Share

Kebenaran yang terkuak

Part 16

Risna membawaku masuk ke dalam, membaringkan tubuhku di atas sofa. Aku bisa melihat wajah paniknya melihat keadaanku.

"Mas kenapa?" tanyanya seraya membuka kacing bajuku bagian atas.

Aku tidak menjawab memandangnya lekat. Lalu menyunggingkan senyum terindahku untuknya.

"Tisya," lirihku pelan.

"Mas, Aku istrimu-Risna bukan perawan tua itu," ujar Risna seraya mengoyang-goyangkan tubuhku.

Membuang muka dari tatapan Risna. Mulai jengah dengan keberadaannya.

"Mas mau tidur," ujarku seraya bangkit.

Risna memapahku menuju kamar, mulutnya terlihat komat-kamit seperti merapalkan sesuatu. Aku menghentikan langkahku, firasatku mengatakan seseorang berdiri di belakangku. Begitu kutoleh, tidak ada siapa-siapa.

"Kenapa Mas?" tanya Risna cepat. Aku hanya mengeleng pelan.

Risna membantu memapahku ke atas ranjang. Tangan lembutnya meraih jemariku.

"Mas, cincin yang aku berikan kemana, Mas?" tanya Risna dengan wajah panik.

Aku mengangkat tangan, membolak-balikkan kedua belah tangan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status