Share

172. Mimpiku!

Langit senja berarak mengiringi setiap langkah yang diambil oleh keduanya. Nara memfokuskan tatapan matanya sesekali menoleh pada remaja jangkung yang ada di sisinya saat ini. Selepas turun dari halte bus, mereka memilih untuk berjalan-jalan di sepanjang trotoar jalanan. Rumah Nara, masih satu arah dengan ini. Tak perlu khawatir soal pulang, jika ingin kembali ke rumah, Nara hanya perlu berjalan ke depan lalu tepat di lampu merah itu, ia hanya perlu berbelok masuk ke sebuah jalanan komplek dan melalui beberapa rumah hingga akhirnya ia bisa dikatakan sampai ke depan rumah sederhana miliknya. 

Nara menunjuk ke arah kanan. Di sana taman kota berada. Nara membawa tubuh Aksa untuk datang ke arah itu. Ditemani dua cup besar minuman dingin nan manis, mereka ingin berbincang satu sama lain menikmati langit mendung sore dengan suasana yang khas. Tak lagi berjalan ringan, sebab Nara sudah mulai lelah saat ini. Duduk adalah pilihan terbaik untuk menjemput malam datang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status