Wah, ada apa nih dengan Erlangga? Jangan lupa klik tanda vote ya kak agar bisa tetap eksis di aplikasi, jangan lupa baca juga cerita saya yang lainnya. 1. ISTRIKU MINTA CERAI SETELAH AKU TAGIH HUTANGNYA (Tamat) 2. KUNCI BRANKAS RAHASIA SUAMIKU(ONGOING)
Maaf, Aku Pantang Cerai! (16)"Mas Wisnu! Ibu!"Teriakan Citra memecah kesunyian pagi hari. Aku dan beberapa orang wanita yang sedang berbelanja terkejut mendengarnya. Gadis itu baru turun dari motor yang sepertinya ojek langsung berteriak memanggil saudara laki-lakinya dan sang ibu."Brengsek, dimana sih mereka."Brak ....Terdengar para ibu mengucap istighfar dan mengelus dada, saat melihat gadis itu menendang pintu rumah ibunya. Aku hanya tersenyum melihat perbuatannya."Sepertinya bakal ramai, aku rasa ini akan menjadi masalah yang panjang.""Mbak Alea bicara apa?"Aku mengelengkan kepala saat abang tukang sayur bertanya. Untunglah suaraku kecil, jadi dia tak mendengar apa yang aku ucapkan."Gak apa Bang. Tolong total semua belanjaan saya."Pria itu langsung menjumlahkan semua barang yang aku ambil. Setelah itu menyerahkan belanjaan dalam kantong plastik."Mbak Al, kalau boleh tau kau dan Wisnu sudah bercerai ya? Kenapa tak tinggal satu rumah lagi. Apa benar kata ibu mas Wisnu kala
Maaf, Aku Pantang Cerai! (22)"Al, ijinkan aku masuk. Ada yang ingin aku bicarakan!"Maya dan Erlangga menarik napas saat mendengar teriakan Wisnu. Kedua orang itu segera keluar dan meminta pak Jaja untuk mengijinkan Wisnu masuk."Ada apa lagi Mas? Aku rasa kau harus ingat isi perjanjian kita. Kalau tidak kita bisa akhiri semua ini di pengadilan agama saja, lama-lama muak juga aku melihat tingkah mu."Alea melipat tangan di depan dada. Sedangkan Erlangga hanya menatapnya, sembari menikmati pisang goreng dan bakwan buatan Alea, Wisnu menahan perih di hati saat melihat masakan istrinya dinikmati pria lain."Katakan padaku, Vidio apa yang kau berikan pada Citra? Kenapa dia jadi ingin bunuh diri?"Alea dan Erlangga saling pandang. Mungkin tak menyangka kalau gadis seperti Citra bisa bertekad untuk bunuh diri."Kau yakin dia mau bunuh diri Mas? Coba berikan pisau atau tali untuk gantung diri. Aku rasa dia tak akan berani melakukannya, soal Vidio kau bisa lihat langsung dari ponsel adikmu it
Maaf, Aku Pantang Cerai 18."Apa yang di katakan Alea, Nu? Kau sudah memberikan dia pelajaran kan? Ibu tak terima dengan apa yang dia lakukan pada adikmu Citra."Wisnu terduduk lemas. Baru saja kembali sang ibu langsung memberinya banyak pertanyaan, soal kunjungannya ke rumah Alea.Bayangan tentang kebersamaan sang istri, dengan sahabat baiknya membuat kecemburuan di hatinya semakin besar."Apa yang bisa aku lakukan Bu? Alea bahkan tak mau menunjukkan Vidio yang dia kirim ke Citra. Aku curiga itu sesuatu yang memalukan, makanya Citra menutupinya dari kita."Plak ....Wisnu terkejut mendapat tamparan dari sang ibu. Tatapannya nanar saat menatap wanita yang melahirkannya ke dunia ini."Dasar anak kurangajar. Kau bahkan mencurigai adikmu sendiri daripada perempuan sial yang kau nikahi itu, semua ini pasti ulah perempuan jalang yang begitu kau cintai itu.""Dia bukan perempuan Jalang, Bu!"Wisnu berteriak membuat sang ibu terkejut dan gemetar. Hal itu membuat Wisnu menyesal lalu berlari k
Maaf, Aku Pantang Cerai! 19.Wisnu mengelap keringat di keningnya. Dia duduk di bawah pohon dekat trotoar, sejak pagi dia berjalan untuk mencari kerjaan, tapi belum ada yang menerima lamarannya."Sulit sekali mencari kerja sekarang. Kalau terus begini, bagaimana aku bisa segera memiliki uang."Wisnu mulai mendesah, wajahnya sangat lelah begitu juga dengan hatinya. Apalagi sang ibu tak bisa di ajak kompromi, wanita itu berkeras mempertahankan perhiasannya. Lebih memilih menyimpan benda itu, daripada menjual untuk membantu kehidupan mereka yang semakin sulit."Dek maafkan aku. Apakah semua masalah ini karena aku menyakiti hatimu?"Wisnu menyeka airmatanya, ada perih di hati ketika mengingat Alea. Entah apa yang sedang wanita itu lakukan sekarang, rindu mengebu tapi dia malu untuk menemui wanita yang masih sah menjadi istrinya."Setidaknya kau tak ikut merasakan hidup susah bersamaku Al. Walaupun itu terasa tak adil, bukankah pasangan suami-istri itu harus berbagi susah-senang bersama, t
