Share

BAB 27

Pernikahan. Bukankah seharusnya aku merasa bahagia di hari pernikahanku sendiri, tetapi tidak begitu pada kenyataannya. Kini aku menatap wajahku yang terpantul di depan cermin. Wajah muram nan sendu, hanya riasanku saja yang dapat menutupi bagaimana hatiku di dalam sana. Semua orang tampak berbahagia akan kami berdua. Mengucapkan selamat dan memberikan pengharapan akan kelanggengan bahtera rumah tangga yang akan kami arungi, tetapi aku tahu, dia tidak benar-benar menginginkan pernikahan sungguhan.

Di kali kedua aku menginjakkan kaki di rumah ini, aku mengetahui satu kenyataan bahwa dia hanya menjadikanku sebagai alat balas dendamnya, tetapi pada apa? Ap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status