih, Nea mempunyai banyak teman dengan koneksi yang luas. Tak heran jikalau banyak yang mendukung hubungan Nea dengan Daffa sebab gadis itu dikenal baik nan ramah oleh semua orang.

"Bolehkah?" Hela menyahut. Hanya mendapat anggukan dari Nea.

"Aku bergabung kalau gitu." 

"Setuju! Kita ketemu setelah pulang sekolah nanti." 

Semuanya menganggukkan kepalanya. Hanya Xena yang terdiam sembari melipat bibirnya masuk ke dalam. Ragu? Sedikit. Hela adalah orang asing di dalam hidupnya. Gadis itu mendekati Xena hanya untuk menjadikannya bahan pendekatan dengan Abian Malik Guinandra. Selebihnya? Tak ada!

Xena hanya khawatir, bagaimana kalau Daffa berkata banyak hingga tak mampu memilah mana rahasia mana yang bukan rahasia tentang Malik kalau-kalau Hela menyinggung nantinya.

"Malik?" sapa Hela pada remaja yang kini berjalan ke arahnya. Bukan untuk menghampiri Hela, Xena atau pun Daffa yang merupakan musuh bebuyutannya. Malik datang berjalan mengarah pada mereka sebab itulah jalan satu-satunya untuk si remaja masuk ke dalam kelasnya. 

"Kalian lagi arisan keluarga?" tanya Malik sejenak menghentikan langkahnya. Menoleh pada Daffa yang kini memalingkan wajahnya sebab kehadiran remaja jangkung di depannya.

"Gue adalah temen baiknya Xena mulai sekarang." Hela menyela. Membuat Malik sukses menoleh dan menatap paras cantiknya. 

"Kita adalah teman baik," imbuhnya sembari menarik lengan Xena dan membuat tubuh gadis yang masih mematung tak bisa berkata apapun lagi itu tertarik kasar mendekat padanya.

"Seriusan? Xena kayaknya nolak itu."

"Pertemanan kalian maksud gue," ucap Malik dengan nada sedikit ketus.

Membenci Hela? Tidak. Malik memang remaja aneh yang suka melucu dengan tingkah menjengkelkan miliknya. Namun, ia bukan remaja bodoh yang membenci gadis secantik Hela Ileana. Tujuannya berbicara dan menanggapi hanya sebab Daffa berada di sisinya sekarang ini. Membuat perasan Malik benar-benar tak nyaman.

"Hm. Gue adalah temen dia," sahut Xena menutup kalimatnya.

Malik tersenyum tipis. "Syukur deh kalau lo punya temen baru. Gue ikut seneng lihatnya," tukas Malik mengulurkan tangannya. Mengusap puncak kepala gadis yang menimbulkan reaksi berlebih dari Hela, Nea, namun tidak untuk Daffa.

Pembalasan dendam Malik untuk Xena belum selesai rupanya—batin Daffa.

... To be Continued ....

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   190. Ending : Kisah terakhir kita

    Ini bukan pertemuan mereka yang terakhir, itulah yang ingin Xena katakan lewat kehadiran dan tatapan matanya untuk Bara. Ia meminta polisi untuk menemui teman juga mantan kekasihnya itu. Perpisahan dan akhir sidang harus dirasakan dengan perasaan yang ikhlas dan lapang dada, Xena ingin memberikan kesan itu pada remaja yang baru saja meletakkan pantatnya di atas kursi. Bara tak berucap apapun. Ia terus memandang Xena. Wajahnya tak sesayu dan tatapannya tak senanar sebelumnya. Gadis itu lebih terlihat 'hidup' dengan polesan make up yang khas seorang Xena Ayudi Bridella. Suasana yang ia dapatkan dari Xena mulai kembali lagi."Kenapa lo menemui gue lagi?"Xena tersenyum manis. Ia meraih ujung jari Bara dengan perlahan-lahan. Remaja yang ada di depannya mulai menatap dengan aneh. Ia tak bergerak, terus mengikuti apa yang dilakukan Xena padanya sekarang. Gadis itu mulai menggenggam ujung jari-jari miliknya lalu menatap Bara dengan penuh kehangatan

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   189. End of Troubles

    "Pengadilan menyatakan terdakwa atas nama Haidar Bara Ivander terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan, penculikan dan penyekapan kelas ringan, serta penganiayaan kelas ringan. Untuk itu pengadilan menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara 10 tahun ditambah dengan pidana penjara 2 tahun dan ditambah dengan pidana penjara 6 bulan. Menetapkan lamanya terdakwa di tahan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan selama 2 tahun mengingat usia terdakwa yang masih remaja. Pengadilan memerintahkan agar terdakwa tetap ditahan dengan denda sekurang-kurangnya adalah 20 juta rupiah. Demikian putusan pengadilan ditetapkan."Ketokan palu terdengar begitu tegas menggema di ruangan. Remaja jangkung dengan pakaian khas seorang tahanan kota itu hanya bisa mengangguk. Tak ada yang disanggah. Pengacaranya pun nampak diam dan mulai pasrah. Tak perlu waktu yang lama, tak perlu drama ini itu untuk mengurung si iblis

