Share

Turun Jabatan

Para warga memberiku jalan, baru beberapa langkah, terdengar deru mobil yang berhenti tak jauh dari kerumun warga. Keluar seorang lelaki yang tak lain adalah Bintang. Hati semakin dongkol melihatnya menerobos warga. Aku tergugu di tempat melihat kepanikan Bintang yang tak mampu dia sembunyikan.

"Wan, masuk, ayo!" Ibu menarik tanganku.

Aku tidak tahu lagi harus menaruh mukaku dimana. Risna dan tetua daerah tempat tinggalku berkumpul di ruang tamu sederhana milik Tisya.

Tisya mempersilakan Ibu dan Bintang untuk duduk. Namun, dia abaikan denganku. Ah! Menyebalkan.

"Ada apa ini, Ris?" tanya Ibu seraya memegang pundak Risna pelan.

Risna tidak menjawab, mukanya masam bak cuka. Terkesan santai dan tak tahu malu. Aku dibuat geram oleh sikapnya yang acuh tak acuh.

"Begini, Bu Andini. Menantu Ibu datang ke tempat Mbak Tisya dengan emosi yang tidak stabil. Bahkan, dia sempat menampar Mbak Tisya. Memaki-maki Mbak Tisya dengan keji. Saya tidak tahu permasalahan apa yang menyebabkan hal ini terjadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status