Maaf, Aku Pantang Cerai! (20)"Kau tak usah banyak bicara, Nu. Selagi tak bisa memberi ibu uang, jangan ikut campur urusan ibu. Untuk saat ini Alea hidup dengan senang saatnya dia balas budi.""Budi apa yang kita tebar padanya, Bu? Jangan lupa rasa sakit yang dia terima selama ini, kalau ibu tak malu aku yang merasa malu padanya Bu."Wisnu sudah kehabisan kesabaran pada sang ibu. Sejak semalam dia berusaha menyadarkan wanita itu namun hasilnya nol besar, justru dia yang harus menerima kemarahan dan juga hinaan sang ibu."Sudahlah Mas, kau diam saja. Lebih baik pergi cari kerja, soal makan biar aku dan ibu yang mengurusnya. Ingat kau harus pulang membawa uang, jangan enak-enakan numpang hidup pada ibu."Plak ...."Wisnu!"Terdengar teriakan sang ibu, setelah melihat Wisnu menampar Citra. Pria itu tak menyangka akan merasakan mulut pedas adik kandungnya."Kurangajar tak tau diri. Apa kau lupa kalau selama ini kau sudah seperti lintah dalam hidupku, sekarang dengan kurang ajarnya kau bil
Maaf, Aku Pantang Cerai! (21)-ERLANGGA POV-"Syukurlah, akhirnya kau mau juga menemui aku di sini Al. Padahal aku sudah berniat pergi ke Indonesia untuk menculikmu."Aku menatap Alea, wanita yang lama tidak aku lihat sejak dia menikah dengan pria pilihannya. Setelah lama menunggu akhirnya aku mendengar kabar Kalau dia ingin menemui aku dan sekarang di sini lah dia, bersamaku."K ...Kau," Alea tergagap kebiasaan kalau dia gugup."Sudahlah, jangan kau pikirkan apa yang aku ucapkan tadi. Aku hanya bercanda jangan kau bawa ke dalam hati."Pok ...pok ...Aku dan Elea heran sembari menatap Sela. Teman Elea itu menepuk tangannya seperti menangkap nyamuk, perasaan dalam mobil tak ada nyamuk ataupun lalat."Kau sedang apa Sel?"Sela menatap aku dan Alea. Bukannya menjawab dia hanya nyengir."Nangkap nyamuk, rasanya aku seperti jaga nyamuk dengar kalian bicara. Jangan sampai CLBK ingat Al, masih ada Wisnu, katanya tak mau cerai.""Cerai!"Aku terkejut hingga tanpa sadar berteriak. Untung masih
Maaf, Aku Pantang Cerai! (22)- ERLANGGA POV-"Aku tanya apa yang terjadi pada pernikahanmu, Al. Kalau soal harta tak mungkin karena gaji yang aku beri cukup besar, tahta? Juga sama karena aku beri kedudukan Manager cabang pada wisnu, tinggal satu hal lagi. Wanita? Apa Wisnu selingkuh?"Alea menarik napas mendengar pertanyaanku. Apa mungkin Wisnu benar-benar selingkuh kalau iya berani sekali dia. Perlahan dengan suara lirih dia memberitahukan masalahnya."Anak? Maksudnya?"Aku bingung dengan apa yang Alea katakan. Aku masih menunggu wanita itu menjelaskan masalahnya. "Dua tahun menikah tapi belum memiliki anak. Kami sudah periksa dan semua baik-baik saja, jadi semua karena Allah yang belum mempercayai kami untuk memiliki seorang anak itu saja. Sayang ibu mertuaku tak bisa sabar menunggu, sepertinya dia berniat menikahkan mas Wisnu dengan wanita lain, sialnya suamiku mematuhi perintah itu."Aku mengepalkan tangan. Tak menyangka kalau aku salah telah mempercayai Wisnu, sakit saat meliha
Maaf, Aku Pantang Cerai! (23)-ERLANGGA POV-"Lepaskan jika kau ingin dia bahagia. Si Bodoh itu memang pantang bercerai Nu, tapi kau bisa menjatuhkan talak dan dia tak akan bisa menolak hal itu. Sudah cukup aku memberimu waktu, sekarang waktunya aku yang bahagiakan dia."Aku mencoba memprovokasi Wisnu agar dia menceraikan Alea. Selama ini aku menuruti permintaan Alea, tapi selama dua hari ini aku justru melihat wanita itu menangis seperti orang gila. Lagi-lagi semuanya karena ulah ibu dan adik Wisnu."Aku ....tak akan pernah menceraikan Alea. Kau tau sendiri kalau dia selalu bilang, pantang cerai selama pernikahan kami masih bisa di selamatkan dia akan bertahan."Aku mengepalkan tangan, menahan agar tak memukuli wajah pria tak punya malu itu. Dulu aku mengalah kali ini aku akan memperjuangkan kebebasan Alea."Apa yang bisa di selamatkan, Nu? Kau tau pasti kalau ibumu tak akan bisa menerima Alea, apalagi kau tak bisa membela atau melindungi istrimu. Selama ini dia menelan sendiri rasa s