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   188. About Friends (2)

    Rumput hijau yang menyejukkan mata dan hati. Mendamaikan perasaan yang sedang riuh bergemuruh di dalam jiwa saat ini. Malik memutuskan untuk mengikuti setiap langkah yang diambil oleh Zain pagi ini. Ia ingin berbicara banyak dengan laki-laki yang sudah menjadi temannya itu. Ia tak benar-benar membenci Zain. Hanya saja, siapa dingin Zain padanya membuat Malik menjadi sedikit jauh dari temannya itu. Sebenarnya di dalam lubuk hati yang dalam, ia tak pernah menyimpan dendam untuk remaja berponi naik ini. Hanya saja, ia iba. Zain terlalu lama menyimpan rasa sakitnya sendirian. Selepas kematian Tara, remaja itu menjauhi Malik dan memutuskan untuk menghilang dari peredaran. Baru beberapa bulan yang lalu ia kembali datang dengan Aksa yang membawanya penuh luka dan darah segar yang mengalir dari beberapa bagian tubuhnya.Memang, permusuhan keduanya sedikit unik. Tak ada pertengkaran juga perkelahian. Malik selalu memaafkan bagaimana perilaku Zain padanya. Toh juga, ada a

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   187. About Friends (1)

    Semilir hawa bayu mengiringi langkah keduanya membelah trotoar jalanan yang menjadi jalur utama untuk mereka saat ini. Jalanan Kota Jakarta yang ramai, padat, dan tak pernah sepi juga sela. Selepas keluar dari bangunan kantor polisi, keduanya kini memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak dan mampir ke sebuah tempat untuk menikmati liburnya hari ini. Tanggal merah, hari penting untuk negara. Namun, surganya bagi para pelajar. Mereka diberi jeda satu untuk merilekskan otak dan hati mereka. Menikmati suasana kota di pagi hari sampai senja datang menutup kisah nanti sore. Malik dan Xena merasakan semua itu. Sedikit demi sedikit perasaan yang mengganggu di dalam hati mereka mulai hilang begitu saja. Semua masalah yang datang mulai surut bak gelombang air laut di malam hati. Rasanya sedikit tenang, mereka bisa menjalani hidup sesuai dengan apa yang mereka inginkan saat ini. Menjalin hubungan sederhana dan mulai merajut kasih juga cinta untuk melalui masa muda. Malik

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   186. Perasaan ku

    Malik menatap wajah wanita tua yang ada di depannya saat ini. Pandangan matanya terus saja tertuju pada Sarah yang baru saja datang menghadang langkahnya. Sepasang mata dengan lensa pekat itu mulai menatap sayu dan nanar wajah mantan anak tirinya itu. Penuh luka, identik dengan apa yang terjadi pada sang putri kemarin malam. Kata Xena selepas ia sukses membuat mamanya menangis dengan keadaan wajah dan tubuhnya yang kacau, ia melegakan hati wanita tua itu dengan mengatakan bahwa untung saja Malik datang menyelematkan Xena dari Bara. Katanya, juga. Malik terluka sama dengan apa yang dialami oleh Xena. Gadis itu juga mengimbuhkan kalau yang menghantar dirinya sampai gerbang depan malam-malam begini adalah Abian Malik Guinandra, tetapi kala disuruh mampir untuk mengobati lukanya, Malik menolak. Alasannya hanya satu, ia tak mau membuat Sarah kembali kacau dengan dua luka di dalam hatinya selepas mendapatkan dua putra dan putrinya pulang dalam keadaan seperti itu. Toh juga ada papanya di

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   185. Hati Yang Terluka.

    Bara mengetukkan ujung jari jemarinya di atas meja kayu yang ada di sisinya. Ia bersandar tepat di atas kursi sembari menyilangkan kaki dan menatap ke arah gadis yang masih tak sadarkan diri selepas ia menyiksanya habis-habisan. Bara memukul wajah Xena. Sisi bibir gadis itu tergores dengan darah yang mulai mengering. Ujung matanya lebam selepas Bara melayangkan tinju ringan kala sang gadis terus saja mengumpat padanya. Xena mengejutkan. Jujur saja, Bara tak tahu kalau gadis itu bisa setangguh ini dengan penampilan dan tatapan wajah dan polos. Kala dirinya mendorong Xena masuk ke dalam gudang sekolah dan menutup pintunya dengan rapat. Xena bahkan mulai bergeming di tempatnya dengan terus menatapnya menggunakan tatapan tajam penuh amarah. Bara menampar wajahnya lalu mendorong tubuh Xena hingga jatuh terantuk sisi meja rusak di belakang tubuh gadis itu. Darah mengalir dari sisi sikunya dan luka lecet datang selepas paku berkarat tak sengaja menyentuh permukaan lengannya.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status